SEVENTEEN DRABBLE SERIES

Beautiful As It Is

"Oppa, apa baju ini cocok untukku?"

"Tentu saja,"

"Oppa, apakah sepatu ini bagus jika kupakai?"

"Ya, pasti,"

"Oppa, bagaimana menurutmu penampilanku hari ini?"

"Kau...luar biasa,"

"Benarkah?"

Seungcheol hanya mengangguk dan aku melihat senyum tersungging dari bibirnya.

"Lalu bagaimana dengan wanita disana? Dia sangat cantik, bukankah begitu?"

Seketika senyum di wajah Seungcheol memudar. Hey, ada apa? Apa yang salah dengan pertanyaanku barusan?

"Injung-ah," Seungcheol memanggil namaku dengan suara beratnya yang datar dan tanpa ekspresi.

"W-wae geurae(ada apa)? A-apa ada yang salah dengan ucapanku?" Tanyaku hati-hati.

Seungcheol menolehkan pandangan padaku, "berhentilah berbicara hal yang tidak-tidak."

"O-oppa..."

"Apa hal-hal itu perlu kau tanyakan padaku? Hah?" Kini kulihat ada sedikit amarah pada nada bicaranya.

"Kau meragukanku? Begitu, Injung-ah?"

"A-aniya(t-tidak), oppa. Maksudku-"

"Kau tak perlu menanyakan itu semua. Baju apapun cocok untukmu. Sepatu apapun akan bagus kau kenakan. Kau akan terlihat cantik mengenakan apapun. Dan kau tak perlu menanyakan wanita di ujung sana. Aku tak peduli ia secantik apapun, aku hanya melihatmu!" Nada bicara Seungcheol mulai naik. Atau, ia baru saja berteriak padaku?

Aku terdiam. Tercengang sekaligus sedikit terkejut dengan perkataan Seungcheol--yang entah itu makian atau pujian.

"Injung-ah?" Ia menatapku seperti memastikan apa aku baik-baik saja.

"M-mianhae(m-maaf), Injung-ah," kini nada bicaranya turun dan berubah lembut.

"Mianhae, aku baru saja berteriak padamu."

Aku masih terdiam. Entah, perkataan--yang sekaligus teriakannya--tadi terus berputar di otakku.

Seketika Seungcheol memelukku, "mianhae, Injung-ah. Kau pasti terkejut dengan ucapanku tadi."

Aku menggeleng, "Aniya. Nan gwenchana(aku baik baik saja)." Kemudian membalas pelukannya.

"Kau tak boleh menanyakan hal-hal itu lagi padaku, arattji(mengerti)?"

Aku mengangguk masih dalam pelukannya.