Satu

40.4K 2K 27
                                    

Klik Vote & Komen! :)

Angin malam membelai lembut rambutku. Aku mendongakkan kepalaku menatap bulan yang sedang dalam penuh-penuhnya.

"Kemarilah." Ucap Pria yang sedang duduk diseberangku sambil menyuruhku mendekatinya.
Dia adalah Pria yang selama ini merawatku dari usiaku tiga belas tahun hingga sekarang sudah menginjak dua puluh tahun.

Orang tuaku meninggal pada kecelakaan pesawat yang menimpa mereka sepuluh tahun lalu. Dia, Pria yang memanggilku tadi, adalah anak dari teman Ayahku. Hubungan keluarga kami begitu dekat sehingga keluarganya bersedia merawatku.

Kami tinggal berdua dan bersama maid-maid yang cukup banyak yang mengurus rumah ini. Rumah yang jauh dari keramaian kota, tepatnya di pelosok hutan. Namun rumah ini bagaikan istana karena ukurannya yang begitu besar.

Di sebelah rumah ini, ada juga sebuah rumah yang tidak kalah besarnya, namun aku tidak mengetahui rumah milik siapa itu.
Karena aku tak pernah keluar dari rumah ini dan selalu dikurung olehnya.

Sebenarnya letak rumah sepeninggalan orang tuaku tidak terlalu jauh dari sini, sekitar satu jam menempuh perjalanan. Aku memang tidak menempati rumah orang tuaku karena memang keluarga ini yang menyuruhku untuk tetap tinggal disini. Tapi meskipun begitu, aku sering pergi kerumah orang tuaku jika aku sedang ingin, hanya sekedar untuk membersihkannya dan mengenang ayah dan ibu lewat foto-foto yang terpajang disana. Aku sangat merindukan mereka, aku adalah anak satu-satunya untuk mereka. Dan sekarang aku sendirian dengan hidup bersama keluarga pria itu disini. Pria yang selalu mengurungku di dalam istana ini.

Dia bilang, diluar terlalu bahaya dan kau jangan sekali-kali mencoba keluar dari sini. Maka dari itu aku pun menuruti perintahnya.

Namanya William Austin.
Wajahnya sangat tampan dengan postur tubuh yang tinggi dan otaknya yang jenius.
Dia memiliki sikap yang terlalu overprotektif terhadapku. Aku selalu di suruh untuk mematuhi perintah-perintahnya. Jika aku menolak, maka aku akan diberi hukuman.
Umurnya dua puluh tiga tahun, tiga tahun lebih tua dariku.

Dia adalah seorang CEO di Perusahaan Ayahnya, yang kuketahui bernama Austin Corp. Marga yang diambil dari akhiran nama keluarga ini.
Yang kudengar perusahaan itu adalah perusahaan ternama yang memiliki banyak cabang.

Ayahnya sudah meninggal karena kanker paru-paru yang dideritanya.
Sedangkan Ibunya sekarang menetap di Belanda menjenguk sang kakek yang sedang sakit.

William juga memiliki kakak laki-laki yang bernama Alex Austin, yang kini tinggal di Paris juga sedang mengurus perusahaan Austin Corp yang di Paris.

Jadi, dirumah ini aku hanya tinggal bersama William serta para maid.

Awalnya aku biasa-biasa saja tinggal disini, namun setelah lama kelamaan, sifat dan kelakuan William mulai kelihatan dan itu membuatku benar-benar sudah terbiasa.
Dia sangat kasar jika sedang marah. Tak heran jika sedang marah ia selalu melampiaskannya padaku.
Hidup bersamanya dipenuhi dengan peraturan-peraturan yang bagiku berlebihan. Misalnya, jangan dekat-dekat dengan pria manapun kecuali dirinya. Jangan pernah keluar rumah, jangan pernah melanggar peraturan dan sebagainya.

Aku mau tidak mau harus mengikuti segala peraturan yang dibuatnya. Karena jika dilanggar akan berakibat fatal bagi diriku sendiri.

EL MÍO ✔️ SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang