25th, Dec - Christmas Day
Mirrelle melirik jam tangan miliknya, hampir pukul 12 malam dan natal akan segera berakhir. Ia telah selesai menghadiri salah satu program musik bersama membernya yang lain. Dan saat ini ia tengah berada di mobil miliknya, bersenandung kecil mengikuti irama lagu yang diputar melalui radio.
Parkir basement di sebuah bioskop di daerah gangnam itu tak terlalu ramai. Hampir tengah malam dan Mirrelle tak mengira akan seberuntung ini. Biasanya, malam natal penuh dengan pasangan yang sedang berkencan, namun tahun ini mungkin bioskop bukanlah trend untuk menghabiskan natal.
"Ah... itu dia," Mirrelle bergumam senang. Mendapati sebuah mobil hitam dengan plat yang ia kenali masuk ke basement dan mengambil parkir tepat di sebrang mobil Mirrelle.
Pengemudi mobil itu tak keluar dari mobilnya dan dari tempat Mirrelle duduk, ia mendapati tangan pria itu terangkat dan melakukan gerakan seolah menyuruh Mirrelle menghampirinya.
Gadis itu tersenyum tipis, ia memutuskan untuk keluar dari mobil, tak lupa membawa tas abu-abu miliknya dan mengeratkan winter coat yang dikenakannya karena cuaca sangat dingin. Lalu gadis itu berlari kecil menghampiri mobil hitam tersebut, membuka pintu penumpang dan mendapati parfum mobil yang akhir-akhir ini cukup familiar dengannya.
"Kau berjanji memakai mobilku hari ini," ujar Mirrelle setelah mendaratkan ciuman tipis ke pipi pria itu--Park Chanyeol, yang dibalas dengan tepukan pelan di rambut gadis itu.
"Aku melihat peformancemu tadi, Shin. Dan kau sangat hiperaktif. Aku tahu kau lelah jadi aku tak mengizinkanmu menyetir hari ini," kata Chanyeol dan pria itu merogoh tas abu-abu Mirrelle dan mengambil kunci mobil gadis itu.
"Kau bisa menyuruh managermu mengambil mobilmu besok. Aku akan mengembalikannya padamu setelah aku mengantarkanmu ke dorm nanti."
Mirrelle tak ambil pusing, ia mengangguk pasrah. Ia tak suka berdebat dengan Chanyeol. Pria itu selalu menang dan Mirrelle sadar ini pertama kalinya ia tak suka berdebat dan tidak keras terhadap kemauannya. Mirrelle merasa, ia menjadi gadis yang baik jika bersama Chanyeol dan ia senang akan perubahan itu.
"Okay. Padahal kupikir kau ingin beristirahat, kau baru saja selesai shooting KBS Vapp dan lihat matamu itu," Mirrelle menatap wajah Chanyeol dan tangannya bergerak merapikan anak rambut yang jatuh menutupi dahi Chanyeol. "Terima kasih mau menemani natalku malam ini, Chanyeol-ra."
Keduanya saling bertatapan. Ada sesuatu yang mereka tahan sejak tadi. Keinginan untuk saling menyentuh, melindungi, dan meluapkan perasaan masing-masing. Namun Mirrelle maupun Chanyeol tahu sekarang ini bukanlah waktu yang tepat. Mereka masih saling belajar, bagaimana menerima keberadaan masing-masing, menerima kesibukan yang tak ada habisnya. Jadi, mereka berdua berpikir skinship yang mereka lakukan tadi sudah lebih dari cukup. Karena Chanyeol ingin mencintai gadis itu dengan cara yang tepat.
"Jam berapa filmnya akan mulai?" Chanyeol mengakhiri tatapan keduanya, mengambil jemari Mirrelle dan menggenggamnya.
"30 menit lagi. Tapi lebih baik kita masuk 20 menit setelah film dimulai."
"Hampir 1 jam. Kita tetap di sini atau kau mau berkeliling? Di luar sedang turun salju."
Mirrelle menggeleng, "Tidak. Di sini lebih baik. Kau butuh istirahat. Jika kau ingin tidur tidak masalah. Aku akan membangunkanmu nanti."
Chanyeol mengusap jemari yang ada di genggamannya itu. Dirinya tahu mereka tak berpacaran, tapi segala perhatian dan skinship ini membuatnya sadar mereka membutuhkan satu sama lain. Mirrelle tak seperti yang ia bayangkan sebelumnya. Gadis itu mungkin terlihat kuat dari luar, arogan dan keras kepala. Tapi pada kenyataannya ia hanyalah gadis biasa, yang akan merajuk jika Chanyeol melakukan kesalahan atau keterlaluan mengejeknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last One [Chanyeol FF]
RomanceShin Mirrelle : Aku tidak pernah berpikir akan jatuh cinta. Lagi. Pada Idol yang digilai banyak gadis. Aku sudah bersumpah akan jatuh cinta pada sosok pria biasa, tidak terlibat dunia hiburan dan semacamnya. Namun, ketika aku melihatnya, mengapa hat...