New World

805 20 0
                                    

          "Halo perkenalkan nama saya Deandra Elshaza Audrine. Panggil aja Dean. Saya pindahan dari salah satu sekolah ternama di Jakarta Selatan. Semoga bisa berteman baik dengan kalian."

Boleh juga tuh anak baru.

Cantik ye.

Bagi id line nya dong cantik.

Sini duduk sama gue aja.

Aku hanya me-respon-nya malas.

"Ya baik Deandra, kamu duduk sebangku sama Nafarrel ya. Tidak apa-apa kan?"

"Iya bu, terimakasih."

Ini hari pertamaku disekolah baru. Ayah menyuruhku pindah kesekolah ini entah karena alasan apa. Sampai saat inipun aku masih tidak mengerti. Padahal, aku termasuk tipe orang yang sulit bergaul dan paling sulit pula untuk beradaptasi pada lingkungan baru.

"Hi. Gue duduk ya. Lo Nafarrel kan?"

"Iya."

Aku hanya menggidikkan kedua bahuku. Dia kelihatan seperti anak pendiam. Entah pendiam atau memang sifatnya yang dingin seperti itu. Padahal kalau dilihat-lihat dia lumayan tampan.

"Sssttt bagi id line dong"

Bisikkan dari salah satu cowok genit dibelakangku. Aku hanya bertingkah seolah-olah aku tidak mendengarnya dan aku tetap fokus kepada apa yang dijelaskan oleh bu Siena dipapan tulis.

"Woy bagi id line!" dan sekarang bisikkannya semakin kencang ditambah dia memukul bahuku dengan pulpen. Argh. Maksa banget sih.

Dengan sangat terpaksa. Aku menoleh kebelakang. Terlihat wajahnya yang sangat penasaran sepertinya.

"Apaan sih?" ucapku malas.

"Id line lo apa?"

"Nih." aku menulisnya disebuah kertas kecil. Sangat terpaksa memberikannya karena kalau tidak, mungkin aku akan diganggu setiap detiknya.

"Makasih cantik"

Aku hanya memutarkan kedua bola mataku malas.

----

Bel istirahat berbunyi. Aku tidak terbiasa kekantin sendirian. Karena sampai sekarang aku belum memiliki teman. Ah ya, aku harus sedikit supel agar aku punya teman disini.

"Dean sendiri aja mau bareng gak?" ujar seorang siswi yang bisa dibilang sok kenal.

"Nama lo siapa?"

"Intana Alvera. Panggil aja Intan."

"Ya, senang kenal sama lo."

"Ok. Mau gabung gak? Sini duduk aja. Kenalin ini namanya Vebby, yang ini Nira dan yang satu lagi ini namanya Jeslin."

"Hi, gue Deandra." ucapku sambil melemparkan senyuman ramahku.

Entah kenapa, tiba-tiba mereka mengajakku untuk bergabung. Padahal aku tahu Intana saja tidak.
Aku tak mau berpikir panjang, aku langsung memesan makanan. Kali ini aku sangat lapar, ya sangat.

"Mie ayam satu ya bu." ucapku kepada ibu pedagang mie ayam.

"Saya juga ya bu." Tiba-tiba seperti ada seseorang disampingku, dia laki-laki. Sepertinya dia bad boy. Kelihatan dari penampilannya. Ah tapi tidak, dia seperti anak baik-baik kok.

"Eh lo Deandra yang anak baru itu ya?"

"Hi, iya."

"Nama gue Erfan"

"Senang kenal sama lo, Erfan."

"Lo cantik ya. Pantes banyak yang ngomongin lo gitu." ia terkekeh pelan.

"Ah biasa aja. Oh ya gue duluan ya"

"Ok, see you Dean."

Erfan Narizki. Seorang laki-laki standart. Tidak tampan, tidak jelek. Bola matanya berwarna hitam pekat, dan rambutnya yang dibiarkan berantakan menambah ketampanannya.

"Erfan kenapa nambah ganteng ajasihhh. Kapan gue taken sama diaa? ucap Nira

"Mimpi lo kejauhan Ra." seketika Vebby, Intana, dan Jeslin tertawa pelan melihat tingkah temannya yang terlalu tinggi menghayalnya.

"Eh lo diem aja siapa lupa gue namanya"

"Panggil aja Dean." aku hanya tersenyum tipis dan langsung melanjutkan makananku yang belum habis.

Bel pertanda istirahat sudah selesai berbunyi. Seluruh siswa-siwi kembali kekelasnya masing-masing. Tapi tidak dengan Intana, Vebby, Resa, dan Jeslin. Mereka masih betah berada disini.

"Hey gue kekelas duluan ya bye"

"Iya, Dean."

----

Intana POV

Deandra Elshaza Audrine. Ya, nama yang bagus. Cantik sih. Tapi tetep aja cantikan gue. Lagian apaan sih semua anak cowok disini ngomongin dia? Cantiknya masih biasa aja. Pokoknya tetep harus gue yang jadi primadona disini.

Ting

Handphone gue tiba-tiba berbunyi.

Nira : "Rencana lo yang selanjutnya apa Tan?"

Intana : "Liat aja besok, oke? Gue juga sekalian kasih tau Jesslin sama Vebby."

Nira : "Sip deh"

Ya, gue punya rencana untuk bikin satu sekolah ilfeel sama dia. Entah, gue pun belum tau harus apa. Segala cara bakal gue lakuin. Iya, biar semua cowok lirik ke gue lagi. Bukan ke Deandra!

I Can't StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang