Demi masa.
Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian.
Kupikir waktu itu panjang.
Satu jam itu lama.
Saking lamanya hingga dapat membunuhmu.
Mati dalam kebosanan.
Jika aku berjalan tanpa arah, kurasa memang tak berarti semua hitungan waktu itu.
Beruntungnya, aku adalah manusia yang memiliki tujuan.
Bukan mereka yang hidup di dunia seperti domba tersesat.
Dan ketika aku memiliki tujuan, waktu kian mengejar.
Apabila aku tak bisa berlari bersama waktu.
Detik demi detik tersiakan.
Waktu berlalu.
Kenapa sedikit sekali yang aku punya?
Kenapa banyak sekali yang tersia?
Waktu kian menderu.
Detik berpacu.
Apa hanya aku, yang mengkhawatirkan waktu?
Apa hanya aku, yang menyadari butanya manusia?
Apa hanya aku, yang terus menerus bertanya,
Apa yang harus kulakukan,
agar aku bisa berlari berlari bersamamu, wahai Sang Waktu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Mindtalk
PoetrySEBUAH PEMIKIRAN FILOSOFI "There are more things in heaven and earth, Horatio, Than are dreamt of in your philosophy." - Hamlet (1.5.167-8) Orang paling bijak adalah orang yang mengakui bahwa dia tidak tahu. Bahwa kebenaran sejati selalu tersembuny...
