Cheater (The Vamps) ✖️tristanevans

1K 70 5
                                    

Let me tell you 'bout your boyfriend, yeah he's got another girlfriend
Baby I just gotta let you know, you've really gotta let him go

•••

"Hei, sayang.." Justin mengecup pipi Vira dengan manis yang membuat Vira kaget, karena sejak tadi dia sibuk mengerjakan tugasnya di perpustakaan.

"Eh Justin.." Jawab Vira malu-malu. "Ada apa?"

"Sayang, aku kayanya ngga bisa belajar bareng kamu malam ini dirumah. Aku harus menemani bibiku.."

"Bibi Marry?"

"Ya.."

"Aku mau ketemu Bibi Marry, Justin!" Vira antusias karena sesuai cerita Justin, Bibi Marry adalah sosok yang menyenangkan.

"Vira sayang, ngga bisa. Bibi Marry akan datang hanya untuk cek up kesehatannya dan aku harus menemani. Next time?"

Vira hanya tersenyum. "Okay. Kamu hati-hati bawa mobilnya. Salam buat Bibi Marry ya!"

"Siap, sayang. Aku duluan ya!" Justin mengecup pipi Vira sekali lagi. "Gue duluan, Tris!" Sapa Justin pada pria yang duduk bersebrangan dengan Vira di meja perpustakaan.

"Ya." Tris dengan singkat menjawab tanpa sudi memandang wajah Justin walau sekejap.

"Kamu selalu gitu deh sama Justin.." Protes Vira pada sahabat kecilnya itu, setelah yakin Justin sudah keluar dari perpustakaan.

"Aku ngga suka sama dia dari awal, Vir."

"Tapi aku udah 6 bulan jadian sama dia dan semua baik-baik aja tuh.."

Tristan mengangkat bahunya. "Entahlah. Mungkin waktu nanti bisa jawab.."

Vira menghela nafas melihat kelakuan sahabatnya sambil membereskan buku dan alat tulisnya. "Aku udah selesai. Kamu mau pulang bareng atau ngga?"

"Yaudah aku anter kamu pulang."

••••

"Gue balik ah!" Tris menyimpan stik PS nya diatas sofa.

James melirik jam tangannya sekilas. "Baru jam 9 kali, Tris."

"Gue besok ada kuliah pagi, dude." Tris berdiri dan mengambil jaketnya lalu bersiap meninggalkan apartemen James.

"Alright. Take care, Tris."

Tris melangkah menuju pintu apartemen James dan membukanya, saat Tris akan keluar dari sana, Tris melihat sepasang remaja seusianya sedang berciuman tepat di depan kamar James.

Awalnya Tris tidak peduli, sampai Tris sadar, pria yang membelakanginya ketika sedang berciuman memakai jaket yang sangat familiar..

Tris yakin itu adalah..

Justin.

Kekasih Vira.

"Shit!" Tris kembali menutup pintu apartemen James yang membuat James heran.

"Kenapa, Tris?" Tanya James yang masih di sofa.

"Gue liat ada cewek cowok ciuman di luar dan.."

"Yaelah Tris, ciuman doang."

"Bukan gitu, James! Gini deh.. Apa lo kenal siapa orang yang tinggal di kamar depan lo?"

"Ngga kenal sih, cuma gue tau. Cewek rambutnya blonde dan doi emang sering bawa cowoknya kesini. Kalo ngga salah cowoknya sih anak kampus lo, Tris.."

"Fuck!" Tris dengan cepat meraih gagang pintu apartemen berniat menghajar Justin sekarang juga namun sayang, orang yang dicari sudah tidak ada disana. Lantas Tris melangkah menuju pintu kamar yang diduga pintu kamar cewek yang berciuman dengan Justin tadi, namun James dengan cepat mencegah.

"Calm down, man." James menepuk bahu Tris untuk menenangkan sahabatnya itu.

••••

"Aku ngga mau ngomong sama kamu lagi.." Vira membalikkan badannya dan meninggalkan Tris di loker sendirian, namun Tris mengejarnya.

"Aku ngga bohong, Vir! Kapan sih aku bohong sama kamu selama ini? Kita kan udah sahabatan sejak---"

"Diam, Tris! Kamu boleh ngga suka sama Justin, tapi ngga usah bikin cerita aneh-aneh dia selingkuh atau apalah! Kamu tuh sahabat aku, harusnya doain hubungan aku baik-baik aja sama Justin, bukan malah bikin hancur tau ngga!"

Vira kali ini benar-benar meninggalkan Tris dan tidak peduli suara Tris yang memanggilnya berkali-kali.

Vira berjalan dengan cepat menuju kelas, dan saat sampai di belokan menuju kelasnya, sang kekasih muncul dengan wajah manis seperti tidak ada yang terjadi. Tris hanya melihat dari kejauhan, sambil menahan emosi ingin menghantam wajah mulus Justin sekarang juga.

"Morning, baby.." Sapa Justin yang selalu berhasil membuat Vira geer setengah mati.

"Hey J.." Balas Vira.

"Kamu keliatan lesu. Masih pagi lho.." Justin merangkul pundak sang kekasih dan mengecup pipinya.

Vira menatap Justin dengan penuh senyum, sampai Vira melihat sesuatu di leher kanan Justin. Vira yakin memar kebiruan itu bukan digigit serangga, tapi..

"Lepasin aku.." Vira melepas paksa tangan Justin yang tadinya berada di pundaknya.

"Baby, what's wrong?"

Vira mendorong dada Justin dengan emosi. "Aku ngga bodo, Justin! Jelasin sama aku, bekas apa itu di leher kamu!"

Justin menyentuh bagian leher yang Vira maksud lalu tersenyum miring. "It's a hickey, of course."

"Brengsek!" Vira kembali mendorong tubuh Justin sehingga dia menyentuh tembok. Air mata mulai jatuh di wajah Vira. "Kamu gila, Justin!"

"Siapa yang gila? 6 bulan pacaran tanpa kontak fisik lebih dari cium pipi? Seriously, Vira? You're not a baby.."

Tangan Vira sudah akan menghantam pipi Justin namun tiba-tiba Tris menarik tubuh Vira ke belakang kemudian Tris maju dan memukul wajah Justin, sesuai keingannya tadi. "Bajingan!" Teriak Tris sambil menatap Justin yang tersungkur.

"Ambil sahabat lo, Tris! Ajarin dia cara muasin cowok!"

"Ngomong sekali lagi dan lo mati, Justin!" Kali ini Vira yang menarik Tris dan mencegahnya bertindak lebih bahaya dari saat ini. Tris dan Vira pun berjalan menjauh meninggalkan Justin yang masih kesakitan karena pukulan Tris tadi.

••••

"Maafin aku ngga percaya kamu.." Bisik Vira yang masih menangis. Mereka berdua memutuskan untuk bolos kuliah hari ini dan pergi ke tempat yang bahkan mereka tidak tahu ini dimana, sebuah bukit dengan pemandangan kota.

"Iya ngga apa apa, Vir." Tris tersenyum sambil menatap wanita yang duduk beralaskan rerumputan disebelahnya.

"Aku jadi males pacaran lagi.." Lirih Vira.

"Udah ah jangan ngomong gitu.." Tris melepas backpacknya dan mengambil sesuatu dari sana. "Aku punya sesuatu, Vir.."

"Apa?"

"Taraaaa!" Tris mengambil 2 buah lollipop berukuran besar dari sana dan memberikannya 1 untuk Vira.

Vira tertawa kecil sambil tidak percaya bahwa lelaki macam Tris membawa lollipop warna pink di dalam tas nya. "Astaga, Tris!" Vira mengambil lollipop dari tangan Tris dan mulai membukanya perlahan.

"Waktu kecil kita sering lomba makan lolipop ya, Vir.."

"Iya, dan Ibumu marah karena kamu kebanyakan makan permen sampai gigimu bolong.."

"Lomba makan lollipop lagi yuk?" Ajak Tris.

"Taruhannya kalau kamu kalah, kamu beliin aku tiket konser ya, Tris!"

"Ngga masalah.." Jawab Tris enteng. "Tapi kalau kamu kalah... Kamu harus jadi pacarku, Vir.."

"Tristan?"

•••••

Was requested by savirrs

Anyway I'm so fvcking sad that The Vamps's show in Indonesia was cancelled.

SONG FICTION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang