Esok Paginya,di Musholah sekolah.
Kali ini, aku sholat duha sendirian. Karena yang lain sedang sibuk mengerjakan PR matematika. Aku jarang-jarang seperti ini, biasanya aku selalu bergerombol kalau pergi ke musholah. Tapi tak apalah..
Saat selesai, aku melipat mukena sambil sesekali menengok ke kanan kiri. Untuk melihat siapa saja yang sholat disaat jam kosong, tapi ternyata hanya aku. Beberapa saat setelah aku selesai merapikan mukena, dan berjalan keluar musholah untuk memakai sepatu, tiba-tiba aku samar-samar melihat seorang laki-laki yang baru datang kesini untuk sholat duha, dia bermata sipit, sepertinya dia sedang melihat ke arahku (Karena memang hanya aku sendiri yang ada di musholah saat itu) . Sewaktu sudah dekat dengannya, Aku hanya menunduk, karena ingin menjaga pandangan. Dan saat dia selesai melepas sepatu. Dia pun beranjak pergi ke dalam, untuk mengambil wudhu.
Aku merasakannya. Ya, dia berjalan masuk kedalam, tanpa memalingkan penglihatannya ke arahku. Lalu waktu aku mencoba melihat ke arahnya, dia dengan sigap langsung membuang muka. Dan aku hanya tersenyum melihatnya. Saat itupun aku tersadar.Dia adalah kakak kelas yang waktu itu!
Sepanjang jalan kembali ke kelas, aku terus memikirkannya. Memikirkan dia.
"Siapa dia?"
"Kelas berapa, jurusan apa?"
Dan tiba-tiba ada suatu pertanyaan terlintas dibenakku.
"Apa dia sudah memiliki kekasih?"Aku selalu memikirkan hal itu. Perasaanku mengatakan dia sudah memiliki pacar. Wajah tampan, seperti artis korea mana mungkin ga ada perempuan yang kesem-sem atau ngejar-ngejar dia?
Lalu pikiran itu tiba-tiba sirna seketika, saat aku masuk ke kelas, dan kedapatan melihat buku pr matematikaku sedang dijajah oleh teman-temanku sendiri.
"A.. apa yang kalian lakukan?" ..
"Nyontek se, masa kamu tega ngeliat kita dijemur nanti sama bapak supari. Sebelum dijemur, dicubit dulu kan. Sakit tau se." .. ujar zinan, mewakili yang lainnya.
Aku hanya bisa pasrah melihat mereka. Dan langsung duduk dibangku lain. Disamping bangku yang kududuki, ada seorang teman sekelasku yang bernama Haekun. Lalu kita mengobrol sedikit tentang pelajaran. Lalu dia mengatakan sesuatu yang lain, yang membuatku senyum-senyum sendiri."Ohiya,sean. Kamu dapat salam dari kak seanada. Anak Tehnik Listrik. Kelas 12."
"Seanada? Perempuan? Siapa dia?"
"Ahaha, dia laki-laki." Haekun berbicara sambil tertawa kecil karna mendengar responku.
"Apa dia sipit? Berkulit putih, dan lumayan tinggi?" Tanyaku.
"Nah iya itu. Namanya seanada. Mirip sama nama kamu ya se. Kamu sean, dia seanada. Nama penggalannya juga sepertimu loh, sama-sama Se"Saat mendengar haekun berbicara seperti itu, rasanya aku sangat senang. Akhirnya aku mengetahui namanya, dan namanya juga hampir mirip namaku.
Ohiya, aku belum memberitahu kalian ya sebelumnya? Nama panggilanku Se. Dan nama lengkapku Sean.Saat aku sedang senyum-senyum sendiri karna tiba-tiba kepikiran kakak kelas itu. Dean menepuk pundakku dengan buku PRku.
"Heh, ngelamun aja. Pak supari dikit lagi mau dateng tuh."
"Weh, si Haekun kemana? Kok ga ada? Tadi kayaknya dia lagi ngomong sama aku" ujarku yang menyadari kalau dia sudah pergi entah kemana.
"Kocak banget sih se. Dia udah ngacir gatau kemana. Paling sama kakak kelas, dikit lagi juga dateng. Kan pak supari mau masuk ke kelas."Dan waktu aku melihat keluar kelas, aku melihat Haekun. Bersama dengan kak Seanada. Dan asyifa anak kelas sebelah, mereka berjalan dari kelas sebelah. Dan Mereka melihat ke arahku. Ada apa ya kira-kira?
Bel pulang sekolah. Saat sampai rumah, Se mendapat SMS dari seseorang.
Sore itu, aku mendapat SMS. Awalnya ku kira dari mama minta pulsa. Ternyata bukan. Dan. SMS itu membuat hatiku berdebar-debar.
"Assalamu'alaikum. Halo Se."
Dan dari situlah awal dari semuanya. Baper-baper......
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe
Teen Fiction"Ini kisah kita, yang selalu membenarkan sesuatu yang keliru. Dulu. Aku pernah mencintaimu, Dan mungkin akan selalu begitu." By : -se