10#.bitter memory

214 16 1
                                    

Ly pov...

Bisa bisanya mereka bermesraan di depanku dan kemudian meninggalkanku sendiri disini. Awas saja kalo ketemu nanti akan ku jadikan mereka makan malam, oh wait aku tidak bisa memasak, ah whatever lah. Aku menggunakan instingku untuk tau dimana mereka sekarang. Ternyata mereka ada di rumah vasia, wait what?! Wah jangan jangan mereka ngelakuin hal yang enggak enggak lagi, aku harus kesana. Persetan dengan warga yang ngamuk itu, aku harus pergi....

Saat sampai di sana aku langsung masuk tanpa permisi itu sudah jadi kebiasaanku. Aku mencari mereka dan ternyata mereka sedang menonton tv di ruang tamu..

"Ekm... Tidak baik berduaan di sini" ucapku sambil berdehem. Kulihat mereka terjolak kaget mendengar suaraku, apa suaraku se menyeramkan itu?! Tidak ah...

"Lo kok tau kita di sini?" tanya ben panik, apakah aku semenyeramkan itu ya?!.

"Insting" jawabku.

"Oh, lo gak akan mencincang kita kan" tanya ben.

"Ya gak lah gw cuma mau mencincang lo doang ben" ucapku lalu mengeluarkan air di tanganku, ingatkah kau bahwa ben itu takut sekali dengan air?!.

"Jauhin tu aer pliz,,, tidak! huwa!" ucap ben sambil berteriak, karna aku melemparkan bola airku ketubuh ben, alhasil tubuh ben basah kuyup...

"Ua... Tolongin gw!!!" seru ben dan sedetik kemudian dia pingsan. Aku dan vasia saling pandang melihat hal itu, aku heran kenapa dia takut sekali dengan air? Yang bisa jawab tolong koment ya guys #ngadepkamera.

"Uh, ly kenapa lo kaya marah gitu pas liat gw dan ben tadi?" tanya vasia dan mengabaikan ben yang seperti mayat disitu, tunggu dia memang mayat atau hantu ah persetan lah....

"Harus apa gw menjawab pertanyaan itu?" bukannya menjawab aku malah balik tanya.

"Ya, emang kenapa?" tanya vasia lagi

"Entah lah gw gak terbiasa membuka diri dengan seseorang selain jeff" ucapku, ya karna itu memang benar aku tak terbiasa membuka diri kecuali dengan kakakku jeff, yeah you know dia kakak yang baik walau kadang menyebalkan...

"Kalo gitu mulailah membuka diri sama gw" ucap vasia senang, aku heran kenapa dia begitu bersemangat jika ingin mengetahui tentang diriku.

"Gak. gw gak bisa" tolakku. Aku benar benar tidak bisa cukup hanya kenanganku saat pertama membunuh yang kuungkap...

"Ayolah gw belom tau semua tentang lo" pinta vasia sambil mengeluarkan pupy-face nya, tapi sayang sekali aku tidak terpengaruh.

"Gak" ucapku dengan nada datar tentu saja.

"Oh c'mon ayolah" pinta vasia sekali lagi.

"Ngak" aku masih tetap dalam pendirianku.

"Ayolah, gw turutin permintaan lo dah ya ya ya" pinta vasia lagi lagi dan lagi. Aku menyeringai tipis, tipis sekali...

"Ok, ada syaratnya" ucapku

"Yey, apaan tuh syaratnya?" ucap vasia senang dan bertanya.

"Lo harus ngurus smiledog selama seminggu" ucapku, kulihat tubuh vasia, wow baru begitu udah pucat pasi aja nih...

"Gak bisa kan lo yaudah" ucapku ingin beranjak pergi

"Iya, iya, iya gw mau dah ngurus si siapa namanya tadi?" ucap vasia sambil menarik tanganku

"Ok, namanya smiledog" ucapku, oh kau tak tau bagaimana agresifnya smiledog.

"Ayo ceritakan cepet" pinta vasia

"Iya iya" ucapku

Flashback on...

Seorang gadis bernama terecia sedang pergi berjalan kesekolah bersama teman temannya...

Love KillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang