Bagian 1: Kiss me

159K 3.4K 95
                                    

Cirra Point Of View

Yosh! Hari pertama masuk sekolah adalah hari yang sedikit menegangkan bagi orang yang merasakannya, kadang suka berpikir, nanti bakal punya teman atau tidak ya? Teman seperti apa yang didapat nanti? Dan selalu berharap hari pertama masuk sekolah itu semoga berjalan sukses dan lancar.

Tapi sayangnya aku malah bertemu sama orang aneh, dia tiba-tiba saja menabrak bahuku dengan kasar, kan itu sakit. Ditambah orang itu tak menghiraukan aku dia berlari begitu saja, jadi aku tak sempat melihat wajahnya hanya punggungnya dan itu pasti laki-laki.

Aku melangkahkan kaki ke lapangan, aku bingung soalnya tak ada yang aku kenal di sekolah ini, aku cuman menghela napas kesal berharap cepat dapat teman.

Jujur aku masih bingung ini sekolah apa ya? Kaya bukan sekolah biasa gitu. Gaya bangunannya modern klasik dan bertingkat lima. Wow seperti kerajaan gitu.

"Hei, boleh kenalan kan? Aku tidak punya teman soalnya, mau jadi temanku kan?" Akhirnya ada seorang wanita cantik dikuncir kuda, mendekatiku tapi saat aku menoleh ada yang aneh, apa di sekolah ini tidak dilarang jika muridnya memakai softlens? So..ini wanita matanya berwarna coklat keemasan atau kekuningan, dan itu aku jarang melihat warna mata semacam ini.

"Hello, you heard?"

"Eh hmm i-iya sorry, kenalin Cirra." Aku mengulurkan tangan kananku lalu dibalasnya dengan senyuman. "Nama yang bagus Cirra, kenalin namaku-"

"Perhatian! Bagi semua siswa dan siswi baru diharap berkumpul dilapangan segera dalam hitungan 5 detik!"

Gila kali, iya kali dalam 5 detik, aneh tuh ketua. Yah akhirnya aku belum mengetahui nama wanita tadi, gara-gara pengumuman ini.

"Oke semua sudah berkumpul, saya disini hanya ingin mengumumkan bahwa ini bukan sekolah biasa yang kalian tau, jadi ospek di sekolah ini hanya sehari, yaitu hari sekarang dan apa yang saya perintahkan harus diikuti tanpa protes! Jika sudah dilaksanakan kalian boleh ke ruang guru untuk mengambil seragam yang akan dipakai sebagai tanda bahwa kalian sudah termasuk siswa dan siswi di sekolah ini, paham?!"

Aku tidak mengerti dengan apa yang ketua bicarakan, aku hanya pura-pura paham saja. Dan aku melihat wajah ketua yang tampan itu terlihat cool dengan seragam yang ia pakai, iya sih itu bukan seragam putih abu-abu yang biasa dipakai seragam SMA, eh tapi tunggu! Matanya! Itu loh matanya warna hijau, aku menyipitkan mataku untuk memperjelas dan iya memang benar hijau, kok aneh ya di sekolah ini pada pake softlents?

"Oke masing-masing kalian harus membuat kelompok yang terdiri dari 2 orang, and then no ribut, oke? Setelah mendapatkan kelompok kalian harus mencari anggota Osis yang memakai gelang berwarna Biru dan harus wajib mengajaknya ke lapangan untuk mendapatkan info terbaru, paham?! And Go!"

Semuanya segera kocar-kacir melaksanakan perintah dari ketua. Tapi, berbeda denganku yang masih dilapangan diam, dan wanita tadi menghampiriku lagi.

"Hei, tadi belum sempat bilang, namaku Viola" aku hanya menoleh sebentar lalu fokus kearah ketua yang masih dilapangan.

"Hei, are you okay?"

"Yes eh No"

Viola Point Of View

Hmm...apa yang dia lihat sih? Aku mencoba melihat kearah yang ia lihat dan ternyata dia melihat ketua. Apa dia sudah menyadarinya?

"Viola, kita ke ketua aja dia juga kan anggota osis dan aku lihat dia pakai gelang biru, yuk!" Cirra berjalan cepat kearah ketua, dan ya ternyata ia sudah menyadarinya, kalau yang tidak menyadari pasti kocar-kacir mencari anggota osis yang dimaksud, padahal kan didepan sudah ada, haduh dasar manusia.

Aku mencoba mengikuti Cirra dan berpura-pura tidak tahu, sebenarnya sih aku dan ketua itu tuh bersaudara, dan aku tidak tau apa ekspresinya saat Cirra meminta dirinya menolong kami.

"Hmm hai ke-tu-a" Cirra terlihat gugup saat memanggil ketua. Dan ketua langsung menoleh menatap tajam kearah Cirra, dan itu sepertinya membuat Cirra takut.

Cirra Point Of View

Gila nih ketua biasa aja dong kalau natap tuh, aku tau aku cantik tapi jangan setajam gitu kali

"Maaf kalau saya ganggu ketua, tapi kan kata ketua kita harus cari anggota osis yang memakai gelang dan-"

"Stop! Jadi maksud kamu, kamu meminta saya untuk menolong kamu?"

Aku hanya mengangguk ragu, semoga aja ketua berbaik hati untuk menolong kami.

"Oke, but satu syarat?"

'Syarat apaan coba, nolong orang tuh harus yang ikhlas harusnya, ketua gila nih' batinku, ya semoga dia tidak dengar apa yang aku katakan dalam hati.

"Aku tidak gila ya nona"

"H-,hah?!" Aku terkejut saat dia mengatakan dia tidak gila, kenapa dia tahu kalau aku menyebutnya gila? Padahal aku hanya membatin.

"So...lupakan, syaratnya kiss me." Mataku terbelalak kaget saat dia menyebut syaratnya.

'What?! What The fuck man, ketua ini benar-benar gila dia sangat gila, dia minta aku untuk cium dia? Hello dikira aku wanita apaan, aduh aku nyesel sekolah disini, udah matanya pada aneh, kaya anime-anime jepang warna-warni matanya'

"Kalau menyesal sekolah disini boleh untuk pindah, dan stop sebut aku gila and then disini bukan dunia anime baby"

"H-hah?!" Sumpah ya ini kok dia tahu lagi apa yang aku katakan dalam hati, dia penyihir?

"You crazy!" Kataku dengan nada kesal.

'Ketua tuh sebenernya tampan. Tapi gilanya minta ampun'

"Wow makasih sudah sebut aku tampan." Lagi dan lagi dia membaca pikiranku. Wtf aku tidak mau berpikir apa lagi dan berkata apa lagi didalam hati, kenapa dia bisa tau semuanya?

"Darell!" Teriak Viola, hah? Darell? Ketua ini namanya Darell? Kenapa Viola tau? Aku melihat, ketua juga melihat kearah Viola, dan Viola menatapnya tajam.

"Oke, gini aja kalau kamu tidak mau kiss me disini, boleh nanti sepulang dari sini, oke?" Aku hanya geram menahan rasa kesal, aku mencoba diam tak mau banyak bicara lagi, yang penting aku pengen ini cepat selesai.

"Whatever, tapi aku mau nanya ke-tu-a, kenapa kamu bisa tau apa yang aku katakan dalam hati, jangan-jangan kamu vampire ya yang bisa baca pikiran orang?" Aku berusaha bertanya kepadanya, dan menuduh dia seenaknya, aku hanya becanda sih tapi saat dia mendengar apa yang aku katakan, dia melangkah maju mendekatiku, dan mendekati wajahnya kearahku. Oh my good dia beneran mau cium aku?

"Kalau iya kenapa?" Bisiknya, ternyata dia hanya membisik, hembusan napasnya dan jawabannya membuat aku bergidik ngeri, dia langsung menjauhkan dirinya denganku. Aku dengan rasa takut langsung berlari meninggalkannya, takut digigit soalnya.

Viola Point Of View

Lagi lagi Darell melakukannya, dia memang iseng, aku harus segera mengejar Cirra dan menjelaskan semuanya, bahwa Darell itu bukan Vampir.

Aku tadinya ingin menegur Darell yang ada dihadapanku tapi nanti saja, aku berlari berusaha mengejar Cirra.

Darell Point Of View

Dasar manusia, mudah untuk dibodohi, ya aku berbohong kepadanya. Tapi, soal aku meminta kiss itu aku sedikit serius, dia wanita yang cantik dan manis, melihat ekspresinya yang terkejut dan menahan rasa kesal begitu membuat dia terlihat lucu.

Aku ingin mengenalnya lebih jauh, aku tau Viola saudaraku pasti kesal dengan tingkahku, tapi..aku memang begini.

Ya aku memang bisa membaca pikiran orang-orang, itu sebagian kekuatanku, dikeluargaku hanya aku yang bisa membaca pikiran, tapi aku bukan vampir, itu sih sudah tidak zaman, jika kalian ingin mengetahui, aku tidak akan memberitahu, dengan sendirinya kalian pasti mengetahuinya, tentang apa dan bagaimana diriku.

To be Continued...

Kiss Love [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang