Bagian 10: Firasat

22.1K 924 6
                                    

Happy reading guys!

"Apa lagi? Hm?"

"Kenapa kamu bertemu dengan gadis itu? Apa kamu sedang merencakan sesuatu terhadap gadis itu? Hah?" Renza benar-benar telah sangat mencurigaiku, kalau begini terus dia bisa menggagalkan rencanaku untuk membunuh Darell

"Ayolah, merencanakan apa? Aku hanya tadi tak sengaja bertemu dengan gadis itu dijalan dan dia menjatuhkan barangnya aku terpaksa mengejarnya sampai rumahnya, jadi kamu pikir itu rencana?" Semoga dia tak mengetahui jika aku membohonginya, Renza terus menatapku tajam aku hanya berusaha berlaku santai dan fokus untuk menyetir

"Ingat! Jika aku mencium berbau hal yang aneh aku tak tinggal diam, aku akan terus mengawasimu" apa itu sebuah ancaman? Aku tak takut pada adikku ini, bagaimanapun dia itu adikku, aku hanya tersenyum kecil mendengar dia mengancam seperti itu, ternyata dia sudah dewasa.

Cirra Point Of View

"Guys! Katanya akan menginap dirumah Dinda, tapi mengapa jadi dirumahku?" Kami sudah berada disebuah kamar, tapi itu kamarku. Hari sudah malam dan mereka memutuskan untuk menginap.

Tapi, walaupun Rey pria dan bergabung dengan kami tetap saja dia tak boleh tidur seranjang dengan kami, dia kusuruh tidur disofa yang ada dikamarku.

"Tak apalah, rumahku tidak ada makanan, berbeda dengan rumahmu ini banyak sekali makanan, haha" Dinda tertawa garing, aku langsung melemparinya dengan gulingku. Sedangkan Rey dia hanya tiduran disofa tanpa suara, jujur ya ini sangat berbeda saat Rey waktu tadi disekolah, tadi saat dia memelukku itu sangat hangat sedangkan ini, ini sangat dingin, bisa berubah-berubah seperti cuaca.

"Cir, aku pinjam baju tidurmu ya? Aku lupa bawa" Dinda membuka lemari pakaianku atas izinku, lalu aku menyuruhnya untuk memakai pakaian yang berada disebelah kanannya, dia mengambil dan menuju ke kamar mandi untuk menggantinya, sekarang dikamar ini hanya ada aku dan Rey.

Kenapa aku gugup ya? Rey, dia tak membuka suara sedikitpun, kan itu membuat aku jadi canggung, masa bodohlah, setelah aku mengganti pakaian dan menggosok gigi tadi aku langsung ke tempat tidur, dan sekarang aku membaringkan tubuhku dan menarik selimut sampai menutupi seluruh tubuhku, aku kesal dengan Rey, kenapa dia diam saja? Berbicara kek, sejak tadi sore ada kak Varel pun dia hanya diam, dan aku menyadari bahwa dia selalu menatap tajam kearah kak Varel, kenapa dia begitu? Aku tak mengerti.

"Cirra, aku tak suka dengan Varel itu" aku mendengar suara Rey, ya itu suara Rey! Akhirnya dia membuka suaranya juga, tetapi, sekalinya bersuara kenapa dia mengatakan, dia tak suka dengan kak Varel? Aku yang pura-pura tidak mendengar hanya diam dibalik selimut hangat ini.

"Menurutku, dia memiliki sisi yang berbeda dengan kita, aku tak suka jika kamu berdekatan dengan Varel" hah? Tak suka aku berdekatan dengan Varel? Omg omg! Apa dia cemburu? Ah tak mungkin dia kan ke Dinda saja melarang, tapi apa maksud Rey berkata seperti itu, aku diam mencoba mencerna kalimatnya.

Tapi, saat aku berpikir aku merasakan ada seseorang yang tidur disampingku, apa itu Dinda? Kenapa dia diam-diam saja tidur disampingku? Dan aku tadi tak mendengar dia membuka pintu kamar mandi, ah mungkin dia sudah mengantuk makanya tak berbicara atau mengatakan apapun.

"Aku tahu, kamu belum tidur Cirra" hah? Aku ingin menoleh kesamping tapi--

"Jangan berbalik, tetaplah begini"

Deg Deg Deg Deg

Haduh haduh jantungku, jantungku seakan ingin keluar dari tempatnya, aku tidak tahu ini kenapa dan bagaimana maupun apa. Yang jelas Rey memelukku dari belakang padahal aku masih bersembunyi dibalik selimut, ada apa sih dengan Rey mengapa begini?

Kiss Love [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang