Chapter 4

5K 233 0
                                    

Happy Reading

.

.

.

Hari semakin larut, Sakura duduk didalam mobil pandangannya terfokus keluar jendela menikmati pemandangan malam hari, sebelah tangannya digenggam oleh Sasuke yang fokus menyetir, Sakura mengalihkan pandangannya menatap Sasuke yang sedang fokus, merasa sedang diperhatikan Sasuke menoleh lalu tersenyum kepadanya, begitu juga dengan Sakura. Makan malam ini berjalan dengan lancar.

Sesampainya di kediaman Haruno Sasuke membukakan pintu mobil untuk Sakura, Sakura turun lalu berjalan masuk ke gerbang rumahnya. Belum sempat Sakura membuka pintu Sasuke mencekal tangannya hendak mengatakan sesuatu.

"Ada apa Sasuke - kun?"

Sakura terkejut saat menyadari benda kenyal yang menempel di bibirnya, yap Sasuke menciumnya, Sasuke melepaskan ciumannya lalu memeluk tubuh Sakura, menenggelamkan kepalanya di tengguk Sakura. Sakura membalas pelukannya dan mempereratnya.

"Sakura, daisuki"

"Watashi mo"

Hinata terbangun dari tidurnya, dia melihat cahaya dari celah gorden kamarnya, dia bangun dan berjalan menuju kamar mandi sambil meregangkan otot - otot tubuhnya, betapa terkejutnya dia melihat pelayan rumahnya yang berdiri tepat di depan pintu kamarnya.

"Selamat pagi nona Hinata"

"Kamu mengejutkan ku"

"Maafkan saya, Tuan Hiasi ingin anda segera bergegas karena ada tamu penting hari ini?" ucap pelayan itu sambil memberikan kimono kepada Hinata.

"Tamu siapa?" Hinata menatapnya bingung lalu mengambil kimono itu, pelayan itu hanya diam. "Baiklah terimakasih" lanjutnya.

Hinata sudah sap dengan bajunya, dia didampingi pelayan tadi berjalan ke ruang tamu yang terdengar ramai, pelayan tersebut menggeser pintu itu lalu menuntun Hinata masuk, Hinata memperhatikan semua orang yang ada di ruangan ini, semua wajah terlihat sangat familiar, tidak salah lagi ini adalah pertemuan para pemegang saham. Hinata menatap Hanabi yang duduk dengan perasaan gugup.

"Ada apa?" tanya Hinata berbisik.

"A-anu sebenarnya, a-nu - " ucapan Hanabi terpotong saat ayah mereka Hiashi menghampiri mereka.

"Ayo sebentar lagi akan dimulai"

"Begitu" ucap Hinata, lalu mereka berjalan meninggalkan ruangan ini.

Kini Hinata mengerti, setiap satu tahun sekali akan diadakan pertemuan para pemegang saham dari beragai keluarga Hyuga, Hinata sebagi penerus tentu saja banyak yang ingin merebut tempatnya.

Di dalam ruangan rapat Hinata hanya duduk sambil mendengarkan pro dan kontra dari masing - masing keluarga, Hinata menatap Hanabi yang terlihat tegang. Hinata menghembuskan nafasnya kasar, dia sudah bisa menebak apa yang terjadi.

"Bagaiman apa semua setuju"

"Baiklah, dengan begini sudah diputuskan bahwa penerus perusahan ini akan beralih ke tangan Hyuga Hanabi"

Hinata terseyum sini dengan kedua tangan yang menumpu dagu malas, semua mata tertuju kepadanya, terlihat mengintimidasi. Hinata berdiri dari duduknya.

MY HEART IS BEATINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang