Reevano Diaz : suara lo bagus :)
Latisha : ha? maksud kakak?
Reevano Diaz : tadi gue denger pas lo nyanyi, suara lo bagus
Latisha : hehe thanks, kak
Reevano Diaz : you're welcome :)
Reevano Diaz : btw, lagi ngapain?
Latisha : lagi baca novel aja, kenapa kak?
Entah sudah berapa kali aku mengulang-ulang membaca percakapan singkat-yang berlanjut di telepon-itu sejak kemarin. Ya, pulang sekolah kemarin aku langsung mendapati sebuah LINE masuk dari kak Vano, yang isinya benar-benar membingungkan.
Kaget? Sudah pasti. Bingung? Jelas-lah gimana ga bingung coba tiba-tiba ada pesan masuk yang bilang 'suara lo bagus' maksudnya apa?
Namun keterkejutanku belum berhenti sampai disitu. Setelah pesan terakhirku tidak mendapat balasan-hanya di-read-tiba-tiba ponselku bergetar dan memunculkan tulisan yang membuat aku sontak menganga.
Reevano Diaz is calling...
Asli. Perasaanku benar-benar ga karuan saat itu. Jantungku rasanya mau copot saking kaget-oh bukan, senang lebih tepatnya.
Kak Vano memang selalu jago, bikin jantungku serasa mau copot.
"Tisha, hey!" Papa membuyarkan lamunanku seketika. "Sudah, sampai, nak."
"Ah? Udah sampe? Kok cepet?" tanyaku tak percaya sambil mengintip keluar lewat kaca mobil. Benar.
"Makanya, jangan ngelamun mulu," goda Papa. "Sudah sana, masuk. Nanti telat."
Aku pun mengangguk patuh, kemudian pamit dan mencium tangan Papa. Papa pun tersenyum geli dan mengelus rambutku sekilas.
Ah, Papa ini. Pasti mikir yang aneh-aneh tentang lamunanku. Atau jangan-jangan Papa lihat? Papa baca semua isi chat-ku? Aduh, bahaya ini.
***
Hoamhh...
Aku kembali menguap entah untuk ke-berapa kalinya. Antara sadar-ga sadar, antara niat-ga niat, aku mencatat apa yang dijelaskan oleh guruku di depan kelas. Sungguh membosankan.
Selain sifatnya yang super duper ambisius datang pagi, guru bahasa indonesiaku ini orang yang paling membosankan se-SMA-ku. Sumpah. Ga ada asik-asiknya sama sekali ngajar. Yang ada malah bikin orang seketika ngantuk.
Diam-diam ku lirik ponsel di laci mejaku sekilas. Kembali sebuah pesan LINE masuk tertera disana. Sambil melirik kanan kiri-berharap tidak ada yang melihat-aku membuka pesan tersebut.
Reevano Diaz : hai, lagi belajar ya?
Kembali melirik ke depan untuk melihat apakah guru itu memperhatikanku atau tidak. Aku kembali menatap ke layar ponsel.
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Saw You
Teen FictionLatisha Deandra Putri, seorang gadis yang baru beberapa bulan menjejakkan kakinya di SMA, akhirnya harus merasakan perasaan anehnya pada kakak kelas yang sering dilihatnya, Reevano Diaz. Entah itu hanya sebuah kebetulan, atau bahkan takdir. Keduany...
