Aku merasakan tubuhku sangat lemah. Apakah aku sakit? Setelah aku bermain wahana menyebalkan itu di dufan. Mama, aku tidak kuat lagi. Aku tidak ingin sekolah.
"Deandra, bangun sayang" ujar Mama berteriak menuju kamarku.
Mama memegang dahi dan leherku. "Deandra, lho badan kamu panas banget,"
"Ehm, iya ma Dean ga kuat" jawabku dengan nada lirih. "Ayo kerumah sakit sekarang! Kamu pucet banget Dean astaga kenapa bisa gini sih," ucap Mama panik.
*dirumah sakit*
"Dok, anak saya kenapa?" tanya Mama kepada dokter.
"Anak ibu hanya kelelahan saja, dan pola makannya juga tidak teratur. Itu yang membuat tubuhnya lemah. Tolong lebih diperhatikan ya bu," ucap dokter menjelaskan
"Ya dokter, terimakasih."
Mama menghampiriku dan mengusap-usap kepalaku.
"Dean, jangan sakit gini dong mama sedih" ucap Mama dengan nada sedih "Engga ma, aku ga sakit kok aku cuma kecapean aja.. Mama tenang yaa jangan sedih aku pasti langsung sembuh kok!" aku menenangkan Mama.
"Iya, kamu janji ya harus sembuh. Yaudah mama mau minta surat dokter dulu nanti mama kesekolah ngasih surat sakitnya."
"Iya ma, aku istirahat ya. Mama hati-hati dijalan"
Aku tidak bisa tidur. Pikiranku selalu terbayang-bayang Jeffrey. Jeffrey, apa kau tidak peduli padaku? Apa kau tidak mencari tahu keadaanku? Sesibuk itukah kau Jef?
Aku mengambil handphone ku yang sedari tadi aku letakkan di atas nakas. Dengan secara perlahan aku mengambilnya, agar infus-ku tidak lepas.
Aku melihat fotoku bersama Jeffrey yang ku jadikan wallpaper. Aku tersenyum. Tersenyum pahit. Tapi, aku tidak terlalu ingin memikirkannya. Aku langsung menuju kesalah satu sosial media. Yaitu LINE. Dan memberitahu Erfan bagaimana keadaanku sekarang ini.
LINE
Deandra : "Fan pulang sekolah jenguk gue ya di RS Mitra Kelapa Gading!"
Erfan : "Hah? Lo kenapa? Tapi kayanya gue gabisa deh, sorry ya mungkin besok."
Deandra : "Keburu mati gue. Gaperlu. Makasih"
Dan Erfan hanya me-read line ku.
Astaga kenapa dia ini? Kenapa dia menjadi tidak peduli padaku? Apa aku ada salah padanya? Astaga aku tidak punya siapa-siapa sekarang!Aku harus memberanikan diri untuk mengirim pesan kepada Jeffrey. Harus.
Deandra : "Jef, aku sakit."
Jeffrey : "Aku udah tau kok,"
Deandra : "Ya terus kamu gaada niat buat jenguk aku?"
Jeffrey : "Maaf, nanti aku mau nemenin Rachell."
Deandra : "Oh gitu. Haha"
Jeffrey : "Besok aku mungkin jenguk kamu, bye."
Deandra : "Keburu mati gue, gaperlu lah. Makasih."
Dan Jeffrey juga hanya me-read LINE ku saja. Astaga, ada apa ini? Mengapa semua orang mengacuhkanku? Aku butuh teman, aku sakit. Aku ingin diperhatikan, apalagi diperhatikan oleh pacarku sendiri. Apa salah? Tanpa kusadari airmata menetes ke pelipis mataku. Aku sedih, disaat seperti ini mereka semua pergi. Mereka sama sekali tidak mempedulikan aku. Kalian jahat!
Astaga, jahat banget lo semua!
Gumamku dalam hati.
Karena kelelahan untuk menangis, aku tertidur pulas. Aku ingin melenyapkan seluruh pikiran yang berkecamuk diotakku. Aku ingin melupakan sejenak.
![](https://img.wattpad.com/cover/59130064-288-k436719.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Can't Stay
RandomKekuranganku adalah tidak tau kapan harus berhenti memperjuangkanmu.