Mood nulis author lagi baik so update cepet wkwk..
Semoga suka,, mungkin ada yang mau siap-siap tissu? karena author nggak nyediain tissu untuk readers wkwk
Langsung aja, happy reading.. jangan lupa vomment ;)
********
"Ahaha daddy... haha dad geli.." kikik Lili. Ia habis menjaili daddynya yang sedang tidur.
Ares tetap menggelitiki anaknya ini "Haha rasakan.. ini pembalasan dari daddy.." mereka tertawa bahagia. Hari ini adalah hari ulang tahun Ares, Malika sedang dirawat dirumah sakit.
"Happy bilt day daddy." ucap Lili. Ares tertawa mendengar ucapa anaknya yang masih belum jelas.
"Mana hadiah untuk daddy?" tanya Ares sembari mengulurkan tangannya.
Lili mengeluarkan kertas, di kertas itu tampak gambar seorang ayah, ibu dan kedua anaknya. Ares tersenyum bahagia. Putrinya masih tiga tahun tapi sudah sangat pintar.
"Ni dad, ni mom, ni kak Bi, ni Lil.. agus kan?"
Ares menganggukkan kepala "Tentu.. gambar anak daddy memang paling bagus." ia menarik Lili kedalam pelukannya. "Terima kasih sayang, kadonya sangat indah."
Lili tertawa bahagia "Lil cayang dad.."
Ares menggesekkan hidungnya dengan Lili "Dad lebih sayang pada Lil, sekarang dad akan memandikan Lil lalu kita akan pergi mengunjungi mommy.. okey?"
Lili melompat girang "Yee.. mommy.. mommy.."
***********
Author POV
Ares menutup buku harian putrinya. Setiap halaman membuat goresan tersendiri. Air matanya terus mengalir, seandainya ini tidak terjadi. Malika, aku menyayangi putri kita, hatinya indah sama sepertimu, batinnya. Ia meminta maaf berkali-kali dalam hati.
"Dad juga sangat menyayangi mu.. kau bilang ingin menghabiskan waktu dengan dad kan? bangun lah, dad akan memberikan semuanya untukmu, jangan tinggalkan daddy sugar.. maaf kan daddy sayang.. maaf.. maaf.." gumam Ares. Ia menghapus air matanya lalu bergegas keluar dan membersihkan diri.
Ares memaksa Bian untuk tetap dirumah, wajahnya sangat lelah. Ia tidak ingin kedua anaknya sakit. Hari ini ia akan tidur dirumah sakit sama seperti kemarin. Sebisa mungkin Ares akan tetap menemani putriku, ia tidak ingin membuang waktu kebersamaan dengan putrinya.
Setiap hari Ares menjaga Lili, setiap detik sekarang begitu berharga.
Hingga empat bulan berlalu, tubuh Lili semakin kurus, wajah yang biasanya merona, kini hanya berwarna putih seperti tanpa aliran darah. Sepertinya Lili masih betah dalam tidurnya.
Hari ini adalah ulang tahun Lili, Ares sudah membawakan cake favoritnya. Ares menunggu jam besuk di luar ICU. Disini sudah ada teman-teman Lili serta keluarga besarnya. Mereka dengan setia menunggu Lili.
Jam besuk tiba, Ares masuk kedalam ruang ICU. Matanya menatap wajah tenang putrinya. Ia tersenyum dan mengelus rambut Lili. "Hayy.. anak daddy kenapa tidak bangun-bangun? Ohh dad ada sesuatu untuk Lil," ucap Ares. Ia mengeluarkan cake mungil dan cantik. "Happy birth day princess, maafkan daddy karena baru hari ini dad bisa mengucapkannya," ia menghela nafas "Dad menyayangimu, sangat.. sangat.. bangunlah, dad membutuhkanmu, dad ingin bercerita banyak sekali padamu,"
Ares melihat air mata keluar dari ujung mata Lili. Ares mengusap air mata itu dengan hati-hati "Kau mendengarnya bukan? ayoo sugar.. berusahalah untuk bangun," ucap Ares. Tidak ada sautan, yang ada hanya suara mesin yang menunjukkan bahwa jantung dari pasien masih berdetak.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Daddy (SELESAI)
Romance(SEBAGIAN PART DI PRIVAT) jadi follow dulu kalau ingin baca keseluruhan cerita :) Namaku Lily Anissa Pradipta. Yaa benar, aku dari keluarga Pradipta, salah satu keluarga pengusaha besar di Indonesia. Apakah hidupku bahagia? haha jawabannya adalah "...