Rindu

4.3K 180 18
                                    

Tepat hari ini Dirga harus kembali lagi ke luar negeri.

Tidak ada kata perpisahan bagi Dirga, selagi masih bisa pulang ke Jakarta dua minggu sekali.

"Ma, Dirga berangkat dulu."

"Hati-hati ya sayangku."

"Marsa, gue berangkat ya. Jangan lupa tiap menit kabarin gue." bisik Dirga kepada Marsa.

Marsa bersedih, karena harus jauh dari Dirga. Ia hanya memeluk tante Melina dengan erat.

Dirga pun berangkat dan meninggalkan mereka.

.

Masuk ke pesawat sebelum mematikan mode pesawat, Dirga memberi kabar Marsa.

"I love you."

Hanya tiga kata yang ia kirim kepada Marsa. Sebenarnya mau bilang langsung, tetapi Dirga tetap menjaga hati si Rano, dan merasa tak enak hati. Karena Rano juga ikut mengantarkan ke bandara.

Marsa Pov

Hari ini adalah hari tersedihku. Mau berangkat ngantar Dirga ke bandara aja susah banget keluar dari rumah. Harus di antar sama Rano. Mau gak mau ya harus gitu, terpaksa.

"Rano! Anterin aku ke bandara. Dirga mau berangkat ke luar negeri."

"Gak."

"Rano! Please!"

"Gak mau, gue bilang bokap lo ntar."

"Ah! Yaudah aku nekat. Jangan cari aku!"

"Oke, oke gue anter."

Yes! Dia kayaknya sudah mulai capek sama kelakuanku selama ini. Hahaha Dengar-dengar si Rano juga udah balikan sama mantannya, dan gak gila belaian lagi.

Aku emang egois, tapi ini yang terbaik.

"Rano! Ayo buruan!"

"Sabar dikit sayang, gue mau berak dulu."

"Astagaaaaa!"

Ngeselin. Tapi ngeselin emang ngeselin, beda jauh dari Dirga. Ngeselin tapi juga ngangenin. Sebenarnya aku lagi bahagia, karena seminggu terakhir ini bareng sama Dirga terus.

Banyak kejutan buat aku dari Dirga.

Dari boneka yang besar banget, beberapa bunga, cokelat, baju, sepatu, hampir semua deh.

Jujur, aku bukan matre. Tapi dia yang beliin aku. Bukan aku yang minta. Giliran aku minta ke Rano gak pernah dikabulin. Huhu wajarlah aku minta ke Rano.

Awalnya selalu nolak pemberian Dirga, karena aku merasa gak enak aja. Takut dibilang matre. Tapi kata-kata yang dia ucap yang buat aku luluh sama dia.

"Gak usah dipikirin, gue tulus kok. Ini cuma buat lo. Lo gak suka, tinggal buang. Gue harus dapetin apa yang lo suka. Gue gak pernah mandang lo cewe matre atau apalah. Intinya gue tulus. Lo protes, tandanya lo gak dengerin ucapan gue. Kasih senyum dulu buat gue."

Itu yang masih aku ingat sampai sekarang. Dari beberapa mantanku gak pernah ada yang se sweet ini sama aku.

Cuma perempuanku. Cuma Dirga❤

Aku memang sering benci sama dia ketika dia didekatin banyak cewek. Ketika dia egois sama dirinya sendiri, ketika dia bohong.

Tapi benciku gampang hilang karena dia selalu nujukkin bahwa dia gak pantes untuk di benci.

Oke kali ini aku akan berangkat ke bandara setelah sekian lama menunggu Rano.

"Rano! bisa cepat dikit gak sih?"

Cinta dan Benci (GxG) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang