Chapter 2

7K 308 1
                                    


Sepanjang jalan Hinata hanya terdiam, sambil menikmati suasana malam, dia masih memeluk Naruto erat, merasakan kehangatan, sesekali kepalanya bersandar kepunggung Naruto, angin malam menerpa wajahnya dan Hinata sangat menikmatinya, begitu juga dengan Naruto. Hinata teralut kehangatan dan kenyamanan, sehingga tidak menyadari bahwa mereka sudah berhenti di depan kediaman hyuga.

"Mm Hinata kita sudah sampai"

Hinata terbangun dari lamunannya, dengan cepat ia melepaskan pelukannya dan turun dari morot tersebut. Dia melepaskan helm yang dipakai lalu memberikannya kepada Naruto.

"A- anu terimakasih banyak Naruto  kun, maaf merepotkan"

Naruto terseyum. "Tidak apa - apa, cepat masuk sana ini sudah larut"

"Bagaimaan kalau kamu masuk dulu aku akan membuatkan teh untukmu"

"Tidak usah terimakasih"

"A-ah begitu, kalau begitu aku masuk duluan, sekali lagi terimakasih" ucap Hinata sedikit membungkuk, Naruto melambaikan tangnnya lalu menyalakan mesin motornya dan pergi dari kediaman Hyuga.

Hinata masuk ke rumahnya, tepat didepan pintu kamarnya berdiri seorang remaja dengan rambut panjang yang diikat berantakan. Hinata terkejut lalu berjalan cepat masuk kedalam kamarnya, remaja itu mengikutinya dari belakang.

"H-Hanabi!?"

"Onee - san diantar siapa tadi dan siapa laki - laki itu?" katanya menggoda Hinata sambil menarik jaket yang dipakai kakanya itu.

"Teman"

"Yakin hanya teman?" 

"T-tentu saja, kenapa kau belum tidur Hanabi?"

"Itu urusanku wlee" Hanabi menjulurkan lidahnya lalu pergi erlari keluar dari kamar Hinata.

Hinata hanya mengeleng dengan tingkah laku adiknya itu, dia meredahkan tubuhnya dikasur lalu tangannya menyentuh dadanya yang masih bergedup dengan cepat lalu menangkum kedua pipinya.

"Kenapa ruangan ini panas sekali?"

Hari sudah berganti, Hinata bangun dari tidurnya, lalu bergegas membersihkan dirinya, pasalnya jam sudah menunjukan pukul delapan tepat dan dia hanya punya waktu lima belas menit untuk bergegas dan juga Sakura sudah menelponnya dari tadi.

"Aku pergi" ucapnya dengan mulut yang mengigit roti dan tangan yang sibuk mengikat tali sepatu.

Saat sampai diluar rumah, mobil berwarna pink datang mendekatinya, kaca mobil itu turun dan menampakan si empunya mobil tersebut yang tidak lain adalah Sakura.

"Ayo masuk Hinata"

Hinata dengan cepat masuk kedalam mobil sambil mengunya roti selainya itu lalu memasang sabuk pengaman.

"Let's go" ucap Sakura lalu menacap gas.

Hinata menghabiskan sarapannya didalam mobil Sakura, sesekali menyuapai Sakura dengan sedikit rotinya.

"Thanks"

Saat mereka sampai di depan gerbang pemandangan yang mereka lihat adalah segerumbulan kaum hawa yang berteriak salah tingkah, hanya ada satu hal yang dapat membuat mereka seperti itu, siapa lagi kalau bukan Uchiha Sasuke.

Mereka turun dari mobil seraya menutup kedua telinga mereka dangan tangan, sedangkan Hinata menggunakan earphone - nya.

"KYAAA SASUKE - KUN"

MY HEART IS BEATINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang