Perasaan Yang Mulai Tumbuh (2)

91 4 0
                                    

Aku langsung kembali ke kelas. Dan langsung disambut oleh ledekan teman-temanku.

"Sese diam-diam menghanyutkan nih, mainnya sama kakak kelas."
Lagi-lagi Zinan yang memulainya. Dia sangat suka meledekku. Teman-temanku yang perempuan juga ikut meledekku.
"Cieee sese, ajak makan bareng kita di kelas dong" ucap Risna.

"Eh, apaan. Pokoknya tak boleh ada orang lain diantara kita berdelapan. Lowongan 8 Harimau sudah ditutup."
Ucap Dean, seperti sedang bercanda tetapi memasang muka serius.

"Halah Dean, bilang saja kau takut wanitamu diambil orang lain." Ceplos Dika.
Aku mulai memikirkan omongan Dika, tiba-tiba saja raut muka Dean berubah. Aku merasa Dean jadi bertingkah Aneh. Tapi aku langsung berpositif thinking, mungkin dia sedang tidak enak badan. Aku hanya diam saja. Berpura-pura polos. Dan melupakan omongan Dika ke Dean tadi.

Bel pulang sekolahpun berbunyi.

Setelah bel berbunyi, aku dan teman-teman berjalan sampai ke gerbang sekolah, lalu berpisah. Aku langsung jalan ke arah jalan raya. Untuk sampai kerumah, aku harus naik angkot 2kali. Karena rumahku lumayan jauh. Angkot yang kedua, yang memasuki daerah rumahku itu sangat jarang, bahkan malah tidak ada sama sekali kadang kadang.
Waktu aku sampai terminal angkot kedua. Sepi sekali,sama sekali tidak ada angkot. Akhirnya aku berjalan sambil menunggu lewatnya angkot.
Disaat aku membuka Handphoneku, Aku melihat ada Bbm masuk. Dan itu dari kak Seanada.

"Se? Kamu udah pulang?
Satu kalimat yang membuatku berharap sesuatu yang aneh-aneh. Lalu aku berpikir, jika aku membalas "belum" , mungkin dia akan mengantarku pulang. Mungkin..

"Belum kak, didaerah rumahku angkotnya jarang. Ini lagi jalan sambil menunggu angkot." Balasku, penuh harap agar dia peka (?)

Lalu, dia hanya meng-Read bbmku. Ini karena aku terlalu berharap. Jatuhnya jadi sakit.
Akhirnya aku lanjut jalan kaki, sambil mendengarkan lagu menggunakan headset.
Tiba-tiba, ada suara klakson motor dibelakangku persis. Mungkin karena aku jalan agak terlalu ke tengah. Dan aku langsung berjalan minggir ke kiri, tetapi tetap saja klakson motor itu berbunyi terus. Tanpa menengok ke belakang, aku langsung berjalan cepat.
Dan pengendara motor itu melajukan motornya ke sampingku persis. Dia memakai helm fullface, hoodie hitam dan celana SMA. Aku terus berjalan.

"Sese"

Mendengar kata itu, aku langsung berhenti. Dan ternyata itu kak Seanada.

"Kamu jalannya lincah banget. Ayo naik." Ajak kak Seanada.

"Loh, kakak kok bisa ada disini?"

"Iya daerah mana lagi yang angkotnya jarang jarang. Lagipula ini juga daerah rumah kakak. Kakak tinggal di kel. Benda. Kamu dimana?"

"Aku tinggal di kel. Pasir mutiara"

Ternyata rumah kita berdekatan. Aku sangat senang. Dan tanpa pikir panjang, aku langsung menerima ajakannya. Aku merasa seperti akhwat yang tak tau malu. Tapi ini demi makan dirumah. Aku terlalu lapar untuk menunggu angkot itu lewat. Aku juga sedang tidak kuat untuk jalan kaki sampai rumah. Karena jaraknya sangat jauh.

Beberapa menit setelah aku berada satu motor dengan kak Seanada.
Aku baru sadar, ternyata dia anak yang sangat bawel. Dan juga asik untuk diajak bicara. Dan saat sampai dirumah.

"Rumah itu kak, yang pagar coklat. Mari kak mampir dulu?"

"Oh yang itu. Jauh juga ya dari pemberhentian angkot. Kakak boleh numpang sholat dirumahmu ga Se?"

Ya ampun, seseorang yang aku sukai, ingin sholat dirumahku. Aku langsung membolehkan. Dan dia sholat dikamarku. Dirumah hanya ada nenekku, ibuku kerja. Aku hanya tinggal bertiga. Karena ayahku pergi entah kemana, dia sudah berpisah dengan ibuku.

Setelah selesai sholat.
"Se, orang tuamu mana? Kakak mau pamit, makasih ya udah dibolehin sholat dirumah kamu"

"Ibuku kerja kak, ayah tidak disini. Karena orang tuaku sudah berpisah"

Dia langsung seperti tak enak kepadaku.

"Maaf kakak tak bermaksud ya se."

"Haha tak apa kak, biasa aja kok"
Lalu akhirnya dia hanya pamit ke nenekku. Dan waktu aku mengantarnya ke depan rumah, dia membisikkan sesuatu. Tetapi aku tidak dengar. Saat aku tanya apa yang dia bisikkan.

"Untung ga denger haha. Sampe ketemu besok Sese lemot" ucapnya sambil tersenyum.

Benar benar hari yang sangat menyenangkan. Walau hanya di antar pulang, tapi aku sangat sangat sangat senang.

BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang