Hate That I Love You -Chapter 2-

1.2K 46 1
                                    

Chapter 2

-Annabelle Parker, Camberwell College of Art-

Hmm... aneh! Kenapa Aiden menatapku begitu? Seberapa pun kucoba untuk tidak mempedulikan tingkahnya dan pura-pura berminat pada steak di hadapanku, tetap saja aku tidak bisa menghilangkan rasa gugup yang kurasakan saat memikirkan dirinya menatapku seperti itu. Hal ini yang paling kubenci bila berdekatan dengan lelaki tampan seperti dirinya, mungkin inilah yang dirasakan setiap wanita hingga tidak dapat menolak pesona yang ditunjukkan seorang pria dan mengabaikan akibat buruk bila sudah jatuh terlalu dalam pada pesona pria tersebut? Menyedihkan!

“Ada yang ingin kau bicarakan Mr. Lee?” Aku sudah tak tahan lagi, semakin cepat kuselesaikan makan siangku, semakin cepat pula aku bebas dari pria-Asia yang selalu berhasil membuatku sesak ini. Kalau bukan karena tadi ia memaksa dan aku tak ingin berhutang budi padanya setelah membantuku—well, walau jujur aku tak pernah memintanya—di ruang musik tadi, aku akan berpikir beribu-ribu kali untuk menerima ajakan makan siangnya kali ini.

Kulihat ia masih menatapku penuh selidik, seolah ingin menilaiku untuk memastikan bahwa aku ini benar-benar orang baik. Membuatku gugup saja! “Kau... membenci pria Asia?”

Oh... sial! Seharusnya aku sudah bisa menebaknya. Pasti hal ini yang menjadi pertanyaan besar di otaknya. Semuanya karena mulut besar si Megan Holmann itu. Yeah... tak bisa kupungkiri, walau aku dan si kurus itu tak pernah bisa akur, tapi ia banyak tau tentang keluargaku. Pasti kalian bingung mengapa bisa begitu? Hmmm... aku memang belum menceritakan tentang masa laluku dengan Megan. Bagaimana kami bisa saling mengenal hingga sekarang?

Tuan dan Nyonya Holmann, orang tua Megan, dulu adalah tetangga dekat Mom saat kami masih tinggal di Lambeth. Itulah sebabnya mengapa aku dan Megan bisa bersekolah di tempat yang sama. Kuakui, dulu kami sempat dekat saat masih di Elementary School. Tapi pada tahun kelima di sekolah itu, ada suatu kejadian yang membuat kami menjadi saling benci hingga akhirnya bermusuhan seperti saat ini. Bahkan sampai sekarang, Mom tak pernah menyerah selalu memaksaku untuk kembali menjalin hubungan baik dengan Megan, dan menasehatiku bahwa tidak baik terus bermusuhan seperti ini, apalagi ia adalah sahabat kecilku. Tentu saja selalu kutolak. Mana mungkin aku mau berteman dengan si gadis palsu itu! Kalau bukan karena perbuatannya yang memusuhiku dulu, aku tak akan terpancing untuk membalasnya seperti sekarang.

“Miss Parker?” Aiden memiringkan kepalanya dan tetap memberiku pandangan seperti tadi. Pandangan yang membuat sesuatu di dalam diriku bekerja ekstra. Sial! Memangnya kalau aku membenci pria-Asia seperti dirinya kenapa? Ada yang salah dengan itu?

“Ya, aku membenci pria Asia. Kenapa?” Kulihat ia terkejut lalu mengerutkan keningnya. Tapi entahlah, mengapa aku bisa berpikir kalau ia masih terlihat tampan dengan wajah berkerut seperti itu? Gila! Tak mungkin dalam seminggu aku sudah jatuh dalam pesonanya.

Bertopang dagu, Aiden mendekatkan wajahnya padaku, “Jadi... kau membenciku juga Miss Parker?” tanyanya lambat-lambat seolah tak percaya dengan jawaban yang akan kuberikan.

“Kalau kau tidak lupa bahwa dirimu adalah salah satunya,” balasku datar. Tak ada gunanya menutupi semua ini darinya. Bukankah dia sudah mendengar semuanya dari si mulut besar itu.

Dapat kulihat tatapan Aiden semakin intens padaku, dan sialnya hal itu membuatku semakin merasa sesak karena jantungku bekerja ekstra mengambil semua oksigen yang berhasil kuhirup. “Tapi kau juga memiliki darah Asia Miss Lee.”

What? Darimana dia tahu? Hey... jangan lupa kalau kau memiliki penampilan fisik seperti gadis Asia Ann! Sekali lagi aku ingin mengutuki diri sendiri karena lebih banyak mewarisi gen dari Dad. Menyebalkan! Tapi... darimana ia tau nama tengahku? Sekalipun aku tak pernah menyebutkannya sebelumnya. “Kau...”

Hate That I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang