[32] Rasa Sakit Itu

102 5 0
                                    

Reevano Diaz : blm tidur?

Zhafranya : belum, gabisa:(

Reevano Diaz : knp?? on skype deh

Zhafranya : gatau, rasanya badan gue sakit gt. Mau ngapain?

        Gue tersenyum dan membiarkan Anya menebak sendiri apa yang akan gue lakukan. Dengan sedikit menggeser tubuh, gue menarik laptop dari ujung kasur.

       "Hallooo!!"

        Dengan semangat gue meneriaki Anya di ujung skype. Dia sampai terlihat kaget dan terkekeh di sana.

        "Ada apa, Ree?"

        "Apa, apanya? Lo lagi ga bisa tidur kan?" gue balik bertanya, dan dia mengangguk. "Nah, ya udah. Gue temenin sampe lo tidur."

        "Hah? Apaan sih. Lo tidur sana."

        Gue menggeleng dan tersenyum. "Ga mau. Orang gue mau nungguin lo tidur," dengan sedikit seringai gue memeletkan lidah ke arahnya. "Lo sakit kenapa?"

        Anya terdiam. Kepalanya malah menggeleng. "Ga tau. Rada pusing gitu, terus rasanya sakit kalo dibuat berbaring."

        Gue sedikit berpikir dan menceletuk. "Lagi dapet?"

         "Hah?" Anya melongo. "Bukan! Sok tau deh."

        Gue pun terkekeh dan sedikit membalikan badan untuk membenarkan posisi duduk. "Besok lo di rumah ga? Gue ke rumah lo, ya?"

        "Besok?" dia sedikit kelihatan mengingat-mengingat. "Ada sih, mau ngapain emangnya?"

        "Gapapa, main aja. Boleh kan?"

        "Yaa boleh, tapi kan gue..." Anya menggantungkan kaimatnya.

        "Tenang aja, gue cuma mau jenguk lo kok." gue pun tersenyum paham. Tidak mungkin pula gue mengajak Anya pergi di saat dia lagi sakit kayak gini.

        "Hmm..." di depan sana Anya terlihat mengetuk-ngetukkan dagunya pura-pura berpikir. Namun kemudian, dia mengangguk.

        "Yah, yang jelas dong. Boleh ga?

        "Boleehhh!!" dia berseru dengan gemas.

        "Hahaha. Yaudah, sana tidur. Coba baring aja pelan-pelan,"

        Anya mengangguk, tapi tidak sedikitpun beranjak. Seperti masih ada sesuatu yang ingin dikatakan.

       "Ree," suaranya memelan.

        Gue mengedikkan dagu. "Apa?"

        "Jangan pernah lupain gue ya,"

        "Maksudnya?"

        Dia malah menggelengkan dan tersenyum kecil. "Yaudah, gue tidur dulu ya. Byee, Ree!"

When I Saw YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang