Four

8 1 2
                                    

Jam dinding rumah Kenni sudah menunjukan pukul setengan 8 malam. Namun,tidak ada tanda-tanda ada tamu atau yang lain. Pasti tuh orang ngada-ngada deh. Kurang kerjaan. Batin Kenni. Dia pun memutuskan untuk mendengarkan earphone dari handphonnya di kamar kesayangannya itu.

La la, la la la la
La la, la la la

I like your smile
(Aku suka senyummu)

I like your vibe
(Aku suka karismamu)

I like your sty-yle
(Aku suka gayamu)

But that's not why I love you
(Namun bukan karena itu aku mencintaimu)

And I, I like the way
(Dan aku suka caramu)

You're such a sta-ar
(Engkau bak seorang bintang)

But that's not why I love you
(Namun bukan karena itu aku mencintaimu)

Hey, do you feel
(Hei, apakah kau merasakan?)

Do you feel me?
(Apakah kau merasakan aku?)

Do you feel what I feel too?
(Apakah kau merasa apa yang kurasa?)

Do you need, do you need me?
(Apakah kau butuh aku?)

Do you need me?
(Apakah kau butuh aku?)

CHORUS
You're so beautiful
(Kau begitu indah)

But that's not why I love you
(Namun bukan karena itu aku mencintaimu)

I'm not sure you know
(Aku tak yakin kau tahu)

That the reason I love you is you
(Bahwa alasanku mencintaimu adalah dirimu)

Being you, just you
(Dirimu, hanya dirimu)

Yeah the reason I love you
(Yeah, alasanku mencintaimu)

Is all that we've been through
(Adalah segala yang tlah kita lalui)

And that's why I love you
(Dan karena itulah aku mencintaimu)

La la, la la la la
La la, la la la

I like the way you misbehave
(Aku suka kelakuan burukmu)

When we get wasted
(Saat kita hilang kendali)

But that's not why I love you
(Namun bukan karena itu aku mencintaimu)

And how you keep your cool when I'm complicated
(Dan caramu tetap tenang saat aku sulit dipahami)

But that's not why I love you
(Namun bukan karena itu aku tidak tau kenapa aku mencintaimu)

Kira-kira begitu bunyi lagunya. Namun tiba-tiba kakanya Reyhan mengetuk pintunya,mau gak mau dia harus bangkit dari tempat tidurnya dan membuka pintu kamar yang dia kunci.

"Apaan? Ganggu ih" kata Kenni pada kaka satu-satunya itu dengan nada yang terdengar tak bersemangat.

"Ada yang nyari di bawah noh" jelasnya sambil menunjuk kebawah dengan dagunya.

"Siapa sih malem-malem gini. Emang Bunda kemana? Ko kaka yang kesini" tanya Kenni dengan wajah kesal karena ketentramannya di ganggu.

"Bunda lagi ke supermarket sama Ayah. Buruan ih turun. Kaka mau ada kerjaan lagi nih" perintah Reyhan dengan gemas.

"Iyaiya.. siapa sih emang? Temenku?" Tanya Kenni lagi yang berhasil membuat kakanya itu menggidik kesal.

"Gatau ih liat aja sendiri!" Kata kakanya sambil berlalu menuruni tangga.

Kenni menuruni tangga dengan perasaran siapa yang datang malam-malam begini. Setelah sampai di ruang tamu Kenni kaget melihat siapa yang datang. Astagfirullah.. batinnya.

Kennipun menghampirinya dengan langkah kecil. Saat cowok itu menyadari kehadiran Kenni cowok itu langsung tersenyum kearahnya. Kenni hanya melongo kaget. Lumayan ganteng.eh!

Padahal cowok itu hanya memakai setelan jeans hitam, kaos putih dan jaket basball yang melekat di tubuhnya, tapi sangat terlihat ganteng dan cool

"Ng..ngapain lo kesini malem-malem? Tau dari mana rumah gua?!" Tanya Kenni sinis saat telah bisa mengendalikan dirinya yang syok akibat Nico yang datang malam-malam begini.

Seulas senyum manis tercetak di bibir cowo itu "Mau maen emng gaboleh?" Tanya cowok itu lembut. Arrggg Bunda!! Cool. Batin Kenni.

"Lo ga liat ini jam berapa? Udah malem!" Ketus Kenni. Jadi yang dia maksud akan ada yg dateng kerumah gua itu,dia.

"Baru jam8 ko" jawab Nico sambil melirik arloji di tangannya. Kenni hanya mendengus kesal.

"Lo blom jawab pertanyaan gua! Lo tau rumah gua dari mana?!" Sambil bersendekap kedua tangannya di lipat di depan dada.

"Dari tata usaha" jawabnya jujur. Duhh.. nih cewek meskipun galak tapi cantik,manis gitu. Batin Nico.

Kenni hanya membuang mukanya tak acuh.
"Besok gua jemput yaa, gua pulang dulu. Byee" Nico mengacak rambut Kenni dengan lembut dia pun berlalu menuju motornya, sebelum dia benar-benar pergi meninggalkan halaman ruman Kenni, Nico menunggingkan senyumnya di balik helm hitamnya dan berlalu pergi. Cowok aneh dasar. Tak terasa bibirnya mengembang.

Kenni hanya mematung di teras rumahnya tak menyangka apa yang terjadi hari ini.

Tanpa ia sadari Bundanya sudah berada di depannya dengan kantong belanjaan dan mengibaskan tangannya di depan wajah Kenni, namun tak ada respon.

"Yee nih anak bengong lagi malem-malem" gumam Bunda Kenni "Ken.. Kenn.. Keni!" Panggil Bundanya tak sabaran,akhirnya bahu kanan Kenni di goyangkan.

"Eh Bunda. Kapan pulangnya?" Tanya Kenni polos dan berhasil membuat Bundaya geleng-geleng kepala.

"Kamu ngapain di luar? Pake bengong lagi" tanya Bundanya bingung.

"Ng.. ngga Bun orang ga ngelamun" jawab Kenni gugup. Bundanya hanya menaikan sebelah alisnya tanda 'masa?' Namun hanya anggukan yang di terima oleh Bundanya dari Kenni.

Sebuah AlasanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang