Setelah kejadian seminggu yang lalu Marsa sangat membenci Dirga, karena setiap Dirga muncul di depan Marsa adalah hal yang buruk akan menimpanya.
Marsa sedang makan di kantin bersama Lyli dan saat Marsa menyuap satu suapan bakso ke mulut Marsa ada yang menganggu.
"Permisi mbak, saya dari panitia kru lomba basket. Kebetulan saya kesini mau mencari guru olahraga di sekolah ini, boleh minta bantuan untuk antarkan saya ke guru tersebut?"
"Ooh, kebetulan guru olahraga kami sedang cuti pak, dan yang satu lagi sedang ada rapat" Marsa ambil alih karena jengkel tidak jadi menyuap bakso ke mulutnya.
"Yasudah em bisakan dari kalian antarkan saya ke ketua osis? Saya harus menemuinya. Atau panggilkan saja kesini orangnya" bapak yang tidak terlalu tua itu menyuruh Marsa dan Lyli mengantarkan ke ketusis.
"Em..mm jadi gini Sa, gw mau ketoilet nih, sakit perutt.. Lu aje ye yg manggil ketusis" Lyli merengek sakit dan mengolesoles perutnya itu
"Loh loh tap..pi Ly" Marsa pun terpaksa karena harus menemui Dirga
Marsa pun berpikir, iya tidak iya tidak. Dan ia memutuskan untuk memanggil dan mencari Dirga walaupun terpaksa.
"Baik, pak. Saya panggilkan. Bapak silahkan tunggu disini saja" Marsa meninggalkan bapak itu di kantin sendirian
MARSA POV
Shit! Kenapa harus aku sih yang manggil Dirga bete bete bete! Kemana aku harus nyari aduhhhhh... Coba tanya ke anak-anak aja deh.
"Em, ehh tau kak Dirga gak?" kebanyakan anak yang aku tanya menggeleng semua
"Nah itu dia ada kak Tina, coba tanya aja deh"
"Permisi kak, tau kak Dirga enggak?" tanyaku dengan santai dan sopan
"Oh tadi gue liat Dirga lagi di lapangan basket tuh, coba aja kesana" senyum kak Tina padaku
Aku menyusuri perkelas dan menuju lapangan basket.
Haduh, kok gemeter gini ya. Kalem, kalem, kalem.Mana dia? Nah itu dia. Lagi duduk sendirian.
Aku hampiri kak Dirga.
"Em katanya fansnya banyak kok menyendiri aja sih?"
Ops, aku malah ngomong apa sih. Haduh salah pengucapan. Omg...
Dia melirik bangun dari duduknya dan datengin aku, duh. dag dig dug!
"Maksud kamu apa?" tanyanya nyantai banget kaya engga marah suaranya manis manis gimana gitu. Diabetes nih aku. hahaha
"Ma..mm..maks..sud aku kak Dirga di panggil sama bapak-bapak di kantin ka..tanya dari panitia lomba" jawabku gugup gak berani mandang muka dia, serem! Dan aku mencoba perlahan melihat wajahnya.
"Oke, thankyou" senyum manis muncul dari bibirnya yang merah itu seperti yupi.
Dia sopan gila, biasanya dia kejam sama aku. Biasanya cuma ganggu, dan ganggu kehidupanku. Tapi kali ini dia manis banget, apalagi senyumin aku dengan senyuman mautnya.
Tapi setelah itu aku bete sama dia lagi, karena cuma bisa bilang gitu aja. Padahal udah capek-capek nyariin, dia malah kaya gitu. Ah biarin yang penting udah ngejalanin amanah.
"Si Lyli kemana yah?" aku berjalan menuju kelas dan lagi-lagi aku berhenti karena melihat mading tentang perlombaan basket antar sekolah.
Wah, liat ah. Siapa tau sekolah ini menang.
"Daaaaa" Lyli ngagetin aku
"Astaga Lyliiii, darimana aja sih kamu. Eh liat ini, besok lusa ada perlombaan basket" ujarku kepada Lyli
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dan Benci (GxG) [END]
Storie d'amoreRiandirga Agata Pradefana! Dia siapa? Dia adalah seorang perempuan yang berpenampilan dan mempunyai hobi atau aktifitas seperti layaknya anak laki-laki. Biasanya disebut T-O-M-B-O-Y Akankah ia menaklukan hati seorang gadis normal...