Chapter 6

5.5K 224 2
                                    

Happy Reading

Jalanan malam begitu sepi hanya ada lampu remang - remang yang menyinari, kedua insan sedang bendiri di depan sebuah gerbang, diatas gerbang itu ada kayu tua dengan ukiran sebuah nama, Hyuga begitulah kiranya ukiran dari kayu itu. 

"Masuklah Hinata!" 

Kedua insan itu adalah Naruto dan Hinata, setelah mereka kembali dari perjalanan mereka, Naruto mengantar Hinata pulang dan kini keduanya sedang berdiam diri di depan pintu gerbang kediaman Hyuga.

"Naruto - kun, terimakasih banyak untuk hari ini" Hinata berjalan mendekat kearah Naturo, dia sedikit menjinjitkan kedua kakinya, dia mengecup cepat pipi Naruto dan berjalan melesat masuk kedalam kediamannya. Naruto dibuat terkejut dengan tingkah Hinata, dia menyentuh pipinya yang masih terasa hangat sebelum mengendarai motonya dan pergi dari daerah kediaman Hyuga itu.

Hinata berlari dan masuk kedalam kamarnya, dengan cepat dia memberingkan badannya pada kasur dan menutup wajahnya dengan bantal, kakinya bergerak - gerak di udara dia menjerit untungnya saja dia menutup wajahnya itu kalau tidak mungkin jeritan itu akan terdengar. Dia berdiri lalu menatap wajahnya di cermin, merah, wajhanya benar - benar merah, jantungnya masih saja bergedup dengan kencang sampai saat ini.

"Bagaimana ini, kenapa aku melakukannya, bagimana bisa aku melakukannya, kenap aku jadi begini?" rancaunya sambil berjalan memutari kamarnya kini didalam pikirannya hanya ada Naruto.

Sementara itu di kediaman Uzumaki, seorang pemuda keluar dari kamarmadi dangan handuk yang mengantung di lehernya dan rambut kuning cerah yang basah, pemuda itu mengelap rambutnya dengan handuk yang menggantung di lehernya, saat hendak berjalan kekasurnya dia berhenti sejenak dan menatap pantulan dirinya dari cermin, seketika wajahnya memerah kilas balik tentangnya dengan gadisnya berputar - putar didalam kepalanya. 

"Ciuman pertamaku" ucapnya seraya menyentuh bibirnya lalu beranjak ke pipinya, dia menggelangkan kepalanya lalu meloncat kekasurnya, dia mengambil bantal lalu memeluk bantal itu erat.

"Kenapa dia sangat imut sekali" ucap Naruto masih dengan memeluk bantalnya.

"Terimakasih aku tau aku imut tapi lebih tepatnya aku ini tampan"

Naruto terkejut saat mendengar suara itu, dengan cepat dia menoleh kearah suara itu, lalu mendapatkan pria dengan rambut merah lurus sedang berdiri dengan sebuah nampan di tangannya. 

"Hei sejak kapan kau masuk"

"Sejak kau merancau, oh bahkan aku mendengar kau bicara soal ciuaman pertama jadi siapa yang kau ciu-" belum sempat Nagato menyelesaikan perkataannya Naruto sudah membekam mulut kakanya itu dengan handuk.

"Nii - san jangan keras - keras!"

"Oi bodoh kau hampir membuat nampan ini jatuh, kau mau tidak makan malam ini huh?" ucap Nagato lalu menaruh nampan yang dibawnya di atas meja belajar milik Naruto.

"Maafkan aku, tolong jangan beritahu ini kepada kaa - san bisa - bisa dia heboh"

"Hooh jadi itu benar?, yasudah kalau kau mau begitu" Naruto membuang nafasnya lega. "Tapi ada syaratnya" lanjut Nagato sambil mengulurkan tangannya seperti meminta sesuatu kepada Naruto, mengerti apa yang dilakukan kakanya, Naruto mengambil dompetnya lalu mengeluarkan beberapa lembar uang dan memberikannya kepada Nagato. 

MY HEART IS BEATINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang