chapt 10

30 5 2
                                    

Hello i'm back. Kasihan ya gak ada yang ngevote sama sekali:( jahat banget sih silent riders :( jadi pengen berhenti :" yaudah nih aku publish chapt 10. Gak tau yaa minggu nnti atau minggu depan seterusnya bakal di next apa gak:" sakit hati hayati bang :'v
-------------------------------------------
Reyna POV

Dari tadi gw gak konsen belajar. Gw bingung mesti jawab apa pernyataan cintanya Billy. Di satu sisi gw mau nerima dia buat lupain Rendy. Gw tau gw jahat tapi gw gak tau mesti gimana lagi. Tapi disatu sisi gw gak mau nerima dia, gw takut gimana hubungan gw selanjutnya sama Billy dan Rendy. Gw takut kalo gw pacaran sama Billy gw dijauhin atau di/ngelupain Rendy. Dan gw takut karma juga sih. Gw juga gak konsen karena gw masih kepikiran masalah gw sama Rendy. Gw gak suka diem-diemman sama Rendy. Gw mesti menyampingkan ego gw buat minta maaf sama dia.
---------------------------------------

Jam istirahat sudah berbunyi. Gw cepat-cepat masukkin semua buku dan peralatan tulis gw ke tas dan menyusul Rendy. "Rendy!!" panggil gw. Rendy berbalik, "kenapa?" Tanyanya. Dengan mengumpulkan semua keberanian gw dan menyampingkan ego dna gengsi gw, "Euhmm.. gw mau ngomong sama lo, berdua, tapi gak disini. Ditaman belakang aja gimana?" Ucap gw agak cepat. Rendy hanya mengangguk dan kita berdua menuju ketaman belakang.

Sampai ditaman belakang, kita duduk di sebuah kursi berbentuk kayu(?). 2 menit keheningan terjadi antara kita. "Jadi..?" Tanyanya. "Euhmm.. sorry ngambil waktu istirahat lo"
"It's okay. To the point aja" tuhkan, dia jadi dingin gini.
Setelah menarik nafas yang panjang " gw minta maaf karena buat lo khawatir kemarin malam, gw minta maaf karena gak ngabarin lo, soalnya hp gw mati, gw minta maaf buat lo kecapekan cari gw ke rumah teman-teman SD, SMP gw. Intinya gw minta maaf. Gw janji gak bakal ngulangin lagi. Gw gak mau kayak gini. Diem-diemman, saling cuek. Dan gw minta maaf sedalam-dalamnya karena buat lo kecewa. Maaf.." ucap gw panjang lebar sambil menahan air mata gw keluar. Keheningan terjadi di antara kita. "Ren.." panggil gw. Rendy gak mengubris panggilan gw dan melamun. Gw jadi merasa amat bersalah.
" udah? Gitu aja?" Tanyanya. Gw rasanya ingin menangis sekencang-kencangnya mendengar respon dari Rendy. "Gw telah melakukan kesalahan yang amat besar" batin gw berteriak menyalahkan diri gw. "Udahkan? Lo gak usah minta maaf. Gw udah maaffin lo kok. Tapi untuk saat ini gw minta sendiri dulu. Gw minta lost contac sama lo dulu. Gw mau nenangin diri dulu" ucapnya sambil berlalu. Saat itu gw gak bisa nahan air mata gw buat gak keluar. Gw nangis terisak menyalahkan diri gw sendiri. Gw menunduk buat nyembunyiin muka gw yang habis nangis dan menuju ke kelas. Gw bersyukur di kelas gak ada orang. Dengan cepat gw mengambil tas gw dan kabur.

-------------------------------------

Yes! Udah mau masuk ending nih gaes :D gw bakal kasih lama-lama postnya buat bikin kalian penasaran (walaupun gak bakal ada yang penasaran :". ) gw bakal nentuin vote buat lanjut. 5 vote gimana? Nanti baru aku next ;)
Sekali lagi terima kasih banyak buat kalian yang masih stay buat read cerita gaje saya :') dan yang pasti, yang selalu ngevote cerita saya :) love u so much :*

Mon,25Jan16

Love, Faidah

It's Not My Dream-EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang