January, 6thMirrelle POV
Ji Yoon merapikan kopernya sambil menggerutu, gadis itu baru saja menerima jadwal solonya dari Manager Kim dan yang paling membuatnya kesal ada jadwal yang bersamaan dengan hari ulang tahunnya. Padahal dari jauh-jauh hari ia sudah meminta cuti untuk tanggal tersebut. Aku yang melihatnya hanya bisa mendengarkan gerutuannya.
"Shin, kau sudah merasa lebih baik? Kau yakin mau mengikuti jadwal hari ini?" Ji Yoon bertanya padaku, khawatir.
Wajahku memang masih sedikit pucat, tapi kurasa aku bisa mengatasinya. Bukan fisikku yang sakit jadi aku hanya harus menguatkan hatiku. Toh aku sudah beristirahat seminggu lebih.
"Aku sudah membaik, lagipula sendirian di dorm tidak menyenangkan. Aku juga tak ingin membuat fans khawatir."
"Tumben sekali kau mengkhawatirkan fans. Jujur saja, Shin aku senang kau berubah menjadi lebih baik. Tapi... itu bukan gayamu sama sekali."
Aku tersenyum tipis. Ji Yoon benar, aku memang banyak berubah. Mirrelle yang arogan dan keras kepala menguap entah ke mana. Aku lebih mendengarkan fans sekarang dan akan merasa buruk jika membuat mereka khawatir. Akhir-akhir ini pun aku tak banyak bertingkah dan setahun belakangan tidak ada skandal mengenaiku.
"Seseorang berkata padaku, jika kita tak sedang jatuh cinta, bukankah menerima cinta fans bisa menjadi penggantinya? Dicintai banyak orang, bukankah hal yang menyenangkan?"
"Wah!!!! Dari siapa kau mendapatkan kata-kata itu?" Ji Yoon menatap takjub. Ia selesai merapikan kopernya.
"Park Chanyeol."
"Jadi kau terpesona dengannya?"
Aku mengangkat bahu. "Natal lalu ia menciumku dan aku membalasnya. Menurutmu bagaimana?""KAU BERCIUMAN DENGANNYA?" Ji Yoon bertanya histeris. Ia mendekatiku dan duduk di hadapanku. "Kau sudah resmi berpacaran dengannya?"
Ekspresi Ji Yoon lucu sekali. "Tidak. Kami masih berteman. Aku tak ingin berpacaran dulu. Ciuman itu terjadi begitu cepat, Yoon."
"Kau ingin sakit hati lagi hah?! Bagaimana bisa kau melakukannya tanpa sebuah hubungan?"
"Aku kembali berani jatuh cinta. Aku harus menanggung resiko sakit hati kembali. Aku hanya ingin menikmatinya, Jung Ji Yoon. Bukankah kalian senang jika aku tak murung lagi?"
"Lalu kenapa kau bisa sakit? Myungsoomu itu membuatmu bingung lagi dengan perlakuannya kan?" Ji Yoon menggeram kesal.
"Mungkin kemarin aku hanya tak siap. Dia bersama Soo Jung, dan aku tak heran. Yang membuatku kesal adalah bertemu dengannya di saat aku bersama Chanyeol. Bagaimanapun Myungsoo tak perlu memperlakukanku seperti itu. Dia berusaha peduli, dan rasanya sakit sekali."
Ji Yoon memelukku. "Lain kali jika aku bertemu dengannya akan kuhabisi dia," tukas Ji Yoon.
Aku tertawa. Sejak awal Ji Yoon memang tak pernah suka aku menjalin hubungan dengan Myungsoo.
"Kau sudah siap, Jung Ji Yoon?" Hana membuka pintu kamar, menyembulkan kepalanya dari balik pintu. Matanya sedikit sembab, dan Hyunmi bilang Hana berdebat dengan pacarnya semalam. Gadis itu pasti menangis.
"Sudah. Aku langsung ke bandara?" Ji Yoon yang memiliki shooting di Jepang hari ini bertanya bingung.
"SM. Kita latihan dulu sebentar lalu kau bisa pergi ke bandara. Penerbanganmu masih cukup lama," jawab Hana. Ji Yoon menghela napas kasar dan aku hanya menepuk bahunya menenangkan.
Aku mengambil mantel hitamu dan topi yang ada di lemari. Memakainya cepat lalu menyambar tas abu-abu milikku.
Setibanya di Van aku mengambil duduk di belakang, memasang earphone di telinga dan mulai mendengarkan lagu dari ponselku. Tak banyak lagu yang cocok dengan suasana hatiku sekarang ini. Tapi Moonlight dari EXO mulai menghiasi pendengaranku. Dan tiba-tiba saja aku teringat dengan Chanyeol yang mengirimkanku beberapa lirik dari lagu tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last One [Chanyeol FF]
RomanceShin Mirrelle : Aku tidak pernah berpikir akan jatuh cinta. Lagi. Pada Idol yang digilai banyak gadis. Aku sudah bersumpah akan jatuh cinta pada sosok pria biasa, tidak terlibat dunia hiburan dan semacamnya. Namun, ketika aku melihatnya, mengapa hat...