#6 : rain

7.4K 418 20
                                    

"Hmmm.."

"Kenapa?" gue pun melirik kearah Sean sambil memesan minuman dingin.

Sean menghela napasnya. "Gue pinjem duit lo dulu ya? Dompet gue ketinggalan diatas." bisiknya.

Gue melihat Sean dengan tatapan aneh. Gila ni anak, gengsinya tinggi banget.

"Santai aja. Gengsian banget sih jadi orang" ucap gue ketus.

"Stt udah diem" Sean mengambil minuman dingin yang udah gue pesan.

Kemudian Sean berjalan lebih dulu dari gue.

Ish, gak tau terimakasih.

"Kenapa sih, harus se gengsi itu" gue menyamakan kecepatan dengan Sean.

"Yakali, cowok populer kayak gue minjem duit" njay.

Gue diem sambil terus jalan. Jaga image banget, gak nyangka gue sama Sean yang asli kayak gini. Gue kira dia anaknya apa adanya, dan beneran baik, polos. Nyata beda banget.

Gue pun duduk disamping Aulia yang masih gombal gombalan sama Haykal.

"Hai cantik, darimana aja?" tanya Kevin sambil memberikan gue siomay.

Gue mengambil siomay tersebut. "Abis beli minum.."

"Sama gue" lanjut Sean.

"Kamu gak digangguin, om Sean kan?" entah kesambet apaan, Kevin jadi ngomong kamu kamuan.

"Sembarangan aja om om" Sean menjitak kepala Kevin.

Gue pun hanya terkekeh pelan kemudian makan siomay.

"Tuhkan cantik, dia jahat, masa kepala aku dijitak" oke gue jadi jijik sama Kevin, entah kenapa dia jadi kayak banci dibandingkan cowok romantis.

"Apaan sih,Kev" ucap Sean yang tampak jijik.

"Apaan sih lu berdua, ganggu orang pacaran" ucap Haykal tiba-tiba.

"Tau nih" lanjut Aulia.

"YANG PACARAN MAH BEDAAAA" ucap Kevin sambil menopang dagunya.

"Yang homo juga beda" ucap gue santai sambil melihat kearah Sean dan Kevin.

"Maksud lo?!" Sean melihat gue dengan seksama.

Gue tertawa pelan sambil melanjutkan makan.

"Kok tau sih, cantik" Kevin menggandeng tangan Sean. Disambut oleh tempelengan yang mendarat diatas kepala Kevin.

Haykal dan Aulia pun berhenti romantis-romantisan dan ngakak abis.

Sedangkan gue cuman ketawa secukupnya.

"Eh, all nanti jangan lupa ya pas pulang ke cafe." ucap Aulia sambil menatap lekat satu persatu kami.

"Iya" ucap Sean singkat sambil minum.

Gue dan Kevin pun ngangguk-ngangguk aja.

Bel berbunyi 2 kali, tanda istirahat udah selesai.

Gue dkk pun balik kekelas cepet cepet, karna Pak Elison cepet banget dateng kekelas.

"Kamu udah ngerjain Pr nya belum, cantik?" tanya Kevin setibanya dikelas.

Sumpah, gue gak mau lagi duduk sama Kevin.

gue menghela napas dan mengangguk

"Liat dong" njay.

Kevin mau liat pr gue, selain Playboy dia pemalas juga.

"Sialan," gumam gue sambil memberikan buku tulis berisi tugas.

"Makasih, cantik" dia tersenyum (sok) manis.

Recycle [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang