Adore U The8 Version

37 5 0
                                    

Author : @Yunietananda (IG, Twitter)


"Jangan takut! Semuanya akan baik - baik saja. Kejadian ini sangat langkah, kamu adalah anak yang istimewa. Hal itu yang membuat mereka tertarik padamu, Ikumi." Lagi - lagi kalimat itu yang keluar dari Nenekku. Sudah hampir 3 bulan beliau selalu mendoktrin bahwa aku akan baik - baik saja.

Namaku Ikumi Matsumoto, 16 Tahun, Negara asal Jepang, baru seminggu ini aku pindah ke Korea. Disini aku tinggal bersama Nenek, Bibi, serta Pamanku. Bagaimana dengan orang tuaku? Mereka meninggal 6 bulan yang lalu akibat kecelakaan.

Andai saja malam itu aku turut serta di dalam mobil bersama orang tuaku menuju Shibuya, mungkin saat ini aku tengah berada diantara keduanya. Bukan disini, ditempat yang sangat asing bagiku.

"Ikumi, ini seragammu. Mulai besok kamu sudah bisa pergi ke sekolah." Ujar Bibi sembari meletakkan beberapa setelan baju, tas serta perlengkapan sekolah lainnya. "Kamu akan masuk SMA International, jadi jangan khawatirkan akan terkendala dengan bahasa."

"Arigato Gozahimasite." Sahutku patuh. Selepas kepergian Bibiku, aku hanya bisa memandangi barang - barang tersebut dengan diikuti helaan nafas panjang.

Semenjak kematian kedua orang tuaku, hal - hal mengerikan selalu datang menghampiriku. Dan itulah yang menyebabkan Nenekku mengajak hijrah kesini, tinggal di rumah Adik Perempuan Ayahku. Akupun berharap setelah ini, sebuah kehidupan normal kembali padaku, karena aku lelah di hinggapi ketakutan serta perasaan was - was setiap saat.

.

.

.

Di hari pertamaku sekolah, semuanya terasa lancar. Hanya saja aku sedikit membatasi diri dari murid lainnya. Bukan aku tak ingin berteman, atau tak butuh seseorang tapi aku tak bisa membuka percakapan yang hangat dengan orang lain. Ya, aku tipe anak yang kikuk serta jarang bicara. Namun aku bisa menjadi sosok yang berbeda bila bersama dengan orang yang tepat.

"Annyeonghaseyo!" Sapa seorang siswa yang berdiri di sampingku. Dari caranya bicara, aku yakin dia bukan orang Korea. Karena Logat Mandarinnya terdengar masih kental di telinga.

"A.. Annyeonghaseyo." Sahutku berusaha sopan. Saat ini jam istirahat sedang berlangsung, dan kami berada di taman milik sekolah. Tepatnya di sebuah bangku taman yang terletak tepat di bawah Pohon Sakura.

"Kamu murid baru bukan?" Seru siswa yang kini sudah duduk di sampingku.

"Dwae." Jawabku singat. Lalu hening. Sekilas aku melirik kearahnya, anak laki - laki itu memakai seragam yang sama denganku. Di sekolah ini setiap tingkatan kelas memiliki corak warna seragam yang berbeda. 'Mungkin dia berbeda kelas.' Gumamku.

"Na ireumen Xu Minghao." Tiba - tiba saja anak itu menoleh ke arahku sembari menunjukkan name tag yang tertera pada seragamnya.

"Ah, My name Ikumi, Matsumoto Ikumi." Responku sedikit kaku, lantaran terkejut dan tak tahu harus mengatakan apa.

"Boleh aku memanggilmu Ikumi-chan? Maukah kamu menjadi temanku?" Ini terdengar aneh dan kuno, tapi aku merasakan sesuatu yang berbeda pada sosok ini. Sebuah perasaan tulus namun terbalut kesedihan serta kesepian terpancar dari sorot matanya yang sendu.

"Tentu saja!" Sambarku sambil memberikan senyum terbaik kepadanya. Kemudian laki - laki itu pun tersenyum tak kalah manis.

.

.

.

Hampir 2 pekan aku selalu menghabiskan waktu istirahat bersama Minghao di taman. Banyak cerita yang sudah kami bagi, tapi setiap kali aku ingin bertanya tentang kelasnya serta usianya, siswa itu selalu diam atau mengalihkan pembicaraan hingga aku selalu lupa untuk menuntut jawaban darinya.

Project Adore UWhere stories live. Discover now