Chapter 12

72 3 0
                                    

" kenyataan ini membuatku menyerah, mungkin ini saatnya aku berhenti mengagumimu, berhenti mengharapkanmu diam-diam, berhenti menyukaimu, berhenti tersenyum ketika melihatmu, dan berhenti soal apapun tentang dirimu, ya..aku berhenti sampai di sini"

-----

"Lee! Lee!" terdengar panggilan seseorang dari luar tendanya. "Lee bangun Lee, gawat penyakit Seung yo kambuh lagi" ujar Yun he panik.

Lee langsung terbangun. "apa katamu?" Lee segera mengambil jaketnya dan pergi keluar.

Hana yang melihat Lee jalan tergesa-gesa merasa heran. "Yun he!" panggilnya ketika mendapatinya mengikuti Lee. Ia pun mendekatinya. "ada apa? sepertinya kalian terburu-buru?".

"Seung yo..Seung yo sakit..ya sudah nanti aku jelaskan lagi ya aku buru-buru" ia pun pergi meninggalkan Hana.

"sebegitukah kau mencemaskannya?" nampaknya Hana masih menyimpan perasaan cemburu terhadap Seung yo.

Lee segera membawa Seung yo ke dalam mobilnya untuk di bawa ke rumah sakit. Ketika itu Hana menarik tangannya.

"ada apa Hana? aku harus segera membawanya ke rumah sakit" katanya dengan cemas.

Hana melihat Seung yo yang pingsan dan raut wajah yang pucat. "kenapa kau terlalu menghawatirkannya? sebegitu cemaskah dirimu?" tanyanya.

Saat ini Lee benar-benar khawatir dengan keadaan Seung yo. Ia tidak bisa meladeni pertanyaan Hana yang di anggapnya egois itu. "maafkan aku Hana, tapi ini bukan saatnya kita berdebat, aku harus segera membawanya" Lee segera masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan Hana sendirian.

"Lee.." panggilnya lirih.

Seseorang mendekatinya. "Hana, kau kenal dengan Seung yo kan? aku menemukan ini terjatuh di tendanya,tolong berikan ini padanya ya.." pinta orang tersebut seraya memberikan seuntai kalung berbandul angsa.

Hana pun menerimanya. Di lihatnya baik-baik kalung yang berada di tangannya itu "Ini kan? tidak..tidak mungkin..apakah kau benar-benar Yol Ah?"

Flash back

Sebelum kecelakaan itu terjadi.

"benar kau tidak ingin ikut dengan kami?" Tanya ibu Hana.

"ye eomeoni..aku tidak bisa ikut, maafkan aku" jawab Hana. Ia pun menatap ke arah adik kesayangannya itu. Di ambilnya sebuah kalung berbandul angsa dari dalam sakunya. "Yol ah kau tahu ini hadiah ulang tahunmu, aku memesankannya khusus untukmu..jadi, kau tidak boleh menghilangkannya arasseo.." pintanya seraya memakaikan kalung itu ke leher adiknya.

"wah bagus kak" ungkapnya senang. "Aku janji tidak akan pernah menhilangkannya".

"Yol ah..maafkan aku karena tidak bisa mengenalmu.." Hana terus berlari sambil menangis menyusuri lorong rumah sakit. Ia pun menanyakan ruangan Seung yo di rawat. Setelah mendapatkannya ia pun segera mencarinya. Di lihatnya Lee yang sedang berdiri di depan sebuah ruangan dengan raut wajah cemas. Ia pun mulai mendekatinya.

"oh, Hana.." Yun he nampak terkejut melihat kedatangannya. Tanpa memperdulikan Yun he ia pun melihat Seung yo dari kaca pintu ruangannya.

"Lee sebenarnya apa yang terjadi pada Seung yo? kenapa dia bisa seperti ini?" terdengar suara seseorang yang bertanya kepada Lee begitu cemas. Hana pun menoleh ke arah sumber suara itu.

"oh..ahjumma?" Hana merasa seperti mengenalnya.

Orang yang di panggil ahjumma pun menoleh. "Hana? Apakah kau ini Hana?" tanyanya terkejut.

Goodbye Saranghae (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang