Tumbuh

301 46 7
                                    

Sebutir benih

tak pernah bertunas.

Di antara benih-benih lain

yang telah berkecambah

yang telah menyembul tanah.

Ia layu, dan bertanya-tanya

cacatkah Tuhan ciptakan saya?


Sewaktu masih dalam kandungan

Ia ingat Ibu Buah berkata

Kau benih sempurna

kelak akan jadi pohon raksasa.

Andai ia tak pernah tahu

tentu ia tak pernah berharap

pada mimpi yang tak pernah nyata.


Namun, Sang Benih

tetap gigih untuk pulih.

Demi segala jerih, perih, pedih

yang telah dijalinnya selama ini

untuk menjejakkan akar-akar dini.

Karena bila tidak mencapai asa

ia tidak menjadi apa-apa.

Lenyap ditelan dunia!


Jadi, ia bertanya pada kumbang

dalam diriku, apa yang kurang?

Lalu, ia bertanya pada tanah

dimana aku bisa berbenah?


Mereka bilang

Tak perlu benih sempurna

untuk jadi pohon raksasa.

Jika kau menjadi tunas kelak

akan ada ujian hujan, badai, topan

cabangmu akan patah, terbelah

daun-daunmu akan gugur, goyah.


Tapi pohon sejati tak pernah mati

ia akan bersemi dan tumbuh lagi

walau butuh berkali-kali.


Maka, tumbuhlah dirimu

jangan tunggu sempurna dulu.

Jejakkan akar-akarmu dan melaju

kau akan berkembang seiring waktu.

Karena wasiat ibumu

bukanlah harapan palsu.


(Ani Handa, Surabaya, 2018)

MindtalkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang