Aku merasakan ada yang baru dihari ini. Ya, aku telah menjadi milik seorang Jeffrey. Cowok famous disekolah ini. Cowok yang di idam-idamkan oleh seluruh siswi disekolah ini. Tapi, aku juga merasakan banyak sekali yang melirikku sinis. Melirikku seperti ada rasa kebencian yang mendalam. Namun, aku tidak peduli dengan itu semua. Sebenci apapun mereka, tetap tidak akan aku pedulikan. Sampai mereka mengusik hidupku? Jangan harap aku akan diam saja.
"Deandra!" teriak Erfan
"Ape?" jawabku malas
"Cie yang udah gak jomblo yakan haha. Traktir bisa kali, Den." ucapnya sambil merangkulku
"Eh gausah rangkul-rangkul dong bos." tiba-tiba Jeffrey datang dan menyingkirkan tangan Erfan yang tadi ada dibahuku.
"Kan sahabat bro hehe"
"Ih udah udah gausah ribut." gumamku
"Dean, ntar jalan yuk pulang sekolah!" ajak Jeffrey semangat.
"Boleh! Mau kemana?"
"Aku ajak kemana aja yang kamu mau."
"Uhm, oke."
"Duh susah ye yang pacaran mah. Gue apasih yaelah jomblo terus" ucap Erfan.
"Makanya cari cewe dong bro"
****
Aku segera bersiap-siap membereskan bukuku yang berantakan dimeja. Karena sebentar lagi waktunya pulang. Aku sangat senang.
"Den, lo taken sama Jeffrey ya?" tanya Sera.
"Hm, iya. Kenapa?"
"Oh gapapa. Udah ya gua duluan bye"
"Bye"
Aku mulai melangkahkan kakiku untuk keluar kelas. Ternyata Jeffrey sudah menungguku didepan kelas. Tuhan, mengapa dia sangat tampan? How lucky i am.
"Ayo sayang"
"Mau kemana sih emang?"
"Kita ke mcd bentar, terus kerumah aku ya. Mama sama papa pergi keluar kota. Temenin aku main PS ya sayang"
"Tapi kalo aku dicariin mama?"
"Tenang, nanti aku yang izin ke mama kamu."
"Hm, yaudah ayo"
Saat perjalanan menuju rumahku, Jeffrey selalu memandangiku melalui kaca spion sambil tersenyum. Apa dia mengagumi aku? Haha mungkin.
"Den, cantik banget sih kamu"
"Ah apa deh biasa aja"
"Peluk dong, mau ngebut nih."
"Bisaan aja modusnya"
"Hehe, iya dong."
Akhirnya aku memeluk dia. Astaga, aku sangat suka memeluk atau dipeluk. Rasanya seperti kau hanya miliknya. Dan akan selalu menjadi miliknya. Aku harap Jeffrey seperti itu. Jeffrey menjadikan aku satu-satunya yang dia cintai. Dan aku menjadikan Jeffrey satu-satunya yang aku cintai. Sederhana.
Setelah sampai dirumahku, aku langsung mengetuk pintu rumah. Dan kebetulan mama yang membukakan pintu.
"Assalamualaikum, Ma. Kenalin ini Jeffrey" ucapku
"Waalaikumsalam, ayo ajak masuk dong Deandra"
"Gausah, Ma aku mau jalan-jalan dulu hehe"
"Assalamualaikum tante. Saya mau ajak Deandra jalan-jalan. Kalo misalnya pulang malem boleh kan tante? Tapi Jeffrey usahain engga malem-malem banget kok tan." ujar Jeffrey meminta izin dengan sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Can't Stay
De TodoKekuranganku adalah tidak tau kapan harus berhenti memperjuangkanmu.