2

7 3 0
                                    

Di pagi yang masih mendung, kukeluarkan sepedaku dari tempat parkir. "Pagi Sania..." sapa seorang ibu (tetanggaku) "Pagi bu..." jawabku singkat seraya memberikan senyuman termanis yang bisa kuberikan di pagi yang muram ini. "Sepertinya musim hujan sudah tiba, jangan lupa bawa jas hujanmu!" Ucap beliau lagi dengan penuh perhatian. "Baik bu Layla... jas hujan sudah ada dalam tasku. Mari bu saya berangkat dulu" pamitku seraya menaiki sepeda.
.

Jarak dari rumah kosku ke tempat bekerja tidaklah begitu jauh, kurang lebih 500m. Jadi aku selalu menaiki sepedaku untuk berangkat dan pulang bekerja. Hari ini dimungkinkan akan sepi, tapi berarti aku bisa merapikan buku-buku dengan agak santai karena tidak akan direpoti oleh para anggota perpus. Mau bagaimana lagi para anggota perpus di distrik ini kebanyakan adalah para Bapak dan Ibu yang sudah pensiun, kalaupun ada anak muda dipastikan hanya satu dua orang, tapi jika akhir pekan memang banyak anak sma yang pada mampir ke sini, tapi bukan untuk membaca, mereka cuman numpang pacaran saja! Menyebalkan jika kau yang sedang merapikan buku selalu memergoki adegan yang tak layak itu. Hemmmm, selain itu di hari biasa ada beberapa klub membaca yang anggotanya rata2 orang tua, mereka menghabiskan waktu dengan membaca dan mengomentari berbagai aspek dari buku yang dibaca. Menyenangkan bukan? Itu terlihat menyenangkan bagi mereka. Tapi bagiku yang bekerja di sini menghadapi 10 orang tua dengan keinginan yang beragam, komplain, komentar ini itu dan lain sebagainya di satu wakti yang sama, bisakah kau membayangkannya?
.

Tapi aku senang bekerja di sini, berada di antara ratusan buku yang berderet rapi di raknya bisa membuatku merasa tenang. Setelah apa yang terjadi semalam, paling tidak sekarang aku bisa relax dan sekejap teralihkan untuk tidak berfikit tentang Max.

You're Still The OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang