4

1K 159 1
                                    

Rasanya jantungku ingin keluar dari tempatnya. Aku benar-benar shock. Aku masih kaget.

"Apakah kau baik-baik saja?"

Bagaimana aku baik-baik saja kalau ternyata Angelicsoo adalah...

Joshua Hong.

"Ah ne aku baik-baik saja" kataku. "Kau adalah Angelicsoo? Joshua Hong?" Tanyaku memastikan.

Joshua mengangguk dan tersenyum. "Akhirnya kita bertemu"

Joshua menarik tanganku dan aku terpaksa mengikutinya. Ia mengajakku menuju taman belakang.

"Apakah kau senang bertemu denganku?" Tanya Joshua.

"Hmm aku shock kalau ternyata Angelicsoo itu kau" Jawabku jujur.

Joshua terkekeh kecil dan mengeluarkan senyuman malaikatnya. "Apakah aku tak sesuai harapanmu?"

"Bukan begitu. Tapi aku tak menyangka bahwa seorang Joshua memiliki karakter yang berbeda dengan di email" jelasku.

"Kenapa kau menggunakan topeng?" Tanyanya.

"Ehm yah kau tahukan kehidupanku bagaimana. Aku datang kemari secara diam-diam dan aku takut ketahuan" Jawabku seadanya.

Kami berjalan bersama dan duduk di sebuah ayunan. Kami menatap indahnya langit pada malam hari.

"Aku masih penasaran denganmu" kata Joshua.

"Apakah aku pernah mengenalmu sebelumnya?" Tanya Joshua.

"Kita tidak saling kenal tapi kita saling tahu" Jawabku.

"Aish jinjja? Kenapa aku tak pernah tau?" Herannya.

"Karena kau hanya melihat, bukan merasakan" kataku sambil memandangnya. Joshua terus memandangiku yang membuat jantungku berdebar cepat.

Aku rasa, aku menyukai Joshua. Apakah itu salah? Mungkin ini berawal dari jatuh cinta pada perasaan.

Joshua memetik mawar berwarna putih dan memberikannya padaku. Aku menerimnya lalu tersenyum.

"Gomawo"balasku.

"Aku tidak mengetahui siapa kau. Tapi walau tertutup topeng, kau benar-benar cantik. Kau pasti cantik" kata Joshua sambil berlutut di depanku.

Pipiku mulai memerah namun aku membalasnya dengan senyuman. Joshua benar-benar orang yang manis.

"Kenapa kau menggodaku? Apakah kau mempermainkanku?" Tanyaku.

Joshua tertawa. "Tidak. Aku tidak seperti itu. Aku... mencintaimu apa adanya. Siapapun kau, kau pasti orang baik dan cantik"

"Bagaimana dengan Yerin?" Tanyaku.

"Aku sudah memutuskan hubungan kami" Jawab Joshua.

Apakah ini pertanda hidupku akan membaik?

"Jadi... biarkan aku membuka topengmu" kata Joshua.

"Baiklah" balasku.

Perlahan Joshua meraba dimana ikatan topengku. Jantungku berdebar cepat karena penasaran dengan ekspresinya.

Kring!

Bel sekolah berbunyi dan tandanya aku harus pulang sekarang. Ini gawat. Aku harus pulang!

Aku berdiri dari dudukku dan Joshua batal membuka topengku. "Mi-mian aku harus pulang"

"Kenapa? Kenapa terburu-buru?" Heran Joshua.

"Aku ditunggu. Oleh realita" balasku sambil berlari meninggalkannya.

Aku berlari meninggalkan Joshua menuju parkiran. Aku melihat ke belakang dan melihat Joshua mengejarku.

crash world ; ♡kei&joshua♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang