Anniversary?

146 11 0
                                    

Tak terasa, hubunganku dengan Jeffrey sudah setahun. Semua suka dan duka kami lewati bersama-sama. Khususnya aku, menghadapi segala hujatan diberbagai sosial mediaku. Mereka menghinaku karena aku menjadi pacar Jeffrey. Mereka menyumpahiku agar aku tidak bahagia dengan Jeffrey. Biarkan saja mereka berkoar seperti apapun, tetap tidak akan aku pedulikan. Hidup, hidupku. Aku yang menjalani bukan mereka.

Ya, sekarang tanggal 22 dan tepat pada hari ini Jeffrey sangatlah berubah. Entah, mungkin dia bosan padaku? Atau mungkin dia sedang unmood? Aku tidak tahu... Tapi aku tetap menghadapinya dengan baik. Hubungan pasti akan ada konflik nya juga kan?

Bel masuk telah berbunyi. Saatnya aku masuk kekelas. Aku sangat benci hari ini. Karena aku diacuhkan oleh Jeffrey. Dia tidak pernah mengabariku sekarang. Aku tidak tahu, sungguh. Mengapa dia menjadi seperti ini? Apa salahku? Apa aku menyakitinya? Apa aku membuatnya marah atau sedih? Jeff, maafkan aku.

Pak Achmad, guru pelajaran Biologi. Hari ini adalah pelajarannya. Aku sangat malas. Aku malas belajar dengan sesuatu yang berbau Ilmu Pengetahuan Alam. Aku lemah dipelajaran ini. Sungguh. Mungkin bukan hanya aku saja yang tidak menyukai pelajaran ini, murid lain mungkin?

Aku sangat bosan dikelas ini. Aku muak. Ditambah dengan mood-ku yang benar-benar tidak bagus. Rasanya seperti semua orang kena imbasnya. Kalian bisa mengiraku bad girl, karena sekarang aku lebih suka keluar kelas. Aku lebih suka bolos dengan alasan izin ke toilet. Padahal aku ke taman belakang sekolah. Disanalah ketenangan aku dapat. Aku bisa berpikir jernih ketika disana. Best place forever.

"Pak, saya izin ke toilet." ucapku dengan sopan.

"Ya."

Aku segera berlari menuju taman belakang. Tak kusangka, aku akan bertemu Jeffrey. Tapi dia sama sekali tidak melihatku. Sama sekali tidak menyapaku. Biarlah, mungkin dia memang tidak melihatku. Mungkin dia tidak tahu kalau aku ada disini.
Eh tapi tunggu, Jeffrey tidak sendirian ternyata. Ada seorang perempuan, sepertinya kukenal. Ya, tidak salah lagi perempuan itu adalah Intana. Sedang apa mereka disana? Sudahlah aku tak peduli.

Begitu sampai ditaman belakang, aku langsung mencari tempat ternyamanku. Yaitu didekat kolam ikan. Aku merasa tenang disana. Rasa penasaranku tentang apa yang aku lihat tadi masih menghantuiku. Mau apa mereka? Tiba-tiba rasa sesak di dadaku muncul. Apakah dia tidak ingat kalau aku ini siapa dia? Apakah dia tidak ingat kalau sekarang adalah hari anniversary kami berdua? Sungguh. Apa yang kau mau Jeff? Kau sudah mengacuhkanku abis-abisan. Mengucapkan sekedar "happy anniversary" saja tidak. Aku tidak butuh surprise, kado, atau apapun. Yang aku butuh adalah Jeffrey kembali seperti dulu. Kembali menjadi Jeffrey yang mencintaiku yang tidak pernah mengacuhkanku. Tak terasa, airmataku mulai menetes. Ya, kau tahu ini sangatlah sakit. Aku tidak tahu harus bagaimana lagi. Aku berusaha mempertahankan tapi dia seolah-olah tidak peduli denganku. Satu tahun bukanlah waktu yang sebentar. Namun mengapa kau masih mencintaiku selama ini tapi kau mengacuhkanku juga? Apa maumu? Apa maksudmu? Kau ingin menyakitiku? Jujurlah, lebih sakit seperti ini.

Deandra...

Tiba-tiba ada yang memanggilku. Segera aku mengusap airmataku yang sedari tadi menetes hampir deras. Haha.

"Ngapain lo disini?"

"Gapapa, tadi gue liat lo kearah sini. Yaudah gue ikutin aja deh"

"Lo kenapa sih, Deandra? Kok sedih gitu? Abis nangis ya lo?" sambung Erfan.

"Nanya satu-satu aja kenapa"

"Hm iya iya cerita sama gue sini."

"Jeffrey, Fan...."

"Kenapa dia? Nyakitin lo? Lo putus?"

"Ih, Erfan!!! Satu-satu oy!"

"Sorry sorry hehe"

I Can't StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang