January, 11th. Singapore
Mirrelle POV
Aku memutuskan ke Singapore semalam, memohon dengan sangat ke manager dan Hana untuk bisa menghabiskan waktu di sini. Exo menggelar konser selama dua hari, dan ini hari kedua. Semalam aku bisa saja menemui Chanyeol langsung tapi aku urungkan, takut ia tak fokus jika melihatku.
Malam itu ketika ia memutuskan untuk menginap, aku bercinta dengannya. Aku lupa bagaimana awalnya, namun yang kuingat ciuman-ciuman manis yang ia berikan berubah menjadi ciuman panas yang membuat kepalaku berputar saking bahagianya. Sama hal dengannya ciuman pertama kami, bercinta dengannya terjadi begitu cepat. Ia memperlakukanku dengan sangat baik, ia memastikan bahwa aku juga menginginkan hal yang sama dan tidak keberatan jika aku menolak.
Tapi aku bukan gadis bodoh yang tak menginginkan sentuhan-sentuhan dari pria yang kucintai. Benar. Aku mencintainya dan aku percaya ia mencintaiku. Bercinta dengannya bukanlah pembuktian, dan kami merasa sudah cukup dewasa melakukan hal tersebut. Meskipun kuakui ini bukan pertama kalinya untukku.
Aku menyukai caranya bercinta, Chanyeol tahu bagaimana memenuhi keinginan kami satu sama lain. Dan jika kubandingkan dengan 2 ex-ku yang lain, bercinta dengan Chanyeol adalah yang terbaik. Aku mengakui itu. Sungguh.
Sekarang ini aku berada di backstage, meminta pada manager Exo untuk tak memberitahukan kedatanganku, dan ia terheran-heran mengapa aku ada di sini. Aku maupun Chanyeol memang belum memberitahu managemen mengenai hubungan kami. Aku juga sanksi jika member Exo yang lain tahu.
Aku mengeratkan hoddie milikku, memakai masker hitam dan berjalan di koridor menuju ruang tunggu. Aku ingin membuat kejutan untuknya dan mereka pasti sedang bersiap-siap. Konser akan mulai 30 menit lagi.
Aku berjalan santai, dan saat tiba di depan pintu ruang tunggu, aku mengetuk pelan lalu membuka pintu, menimbulkan suara berderit.
Beberapa member menatapku, mengernyit heran dan tak mengenaliku. Aku tak peduli dan mencari Chanyeol yang duduk dipojok-tengah dirias dengan mata terpejam. Aku berjalan menghampirinya, diikuti tatapan Sehun dan Suho. Kemudian tanpa aba-aba, aku memeluk Chanyeol dari belakang, melingkarkan kedua tanganku di bahunya.
"YA!!!! YA!!!" Apa yang kau lakukan pada Yeol? Siapa kau ini?" Seruan dari Suho membuatku terkikik geli dan satu ruangan ini kini menatapku.
Chanyeol yang membuka matanya, refleks melepaskan tanganku dan berdiri.
Aku semakin terkekeh. Dan kemudian aku membuka maskerku dan menurunkan tudung hoddie milikku. Rambut purple-pink milikku mencuat dan membuat mereka sadar siapa aku."Hai... maaf mengagetkan," ujarku masih tersenyum geli. Mereka terkejut. Tentu saja.
"Astaga, Mirrelle-ssi, kupikir kau sasaeng fans," kata Suho, mengusap wajahnya lalu menghampiriku dan memelukku singkat, memberikan airkiss di pipiku.
Chanyeol masih membeku di tempatnya dan wajahnya lucu sekali. Aku menghampirinya lagi dan memeluk tubuhnya. "Hai, dear... you got suprise," kataku, mendongak menatapnya dan ia menatapku balik. Aku berjinjit dan mencium bibirnya singkat, barulah saat itu ia tersadar dan tidak sedang bermimpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last One [Chanyeol FF]
Roman d'amourShin Mirrelle : Aku tidak pernah berpikir akan jatuh cinta. Lagi. Pada Idol yang digilai banyak gadis. Aku sudah bersumpah akan jatuh cinta pada sosok pria biasa, tidak terlibat dunia hiburan dan semacamnya. Namun, ketika aku melihatnya, mengapa hat...