Chapter 7
-Annabelle Parker, Abbey Street London-
Bertopang dagu, aku duduk sendirian di meja restoran yang terletak di dekat jendela besar yang memperlihatkan halaman depan restoran yang masih agak sepi. Yeah, hari ini tak ada kuliah karena Mr Kent sedang sibuk dengan rapat tengah tahun pertama. Jadilah aku membantu Mom sejak pagi tadi. Mulai dari membersihkan restoran hingga memasak. “Boss, apa aku boleh meminta sesuatu padamu?” Aku memutar kepalaku ketika mendengar gumaman Spencer dari sudut kiri. Si-monyet itu berdiri di sebelah Mom yang sedang sibuk menghitung uang di meja kasir.
“Oh, Spencer ada apa?” Mom membalas tapi perhatiannya masih tertuju pada beberapa lembar poundsterling di tangannya.
“Emmm... bisakah Boss...” Aku mengerutkan kening. Tidak biasanya ia terlihat sangat ragu-ragu dan serius seperti ini. Ada apa dengannya? “Boss... aku...”
Mungkin karena tak sabar, akhirnya Mom memberikan perhatian penuh pada sosok Spencer yang kali ini berdiri semakin ketakutan di sampingnya. Seolah-olah ia baru saja membuat kesalahan besar yang akan membuat Mom marah jika mengetahuinya. “Ada apa? Kenapa kau tak langsung mengatakannya padaku?” desak Mom.
“Emmm... itu Boss! Masalah... pegawai baru—“
“Ah, Aiden!” potong Mom sembari tersenyum. Hmm... kenapa aku pura-pura lupa pada kenyataan yang baru saja terjadi kemarin. Yeah, kenyataan bahwa kini Aiden bekerja paruh waktu di sini. “Kenapa Spencer? Bukankah dulu kau juga sangat setuju kalau aku mencari pegawai baru? Bahkan seingatku, kau juga yang mengusulkannya padaku.”
Kuperhatikan kini ekspresi kecewa tergambar jelas di wajah Spencer. “Yeah, aku tau Boss. Tapi...”
“Tapi?” ulang Mom sabar sambil tetap tak menyembunyikan senyum manisnya yang aku yakini masih bisa membuat pria-pria di sekitarnya bertekuk lutut. “Kau tidak menyukainya?” Spencer mengangguk mantap dengan tatapan mengiba yang menurutku sangat menggelikan. “Alasanmu? Bisakah kau memberikan alasanmu padaku? Kalau alasanmu masuk akal, mungkin aku bisa mempertimbangkannya.”
Skak Mat! Spencer menundukkan kepalanya tanpa mengatakan apapun, Mom memenangkan perdebatan itu dengan mudah, sepertinya ia tak lagi dapat membantah keputusan Mom. Yeah, jangankan dia. Aku putrinya sendiri pun tak bisa membantahnya. “Good Morning!” Suara berat itu? Kenapa ia datang sepagi ini?
“Ah Aiden, masuklah!” Mom melempar senyum lalu mengalihkan perhatiannya kembali pada Spencer yang kini masih berdiri di sampingnya dengan tatapan pasrah, “Lanjutkan saja pekerjaanmu Spencer!” Perintahnya pada si-monyet yang kini semakin tampak lesu. Kasian sekali dia! Ah, tidak. Kenapa aku harus kasihan padanya? Kalau diriku sendiri pun sangat pantas untuk dikasihani.
“Tidak kuliah?” Eh? Demi Tuhan! Jantungku!
“Bisakah kau tak mengagetkanku?” keluhku kesal lalu beranjak dari posisiku semula. Sepertinya hari ini aku akan mengurung diri seharian di dalam kamar. Sial!
“Ann, kau tau kenapa aku datang pagi-pagi sekali untuk bekerja? Padahal aku hanya bekerja setengah hari di tempat ini.” Tsk, kenapa ia bertanya padaku? Dan kenapa aku harus peduli pada alasannya?
Kuputar tubuhku menghadapnya, kulihat ia masih memamerkan senyum menawan yang selalu sukses membuat kerja jantungku tak karuan. “Apakah aku seharusnya tau segalanya tentangmu?”
Aiden tertawa lebar, dan suara tawanya itu berhasil menggelitik area perutku. Membangunkan kupu-kupu yang bersemayam di sana, hingga beterbangan dengan bebasnya. “Aku berencana memintamu menemaniku melihat pemandangan kota London dari atas Tower Bridge malam ini. Dari yang kudengar, pemandangan saat malam di sana adalah yang terbaik.” Ck, dipikirnya aku mau menemaninya? Kali ini aku harus tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate That I Love You
FanfictionSejak kecil Annabelle Parker membenci Ayahnya karena telah meninggalkan sang Ibu berjuang seorang diri membesarkannya. Rasa benci Ann terhadap sang Ayah merembet pada kebenciannya terhadap pria Asia lain. Aiden Lee, lelaki asal Korea yang pergi ke L...