Luxury Time

4.5K 442 7
                                    

"Ja. Sudah sampai," laki-laki berwajah western itu melepaskan tautan tangan kami begitu sampai di pinggir sungai Han.

Aku menatapnya heran. Mengapa ia membawaku kesini? Untuk apa?

"Wae? Kenapa kau melihat aku seperti itu?"

"Jangnaniya(apa kau bercanda)?"

"Tidak," Hansol duduk di salah satu bangku. "Aku ingin menikmati langit malam di pinggir sungai Han."

Aku menghampiri dan duduk di sampingnya.

"Dasar. Tidak ada kerjaan,"

"Ya!" Ia menoleh ke arahku. "Kau tau? Tidak mudah mendapatkan waktu-waktu berharga seperti ini. It's a luxury,"

Aku mengernyitkan dahi dan menatapnya dengan tatapan 'apa yang sedang kau bicarakan?'

"Hah. Kau tau apa tentang luxury time," ia menyenderkan punggungnya pada senderan kursi dan menengadahkan kepalanya menatap langit malam.

"Aku benar-benar tidak mengerti apa yang kau bicarakan, Hansol-ah,"

"Aku punya teoriku sendiri mengenai Luxury Time," ia kembali berbicara tanpa mengalihkan pandangannya.

"Satu, ketika kau mendapat waktu luang tanpa diganggu sedikitpun oleh pekerjaanmu,"

"Dua, kau merasa senang ketika mendapatkan waktu luang itu. Kau tau, terkadang orang yang memiliki waktu luang merasa bosan,"

Wah, si bule ini rupanya sudah pandai bicara.

"Tiga," ia membenahkan posisi duduknya dan menoleh ke arahku. "Kau sangat menikmati waktu luangmu dengan perasaan yang senang bersama orang yang kau sayangi."

Aku terdiam. Mencerna setiap perkataan Hansol barusan. Uh, jujur saja otakku rasanya benar-benar tersumbat. Karena aku masih belum mengerti 'teori' yang ia sampaikan.

Grap!

Seketika Hansol menarik lenganku sehingga bahu kami bersentuhan satu sama lain. Kemudian ia melingkarkan lengannya di bahuku.

"And now I'm having my luxury time," lanjutnya.

SEVENTEEN DRABBLE SERIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang