Deg !

11K 438 1
                                    

Dirga dan Diazz pun hanya saling bertatap muka dan saling tersenyum kejam.

Siapakah perempuan tersebut?? Mau tau??

Ternyata dia adalah sahabat Dirga dan Diazz namanya Tina. Diazz pun menghampiri Tina.

"Kenapa sih kecayangan gue kok bt gitu, kan jeyek banget dah muke lo di tekuk begitu" rayu Diazz sambil mengelus rambut Tina.

"Diazz lo sama Tina aja, gue mau nemuin Pak Nono dulu di TU" Dirga meninggalkan mereka berdua di depan ruangan kepsek.

Dirga pun pergi membawa tas ranselnya beserta iphone yang ada di genggamannya.

TINA POV

Bangun pagi pagi bikin mata ini masih belum sanggup untuk melihat dunia. Tetapi setelah gue inget inget hari ini adalah hari sekolah gue dimana gue bisa ketemu sama anak-anak baru dan sahabat gue Diazz si tomboy cerewet dan Dirga penyemangat gue yg udah beberapa minggu ini tak jumpa.

Gue bergegas bangun untuk mandi ...

"Hoam, mandi dulu lah. Ketek bau banget dah ewhh" mencium bau ketek dan menjepit kedua lubang hidungku.

Setelah selesai mandi dan setelah prepare gue langsung sarapan sama bonyok gue.

"Pagiiii, Mah, Pah" menyapa dan mencium bonyok

"Eh anak Mamah tumben rapi, sarapan dulu sini" tanya Mamah yg sedang mengolesi dengan selai blueberry

"Oke, Mah. Tina semangat kan mau temu kangen sama Dirga and Diazz" senyum lebar sambil mengambil roti tawar yang akan diolesi sebuah selai.

"Cie, Dirga atau Diazz. Mereka sahabat kamu kan? Jangan suka sama mereka lho Tina, enggaboleh". saran nyokap

"Loh loh lohh kan Tina cuma ngefans aja sama Dirga, Tina normal Mah duhh ada-ada aja Mamah ih" sewot gue

"Iyaudah yang penting jaga terus persahabatan kalian , jangan sampe putus silaturahminya".

"Iya iya iya Mah" makan roti sambil mengangguk

"Udah punya pacar belum mereka? Anak Mamah gaboleh pacaran dulu ya, klo cuma sekedar deket gapapalah" nyokap yang nyerocos sambil bawain bekal buat gue

"Iya Mamah sayang, udah ah. Tina berangkat dulu" salam dan kecup pipi nyokap gue

Emm kebetulan gue males banget nih bawa mobil, gue suruh jemput Diazz aja deh. Tina bergegas memakai sepatu dan membuka hp untuk menelfon Diazz

"Tuuutt" nada pertama

"Tuuuuutt" nada kedua

"Tuuuuuutttt" nada ketiga

"Sial kaga ada jawaban, fiuhh yaudin gue berangkat aja deh" mematikan dan memasukan handphone kedalam tas slempang gue.

-DI SEKOLAH-

"Hah, gilak gilakkk rame banget nih sekolahan, hampir ga ngeliat batang hidung mereka berdua. Pada kemana sih mereka?" kesal gue ..

"Nah ituh dia" akhirnya gue nemuin mereka didepan ruangan kepala sekolah.

"Heiiiii, Diazz Dirga kalian sombong, nyebelin, lupa gitu ye sama gue? Apalagi udah ada yang bening-bening gue terlupakan! Oke fine! Marah banget sama kalian berdua! Huft" ternyata gue teriak gak ada gunanya sama sekali ..

Dia anggap gue orgil, bener-bener tuh. Gue marah-marah malah pada ngelaiatin gue, dipeluk kek, dimanjain kek, duhh gue terlalu baper sama mereka. Oke mereka cuma bisa mandang gue dengan tatapan menyebalkan, gila gue terhipnotis, duhh itu bibir kok pake nyungging segala sih Dirga eee gwemes!

Di sisi lain gue kesel banget sama Dirga, bukannya ngajak ngomong malah langsung melengos pergi gitu ja, kan incess cakit ati tauuk. Gapapalah untung ganteng jd gue ga terlalu larut dlm kemarahan gue..

Dirga masih aja cuek kek dulu, padahal kalo dirumah manjanya habis dah kalo sama nyokapnya. Beuhh...

AUTHOR POV

Tina dan Diazz pun berjalan melewati adik-adik kelas yang melirik dan melihat ke arah mereka berdua. Tina dan Diazz menuju kelas untuk meeting kegiatan MOS di sekolah. Ternyata Dirga sudah tampak di kelas. Dirga pun menatap Diazz dan Tina dengan tajam.

"Buruan jangan lelet, kalian ini panitia. Meeting langsung saja keburu adik kelas kalian rusuh dan rame di luar tanpa ada bimbingan dari kalian, Pak Nono sedang keluar kota jadi sementara gue yang ngurusin semua" Dirga tegas dan dingin terhadap seluruh panitia MOS.

Dan Tina dan Diazz langsung memperhatikkan Dirga dengan penuh perhatian.

*Meeting pun berjalan dengan lancar tanpa ada halangan, para anggota sudah dibagi menjadi sebuah kelompok dan mereka saling setuju dan sependapat dengan Dirga"

"Setiap kelas yaitu 4 orang sebagai pembimbing dan sebagai pengarah. Sekolah ini kelas 10 ada 5 kelas. Jadi setiap kelas di bimbing 4 orang. Sudah saya tetapkan di kertas yang tertempel di papan tulis. Jadi saya harap kalian ikutin segala perintah dari saya, ini amanah dari pak Nono selaku Ketua Kegiatan ini. Oke tunggu apa lagi? kalian boleh berpencar dan mengatur setiap kelasnya sesuai nama yang sudah diatur, Thanks" tegas Dirga yang melengos meninggalkan mereka di ruangan itu.

Dirga, Diazz, Tina, Zunet mereka membimbing kelas A. Sedangkan Dirga bolak-balik dari kelas A sampai ke E, untuk melihat suasana perkelas. Setiap panitia sudah di beri sesi-sesi kegiatan setiap kelompok.

- Kelas A -

Diazz : "Hai adik adik, Welcome to A Class, oke saya disini mau kenalan sama kalian, sebelumnya berapa cowok di kelas ini? Ada 8 ? Kasian tp tak usah pesimis ya guys, dari kelas lain juga ada cowoknya kok jadi kalian bisa gabung. Oke nama gue Diazz Nata Sadega si manusia pd, gue bakal bimbing kalian selama 3hari kedepan oke?

Dan yang ini yg sebelah kiri gue namanya Tina tapi bukan yg nyanyi bolo-bolo loh! Dan sebelah kanan gue ini Zunet. Dia perempuan sendiri disini haha, gak gak gak bercanda doang kok, Zunet ini jagonya nyanyi. Sebenernya masih ada lagi satu orang tapi entah kemana dia pergi." perkenalan Diazz selesai dan di akhiri dengan tawa dan sebuah lontaran pertanyaan kepadanya.

Adik kelas : "Kak mau nanya nih, kak Diazz itu cowok atau cewek? Ko suaranya cewe sih? sebelumnya maaf kak" tanya kepo seorang siswa perempuan berkacamata tebal

Diazz : "Gue cewe lah, kalo cowo juga gaseimut suara gue ini hihi" Diazz kepedean atas jawabannya sendiri.

Seluruh siswa tertawa terbahak-bahak bahkan seorang siswa laki-laki pun ikut tertawa padahal tidak ada yang lucu sedikitpun mungkin karena takut Diazz marah. Diazz pun mengabsen satu persatu sasuai kertas yang sudah di beri ketua panitia.

"Dirga kemana sih tuh anak, bikin gue badmood aja nih anak" kesal Diazz karena kebingungan mengabsen para siswa kelas A.

"Sabar sabar Azz, mungkin dia sibuk ngurus yang lain, Namanya juga ketua panitia" jawab Zunet yang mendengar ocehan Diazz yang penuh emosi.

"Bener tuh, my baby kan lagi sibuk tau. Apalagi pak Nono lagi pergi ke luar kota hmmm" sewot Tina membela Zunet

Tiba tiba ada yang mengetuk pintu kelas A ...

TOK... TOK... TOK ...

"Ahahay pasti si Dirga peaa'" harapan dalam hati Diazz saat membuka pintu kelas A.

Diazz pun berlari menuju pintu tersebut dan membuka dengan wajah terkejut. Menduga bahwa yang dia harapkan seorang Riandirga yang datang, ternyata bukan melainkan orang yang membuat Diazz terbelalak melihat kearah seseorang tersebut...

"Hei Dirga peaa lu kemaa..."suara Diazz pun terpotong saat melihat dibalik pintu tersebut bukanlah Dirga.

Melainkan orang yang membuat hati Diazz berdetak kencang seakan mau copot...

Deg!

Siapakah mereka? Tunggu cerita part selanjutnya.

*Bantu vote dan comment next ya guys! Biar semangat lagi. Maaf masih pemula. masih banyak ketypoan dalam mengetik. Happy reading yeahh.

Thankyou!





Cinta dan Benci (GxG) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang