Author POV
Rion dengan setia menjaga kakaknya Reyna yang lagi sakit. Rion sedang bermain game Coc dihpnya, sampai melihat kakaknya yang sudah terbangun. "Reyn? Lo udah bangun" tanyanya. Reyna hanya menjawabnya dengan anggukkan. Dia merasa tenggorokannya kering. Menyadari kakaknya yang kehausan, Rion membantu kakaknya untuk mengambil segelas air yang ada diatas nakas samping tempat tidur Reyna. Setelah minum akhirnya Reyna bisa buka suara, "lo gak sekolah Ri?"tanyanya dengan suara serak. "Gak, gw mau jagain lo aja" ucap Rion
"Lah, trus nnti yang ijinin kita siapa?" Tanya Reyna yang kaget sekaligus bingung.
"Oh itu si Bi.." omongan Rion terpotong dengan bel rumahnya yang berbunyi. Rion turun kebawah dan membukakan pintu. Didepan pintu seorang pemuda datang dengan membawakan buah. "Nih gw bawain buah buat Reyna" ucap Billy. "Lo? Ngapain kesini?" Tanya Rion bingung melihat Billy didepan rumahnya
"Gw mau jenguk Reyna"ucap Billy." Lo udah janji kalo gw ijinin lo sama Reyna, gw bisa jenguk dia" sambungnya ketika Rion ingin protes. Rion baru ingat ucapannya tadi pagi. Dengan berat hati dia membukakan pintu untuk Billy.
------------------------------------------
Didekat tangga Rion berhenti. "Sini buahnya, biar gw kupassin buat Reyna. Lo naik aja. Kamarnya dekat aquarium" ucap Rion sambil mengambil buah ditangan Billy. Billy menaiki tangga dan masuk dikamar dekat aquarium. Dia mengetuk pintu berwarna putih itu dan membukanya ketika si pemilik kamar menyuruhnya masuk. "Hay Reyn"
------------------------------------------
Reyna POVGw bosan sumpah. Mana Rion lama banget lagi, siapasih tamunya? Karena udah bosan banget, akhirnya gw mengambil novel yang ada diatas nakas gw. Lagi asik-asik baca tiba-tiba ada yang mengetuk pintu. "Masuk" setelah itu muncul cowok yang memakai seragam sekolah swasta. "Hay Reyn" sapanya. "Lo..!??" Ucap gw kaget ngelihat si cowres itu ada dikamar gw. "Ngapain lo disini? Kok lo disini? Kok bisa lo masuk dikamar gw? Rion mana?" Tanya gw bertubi-tubi karena gk percaya doi disni. Setau gw Rion gk bakal ijinin cowok manapun masuk kamar gw kecuali Rendy. "Wow.. tanyanya pelan-pelan dong. Lo ingat gak? Semalam kan gw udah janji sama lo buat ngantarin lo sekolah. Nah tdi pagi gw kerumahlo ketuk pintu, eh malah Rion yang buka. Trus dia bilang lo sakit, dia mintol ke gw buat ijinin lo sama dia. Imbalannya dia ngebolehin gw jenguk lo. Lagiankan gw pacar lo, jadi it's okay kan?" Ucapnya panjang lebar. Gw hanya mengucapkan "oh" dan mengangguk. Eh, tapi tunggu.. "pacar?" Tanya gw, heran. "Yaps, ingat perjanjian kita semalam, gw bakal nganterin lo ke rumahlo kecuali lo harus jadi pacar gw, dan lo setuju"ucapnya santai. Saat itu juga kepala gw tambah pusing.
-------------------------------------------Rendy POV
Bel pulang telah berbunyi. Pas sampai diparkiran gw berinisiatif buat datang kerumah Reyna buat ngejenguk dia dan minta maaf sama dia. Sebelum krrumahnya gw singgah membeli buah-buahhan dan bunga. Serta boneka teddy bear yang kecil, suapaya dia bisa maafin gw. Setelah selesai gw menuju kerumahnya. 15 menit gw dah sampai dirumahnya. Tapi gw bingung, ada motor ninja warna putih didepan rumahnya. "Rion beli motor baru?" Batin gw bertanya. Gw gak peduliin dan langsung ngetuk pintu rumahnya. Pintu terbuka dan yang ngebukain pintu Bi Minah, pembantu Reyna. "Bi, Reynanya ada?" Tanya gw. "Eh den Rendy, iya den. Non Reyna ada diatas sama den Rion" uacapnya. Gw hanya mengangguk dan bilang makasih buat bi Minah. Pas sampai diatas gw ngedengar suara orang ketawa. Tapi, ada satu suara yang gak gw kenal. Pas gw mau ngebuka pintu, samar-samar gw dengar suara cowok mengucapkan kata yang membuat dunia gw berhenti berputar saat itu juga. "Reyn, lo maukan jadi pacar gw?"
--------------------------------------------
Hello i'm back. Wah.. Billy nembak Reyna didepan Rion dan didengar oleh Rendy. Gimana nih? Rendy udah mulai suka dong sama Reyna? Stay read for my story "gaje" yakk ;;)
Oh ya sampai disini dulu. Lumayankan 3chapt :D see u minggu depan :*
10 Januari 2016Love, Faidah
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Not My Dream-End
Teen FictionRendy Verse sahabat kecilku. Selalu ada disetiap saat, disaat kubutuhkan, disaat sedih dan senang. Pembelaku, selalu membuatku tersenyum dan tertawa. Sampai akhirnya rasa itu tumbuh seiring berjalannya waktu. Dimulai dari kelas 7, aku mulai menyukai...