Chapter 10

39 4 0
                                    

"seperti orang bodoh yang selalu mengharapkan seseorang yang tidak akan pernah menjadi milikmu"

-----

Entah kenapa akhir-akhir ini Hana lebih memilih tertidur di dalam kelasnya ketimbang ke ruangan musik. Mungkin karena ia ingin menghindari Lee supaya ia bisa melupakannya.

Lee melihatnya sedang tertidur dengan tangan terlipat sebagai bantalan kepalanya. Ia pun mendekatinya. Di tatapnya cewek cantik yang berada di hadapannya dengan tersenyum. Di rogohnya saku celananya. Sebuah permen coklat kesukaan Hana. Kemudian di letakkannya permen itu di atas mejanya. Sesuatu benda kecil terselip di jari manis Hana menarik perhatiannya. Jadi kau memakai cincin itu? Gumamnya sembari tersenyum. Ia mendekatkan tangannya untuk mengusap lembut rambut Hana. Namun ia mengurungkannya.
Mianhe..jeongmal mianhe Hana. Entah berapa kali ia sudah mengatakan kata-kata itu. Ia pun beranjak keluar kelas.

Ponsel Hana berdering setelah kepergiannya. Dengan malas ia mengangkat kepalanya dan mengambil ponsel dari tasnya.

"Halo..".

"Hana,apakah hari ini ada acara?" Tanya seseorang dari dalam telpon.

"oh, ani..wae?"

"aku ingin mengajakmu makan, maukah kau?" ajak Min ho.

"ah ye, sebentar lagi aku pulang".

"ok, aku segera meluncur" Min ho pun mematikkan telponnya. Ternyata Min ho sudah berada di depan kampus Hana. Ia memandangi sebuah kotak kecil berisi cincin. kali ini aku tidak akan mengulur-ulur waktuku lagi. Gumamnya bahagia.

Hana segera mengambil tasnya dan hendak meninggalkan tempat itu. Seketika ia melihat sesuatu di atas mejanya. "oh, apakah Ji hyun yang memberikannya padaku?" ia pun menggidikkan bahunya dan langsung memakannya.

Ji hyun melihat Hana keluar dari kelas. "Hana, kau mau kemana? kita mau ke kantin, apa kau mau ikut?" tawar Ji hyun.

Hana menolehnya. Ia melihat Seung yo menggandeng tangan Lee. "maaf aku sudah punya janji" tolaknya. "oh ya terima kasih untuk permennya ya" Ia menundukkan kepalanya dan beranjak dari tempat itu.

"oh? apa yang baru saja kau katakan?" Ji hyun nampak heran dengan Hana.

Sesampainya di luar kampus Hana mencari-cari mobil Min ho.

Tin!tin!

seseorang mengklakson mobilnya. Di lihatnya Min ho sedang tersenyum padanya dari dalam mobil. Hana pun segera masuk ke dalam mobil.

"ada apa kau mengajakku makan? apa kau sudah gajian?" ledeknya.

"haha..mungkin" jawab Min ho sekenanya. Mereka pun melaju ke sebuah restaurant.

Sesampainya di restaurant Min ho mengajaknya duduk dan memanggil seorang pelayan untuk memesan makanan.

Pelayan itu pun memberinya buku menu. "silahkan" ujarnya.

"kau mau pesan apa?" Tanya Min ho sembari membuka buku menu.

"terserah kau saja.."

"ok kalau begitu berikan aku 2 green tea latte dan cake red velvet" ujarnya kepada sang pelayan.

Sang pelayan mengulang kembali permintaan Min ho. Kemudian ia pun meminta mereka untuk menunggu.

"sebenarnya kenapa kau ingin mengajakku makan? tidak seperti biasanya?" Tanya Hana setelah sang pelayan pergi.

"apakah aku harus punya alasan?" Tanya Min ho yang pura-pura kecewa.

"oh, bukan begitu..maksudku.."Hana merasa bersalah.

Min ho merasa geli melihat raut wajah Hana yang seperti itu. Ia pun menghela nafasnya. "sebenarnya ada yang ingin aku katakan kepadamu Hana.." ujarnya dengan muka yang begitu serius membuat Hana kikuk di tatapnya.

"apa?"

Ia pun mengeluarkan sesuatu dari dalam saku jasnya. Min ho pun mendekati Hana dan berlutut di depannya. Di bukanya kotak kecil berwarna merah itu di hadapan Hana.

"aku..aku menyukaimu Hana, dari dulu aku menyimpan perasaan ini padamu aku takut jika aku mengatakannya kau akan menjauhiku..ku kira dengan berjalannya waktu perasaan ini akan hilang, ternyata tidak. Aku selalu menunggumu Hana.." ungkapnya. "apakah kau mau menerimaku?' tanyanya kemudian.

Hana merasa terkejut atas pengakuan Min ho, ia tidak menyangka Min ho memiliki perasaan kepadannya. Namun sayangnya Hana tidak pernah memiliki perasaan kepada Min ho, Ia hanya menanggapnya sebagai seorang kakak.

"ma..maafkan aku Min ho, aku..aku tidak bisa menerimanya" jawabnya jujur ia tidak bisa membohongi dirinya meskipun ia tahu Min ho akan kecewa dengan jawabannya itu.

Min ho terkejut dengan jawaban Hana. "apa alasannya? apakah seseorang sudah mengisi hatimu?"

"tidak Min ho, aku hanya menganggapmu sebagai seorang kakak tidak lebih, jadi maafkan aku" Hana mengambil tasnya dan pergi meninggalkannya. Hana takut ia akan menambah kekecewaan lagi pada Min ho.

"Hana!" Min ho menegakkan badannya. Nampak raut wajah kecewa terukir di wajah tampannya. Aku tahu kau akan melakukan ini padaku Hana, aku tidak menyesal, aku akan terus menunggumu.." janjinya.

maafkan aku Min ho, aku tidak bisa menerimamu, karena sampai saat ini aku masih mencintai Lee mekipun aku tidak akan bisa bersamanya. Sesal Hana.

wah ceritanya Hana balas dendam karena cintanya bertepuk sebelah tangan ya? :D eh, tp ternyata bukan lo, pasti kalian tahu kan jawabannya? hehe

tinggalin jejak ya sebelum baca part selanjutnya. gumawo.

Goodbye Saranghae (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang