String

CHAP.4

Aku mulai merasakan bahwa kita perlahan saling menjauh satu sama lain. Tidakkah kau merasakan hal yang sama?

~~~

"Yuju! Cepatlah!" teriak Dokyeom.

"Sebentar, aku minum susu dulu!" teriak Yuju dari dalam rumahnya.

Beberapa menit kemudian, Yuju pun keluar dengan sandwich di mulutnya.

"Kau belum sarapan?" tanya Dokyeom.

Yuju menggeleng sambil berjalan di sampingnya.

Srek. Dokyeom mengambil setengah sandwichnya. Yuju terlihat terkejut.

"Aku lapar," kata Dokyeom lalu memakannya.

"Hei, itu busnya!" kata Yuju.

Dokyeom menarik tangannya karena bus segera berangkat.

***

"Hari ini jadi 'kan?" tanya Dokyeom.

"Hm, apa?" tanya Yuju bingung.

"Masa kau lupa?" tanya Dokyeom.

"Serius. Aku lupa," kata Yuju.

"Kita nanti makan 'kan?" tanya Dokyeom.

"Ten-"

"Yuju!"

Dokyeom menoleh ke arah suara tersebut.

"Sunbae," kata Yuju menyapa pemilik suara itu.

"Jangan panggil aku sunbae, panggil aku oppa."

Mereka berdua terkekeh. Sementara Dokyeom kini diam seperti patung. Bagus.

"Oh, ya, kau siapa? Namjachingu Yuju?" tanya laki-laki yang di panggil Yuju sunbae itu.

"Bukan," kata Dokyeom.

"Dia sahabatku," kata Yuju.

"Oh, syukurlah," kata laki-laki itu.

Syukurlah? Apa maksudnya?

"Namaku Wei. Aku kelas 3, kau bisa memanggilku hyung," kata laki-laki itu.

"Ah, ya," kata Dokyeom.

"Apa kau ikut kompetisi bola basket bulan depan?" tanya Wei.

"Um, aku tak tahu. Bulan ini banyak tugas, jadi aku tak tahu bisa latihan atau tidak," kata Yuju.

Dokyeom pun merasakan bahwa percakapan ini tak akan pernah selesai. Jadi, ia segera menghentikannya.

"Yuju, sepertinya sebentar lagi pelajaran akan dimulai, ayo masuk," kata Dokyeom menarik lengan Yuju.

"Ah, baiklah, sampai jumpa," kata Yuju melambaikan tangannya pada Wei.

***

"Yuju," panggil Dokyeom.

"Apa?" tanya Yuju sambil mencoret-coret kertas.