9| Another (3)

109 14 2
                                    

"Diadel, tadi pas gue mau ke toilet gue ngeliat elu lagi di perpus" sambut Putri pada Diadel yang baru saja duduk di bangkunya.

tiba-tiba seperti ada Bola besi menghantam dada Diadel,

"i-iya.. iya tah?" entah mengapa Diadel menjadi gugup.

"Iya, tadi gue liat elu sama cowok!" dengan semangat Putri melanjutkan obrolannya.

"hah? Ta-tadi aku.." dengan tergagap Diadel merasa amat kawatir.

Sepertinya denyut nadi Diadel mulai meningkat, sampai-sampai keningnya berpeluh denagn derasnya.

"Lu kok bisa kenal sama dia sih, gue jadi iri deh, hebat banget elu ini" Langsung saja di sambar Putri yang terlihat amat girang dengan senyum yang amat maksimal, seolah ikut bahgia sekaligus iri.

Diadel menjadi bingung "lu.. lu ga marah?" Diadel merasa lega dan aneh sekarang.

"Yaelah, ngapain marah, kan cinta gue cuma buat kak Gilang seorang, tiada yang lain yang akikah cinta selain dia, emmhh kak Gilang I love you!" jelas Putri dengan mata berbinar dan sikap centilnya.

"Oh" Diadel lega.

Diadel jadi teringat, tadi ia tidak hanya bertemu dengan satu pria, tapi dua!

Pria yang pertama membuat hati di penuhi bunga dan keajaiban.

Yang kedua membawa musibah.

"kok oh sih!" Putri mulai protes akan respon Diadel yang biasa-biasa saja.

"iya terus harus gimana!" Diadel mulai meng-gas emosinya, ia jadi terigat akan 'peristiwa' yang terjadi tadi.

"ya lu emang ga tau cowok yang tadi sama lu itu sapa?" Putri mulai geram.

"Ga tau!" Jawab Diadel ketus.

"ih lu ini, norak banget... dia itu.."

"Putri, ada yang ingin di bagi di depan kelas!" Langsung saja Pak Karyo mengusik chit chat seru diantara mereka berdua.

dan semua mata kini terju padanya, keadaan tiba-tiba menjadi hening, dan hanya menyisakn dua orang yang terlihat penuh dengan dosa, dosa yang seru.

"Ma-maaf pak.." dengan penuh penyesalan dan cengiran tak jelas dari Putri.

Dengan acuhnya pak karyo tak mengubrisnya dan melanjutkan pelajarannya.

***

Jam plajaran telah usai, semua siswa telah meninggalkan kelas, bergegas menuju rumah masing-masing,

Tak terkecuali Putri dan Diadel yang mulai meninggalkan kelas yang telah sepi.

Dreett.. deertt...

"halo... iya kak, bener?" Putri mulai berbincang-bincang dengan telfon genggamnya.

"Iyah-iyah, aku ikut tunggu ya!" dan ia mengakhiri panggilan itu dengan cepat.

"Siapa put?" Diadel ingin tau.

"Em, kakak gue, del?"

"Iyah?"

"sorry banget ya, gue ga bisa pulang bareng sama elu hari ini, sorry"

"Oh, ga papa kok put, gue juga hari ini ga langsung pulang kok, ada acara" Diadel mulai berbohong,

ia tak ingin membuat Putri tak enak hati.

"serius?"

Dan hanya dijawab oleh anggukan hangat dari Diadel.

"yaudah klo gitu gue balik duluan ya, Bye" ucap Putri seraya pergi bergegas meninggalkan Diadel.

DIADELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang