Seoul, Musim Panas...
Siang ini seorang Guru terlihat kesal menatap ke arahku, bukan! Sebenarnya guru tersebut sedang melihat namja yang duduk disampingku. Bagaimana beliau tidak kesal saat mengetahui siswanya tertidur pulas di tengah pelajaran.
"Han Chae Rim, bangunkan dia!" Perintah wanita paruh baya tersebut kepadaku.
"Nae.. Naega?" Seperti orang bodoh aku menanyakan hal konyol itu dan hanya anggukan singkat yang ku dapat dari guru Fisika tersebut. Aku merasa sangat gugup jika menyadari bahwa aku harus membangunkan teman sebangkuku ini. Dan parahnya semua pasang mata dikelas ini sekarang menatapku.
'Hhuuuufffttt' Aku menghela nafas perlahan untuk menenangkan jantungku yang berdegup kencang. Bahkan bulir - bulir peluh lebih dulu menetes sebelum tanganku menyentuh bahu namja itu.
"Ju.. Junhui-a.. Wen Junhui!" Panggilku perlahan serta berhati - hati. Sebenarnya aku tak kuasa membangunkannya, karena aku tahu sejak pagi tadi Jun memang terlihat sangat lelah.
"Hya! Chaerim-a! Kau sedang membangunkan seseorang atau justru menyanyikan lagu tidur untuknya?" Sungut Seo Myunghee yang duduk tepat di depanku. "Begini cara membangunkan orang. Perhatikan baik - baik!" Lanjut yeoja itu sembari menggulung buku catatannya, kemudian memukul kepala Jun cukup keras serta diikuti teriakan "Ireona!". Aku cukup terperangah melihat tindakan siswi itu.
Cara Myunghee memang berhasil membuat namja kelahiran 10 Juni itu terbangun, tapi suara yang melengking tadi juga berhasil memekakkan telinga kami yang mendengarnya.
Ketika Jun sudah tersadar, tatapannya seolah berusaha mencari tahu pelaku pemukulan terhadapnya. Dan entah kenapa namja itu berhenti tepat kearahku.
"Bu... Bukan.. Bu.. Kan aku." Celetukku mencoba meluruskan arti dari cara Jun memandangku. Mungkin saat ini wajahku sudah pucat pasi karena hal ini, bahkan aku hampir kehabisan nafas saat mata kami tak sengaja bertemu pandang satu sama lain. Kekonyolan tingkahku ini berasal dari dadaku yang terus berdebar saat berada didekat Jun.
.
.
.
"Chaerim-a, tidakkah kau merasa bahwa sikapmu tadi sangat kentara?" Celoteh Myunghee sebelum ia meneguk minuman kaleng yang berada di tangannya.
"Naega? Wae?" Mungkin aku yang bodoh atau memang Myunghee yang terlalu bertele - tele, jujur saja aku tidak mengerti maksud dari perkataannya.
"Kau bilang ingin memendam perasaan terhadap Jun, bukan? Tapi dari caramu membangunkannya yang gerogi bahkan membuatmu kehilangan jati diri seperti tadi justru akan menunjukkan pada semua orang bahwa kau menyukai Wen Junhui." Jelas yeoja yang berpostur lebih pendek dariku ini panjang lebar.
"Apakah tindakanku sejauh itu?"
"Dwae. Kau terlihat berbeda, bukan lagi Han Chaerim Si Top Flayer yang super mengagumkan. Terlebih kau sangat terlihat bodoh jika berhadapan dengan Jun."
Ya Tuhan, ku rasa ucapan sahabatku itu benar. Aku selalu kehilangan kendali jika menyangkut Jun. Namja yang hampir dua Tahun ini menjadi rekan sebangkuku, menghabiskan setengah harinya disebelahku. Wen Junhui, seseorang yang selalu berada di sisi kiriku kecuali jika dia memiliki jadwal syuting dipagi hari.
Sejak kelas 1 aku sudah mengagumi sosok Jun yang sering muncul di layar kaca. Tadinya aku hanyalah seorang pemuja rahasia, namun saat kenaikan kelas keberuntungan berpihak padaku. Namja itu resmi menjadi teman sekelas serta sebangkuku.
Naasnya dengan jarak sedekat itu justru membuatku salah tingkah, dan hal itu sangat menyiksa. Sekalipun Jun tak pernah mempermasalahkan tingkahku, tapi aku yang harus menjaga sikap agar tidak mengganggunya. Mungkin aku berlebihan, namun hanya itu yang bisa kulakukan untuknya.
YOU ARE READING
Project Adore U
FanfictionProject from our Freelance Author (Yunietananda) with Riseuki , Ts_Sora , Vizkylee