Chapter 3

10.8K 316 6
                                    

Hinata dan Naruto keduanya hanya terdiam saling menatap satu sama lain, saling mengagumi maha karya Tuhan, Hinata terbangun dari lamunanya, dengan cepat dia memalihkan pandangannya begitu juga dengan Naruto.

"A-anu Nauto juga sedang apa disini, ah kamu juga sedang menunggu pesanan ya"

"Maaf aku pasti mengejutkanmu"

"Aa-ahh tidak apa - apa"

"Habisnya wajahmu sampai merah begitu" Naruto tertawa kecil sedangkan Hinata menangkup wajahnya dengan kedua lengannya.

Hening, keduanya tidak bisa menemukan topik untuk dibicarakan, tiba - tiba saja Naruto berdiri dari duduknya karena dan menghampiri kasir, selang beberapa detik Hinata juga berdiri karena nomer urutnya dipanggil.

Keduanya ersama keluar dari toko tersebut, Naruto menikmati harum kue yang masih hangat itu dari luar dus kue tersebut.

"Aku sangat suka kue disini, bagaimana dengamu Hinata?"

"Iya aku juga, karena ibuku sangat suka kue ini"

"Begitu ya, ngomong - ngomong Hinata bagaimana kalau kau aku antar kebetulan aku membawa mobil hari inii?"

"Tidak usah aku bisa naik taxi"

"Ck sudah ayo" ucap Naruto lalu menarik tangan HInata, membawanya ke tempat parkir.

Naruto membukakan pintu untuk HInata layaknya seorang putri, Hinata masuk kedalam walaupun dengan rasa gugup begitu juga dengan Naruto, keduanya hanya terdiam didalam mobil, Naruto fokus menyetir sedangkan Hinata menikmati pemandangan diluar jendela.

"Ekhm.. Hinata kau suka lagu apa?" ucap Naruto memecah kesunyian.

"A-anu aku malu jika harus memberitahu" 

"Tidak apa - apa katakan saja"

"A-anu apa kau tau My First Story?"

Naruto terkejut lalu tertawa, "Wah tidak aku sangka ada juga perempuan yang menyukai bad rock itu"

"Naruto juga tau?"

"Tentu saja dattebayo ~ " 

Keduanya berbicara memecahkan kesunyian, mereka saling bercerita banyak hal dari yang disukai dan yang dibenci. Naruto membenci menunggu ramen instan matang Hinata hampir saja tertawa keras karenanya.

Setelah memakan waktu beberapa menit keduanya sudah sampai di kediaman Hyuga, Hinata turun dari mobil Naruto tidak lupa membungkuk berterimakasih kepadanya, Naruto melajukan mobilnya kembali sedangkan Hinata masuk kedalam rumahnya. 

"Onee - san punya pacar ya!"  Seperti sebelumnya, adiknya Hanabi selalu saja memergoki dan menggoda Hinata.

"Sssttt Hanabi jangan keras - keras, ini untukmu" ucap Hinata sambil memberikan kotak kue.

"Apa ini?, apa ini sogokan agar aku tidak mengadukannya kepada oto - san?"

"Terserahlah" ucap HInata malas lalu pergi meninggalkan Hanabi dan masuk cepat kedalam kamarnya.

.

.

.

Sedangkan itu di kediaman Uchiha,  parempuan bergaun baby pink sedang meremas tangannya menghilangkan rasa gugup, rambut pink pendeknya diterpa oleh angin malam yang masuk melalui jendela, tiba - tiba saja tangannya ditarik dan digengam oleh tanggan besar dan hangat, seketika rasa gugupnya menghilang.

"A- anu Sasuke - kun, a-aku-"

"Tidak apa - apa Sakura, tenang saja"

Yap, mereka adalah Sasuke dan Sakura, keduanya tengah duduk menunggu, mereka berdua sama - sama gugup, Sakura mengeraskan gengamannya, Sasuke memekik akibat gengaman keras Sakura.

"Wah jadi ini Haruno Sakura, lama tidak bertemu apa kabar" 

Sakura terkejut mendengar suara yang begitu nyaring, dia menoleh kebelakang lalu menemukan sosok pria tinggi dan tampan tengah berdiri dengan kedua tangan yang dimasukan kesaku.

"Iya aku sehat"

"Onii - chan!, kau membuat kami terkejut"

Pria itu adalah Uchiha Itachi kakak laki - laki Sasuke. Itachi terseyum lalu berjalan dan duduk dikursi menghadap mereka.

"Maaf ya aku hanya begitu senang, sudah lama sekali aku tidak kembali kesini"

Sakura dan Sasuke hanya bisa terseyum, kedatangan Itachi membuat rasa gugupnya sedikit menghilang, Itachi terus mengajak mereka bicara, Itachi tau mereka berdua sama - sama gugup.

"Apa yang kalian bicarakan?, sepertinya menarik" 

Sakura dan Sasuke berdiri lalu dari duduknya, Sakura menunduk memberi hormat kepada siempunya suara itu, sedangkan Itachi dia langsung menyendokan makanan kedalam mulutnya dengan lahap. Sasuke dan Sakura duduk kemabli begitu juga dengan kedua orang yang baru saja datang itu. Mereka adalah kedua orangtua Sasuke - Fugaku dan Mikoto.

"Sakura lama tidak berjumpa apa kabar" 

"Aku sehat, bagaimana dengan kalian semua?"

"Kami baik - baik saja"

"Ayo kita makan"

Mereka semua makan dengan tenang, Itachi terlihat bosan dan jengkel saat melihat Sasuke yang bersikap kekanak - kanakan kepada Sakura. 

"Ara - ara sepertinya Sasuke siap menikah" kata Itachi jail, mendengar hal itu Sasuke dan Sakura, keduanya hampir saja tersedak oleh makanan mereka.

"Nii - chan!" keluh Sasuke.

"Ide yang bagus iayakan Fugaku" 

"Kaa- san!" 

"Bagaimana Sakura apa kau mau menikah dengannya?" lagi - lagi Itachi menggoda mereka sedangkan Sakura hanya terdiam dengan pipi yang memerah.

.

.

.

Dikediam Hyuga, Hinata sedang memandang bulan purnama yang bulat sempurna tidak ada awan yang menutupi, Hinata terduduk sambil mendengar lagu lewat earphonenya, dia menatap layar ponselnya yang berdering, terdapat satu pesan masuk dengan nama yang tidak diketahui.

Selamat malam Hinata :)

Siapa ini?

Ini aku Naruto 

Dapat dari mana nomerku?

Tentu saja dari kemampuan stalking ku 

"Lucu sekali" ucapnya tertawa kecil.

Oh jadi kamu mengaku stalker 

Tidak - tidak

Aku dapat dari Sasuke dattebayo 

Hehe gomen

Kenapa belum tidur? 

Kau sendiri?

Aku tidak bisa tidur 

Begitu juga dengan aku

Akhirnya makan ini mereka menghaiskan waktu dengan mengirim pesan, sepertinya keduanya sama - sama belum puas berbincang tadi sore, keduanya begitu asik sampai mereka berdua lupa dengan wakt, tepat pukul 1 malam mereka menyudahi kegiatan tersebut dan memasuki alam mimpi mereka.

MY HEART IS BEATINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang