Impossible

Missing

Jakarta, 7 Juli 2013

Aku tidak tahu apa itu merindukan. Tapi, ku rasa aku akan mengalaminya suatu saat nanti. Saat aku benar-benar merindukanmu. Merindu di dalam menunggu yang berkepanjangan. Mungkin, aku akan memutar semua memori tentang Kita.

Tentang aku dan dia. Saat aku tertawa bersamanya, sekedar melempar senyum, sekedar berbicara. Mungkin, suatu saat aku dan dia akan bertemu. Sebagai 2 orang asing yang belum mengenal satu sama lain.

Aku sadar, aku mungkin tidak akan memilikinya. Sekedar sebagai teman dekat saja mungkin tidak bisa, apalagi sebagai dua orang yang memiliki hubungan. Mungkin, suatu saat dia akan menemukan tulisan ini. Kisah panjang yang aku tulis tentangnya, tentang temanku dan tentu saja aku.

Entah sampai kapan aku akan menulis tulisan ini. Tulisan tentang caraku tetap menungnya. Tentang caraku yang mungkin bisa melupakannya namun aku masih tetap menunggunya. Aku juga tidak tahu, satu tahun dua tahun atau bahkan bertahun-tahun aku tetap menunggunya.

Mungkin, Tuhan akan mempertemukanku dengannya dengan caranya. Dengan cara membuatku tidak mengenalinya dan dia juga tidak mengenaliku. Mungkin, suatu saat nanti aku akan bertemu dengannya, bertemu saat reuni kelas atau reuni sekolah. Saat aku sudah bersama dengan yang lain dan dia juga sudah bersama yang lain.

Atau mungkin, justru aku datang bersamanya, berpegangan tangan. Atau bahkan aku justru tidak bertemu dengannya.

Why is so complicated? Ya, aku tahu ini. Sangat-sangat rumit. Benar-benar rumit. Apa aku harus mengungkap siapa itu "dia" yang selama ini aku tulis. Suatu saat mungkin aku akan memberitahunya tentang tulisan ini. Tulisan cara aku terus menunggunya. Apa mungkin tulisan ini akan aku tulis dengan tokoh "dia" yang berbeda?

Atau tokoh "dia" akan tetap bertahan sampe bertahun-tahun lamanya? Sampai aku menemukan "tokoh" dia yang baru dan cerita ini akan berakhir bahagia? Yah, kurasa mungkin tokoh "dia" akan bertahan bertahun-tahun, dan cerita ini akan berakhir bahagia dengan tokoh "dia" yang sama:')