Saat kusaksikan awan di langit, yang kupikirkan bukan indahnya awan itu, atau matahari yang memancarkan sinar di baliknya.
Tapi pertanyaan: bagaimana bisa awan bergerak begitu cepat? Ia begitu luas, tubuhnya menghampar di langit. Beratnya begitu ringan, lebih ringan dari udara. Bahkan ia lebih cepat dari mobil pembalap terbaru sekalipun.
Sayang sekali, tidak ada yang menganggap awan itu cepat. Di mata kita, dalam persepsi para manusia yang berada jauh dari ketinggian, awan bergerak lambat. Hampir disandingkan dengan para pemalas. Mereka tidak tahu, bahwa dari atas langit sana, awan dapat melintasi samudra dan benua hanya dalam hitungan hari.
Awan tak begitu peduli. Dengan kecepatan yang ia miliki, walau dipersepsi seperti pemalas, ia tetap mengantarkan tugasnya membawa keseimbangan iklim di alam raya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mindtalk
PoetrySEBUAH PEMIKIRAN FILOSOFI "There are more things in heaven and earth, Horatio, Than are dreamt of in your philosophy." - Hamlet (1.5.167-8) Orang paling bijak adalah orang yang mengakui bahwa dia tidak tahu. Bahwa kebenaran sejati selalu tersembuny...
