"Ini yang kau sebut something special?" Tanya Leria kesal.
Gadis itu menatap sebal layar besar yang berada di hadapannya. Hanya Spectre kelas premier. Yang benar saja! Dia menoleh, mendapati Kyuhyun tengah menikmati filmnya dengan baik. Leria benci menonton film, dia sama sekali tak suka menjadi salah satu dari seribu penonton bodoh yang hanya menghabiskan waktu di dalam ruangan gelap dengan sebucket popcorn dan minuman dingin.
"Kyu, dengar." Leria menyibak selimut cokelatnya dan menegakkan tubuhnya menghadap kearah pria itu. "Ada acara yang harus ku hadiri malam nanti, dan aku harus pulang. Benar-benar harus pulang." Leria menunggu reaksi pria itu, tapi Kyuhyun sama sekali tak menunjukkan tanda-tanda dia akan membalas ucapan Leria.
"Nikmati saja film-mu." Dan Leria bangkit, setelah mengambil tasnya, Leria berbalik menuju pintu keluar.
Tapi sebelum mencapai pintu keluar, langkahnya terhenti. Dan Leria baru sadar, tidak ada orang lain selain mereka berdua di dalam sana. Tersedia sekitar sepuluh sofa beds, tapi yang terisi hanya yang mereka tempati. Leria kembali menoleh pada Kyuhyun. Pria itu menyewa satu studio kelas premier hanya untuk mereka berdua?!
Leria kemudian memutar langkahnya, kembali ke tempat dimana Kyuhyun berada, dan dia duduk tepat menghadap kearah pria itu. Tapi Kyuhyun sama sekali tidak bergeming. Ada yang aneh. Tadi ketika mengajaknya kesini, dia bersemangat sama sekali, tapi setelah berada disini, sikapnya berubah sama sekali.
"Apa sebenarnya tujuanmu mengajakku kesini?" Tanyanya tanpa basa-basi.
Dan Kyuhyun menoleh, masih dengan tatapan datar tanpa ekspresi.
"Kalau aku mengatakannya, kau mau mendengarnya?" Suaranya begitu lemah tapi tetap terdengar tajam.
Setelah menarik napas dalam, Leria mengangguk.
Alih-alih mengatakan apa yang ingin di katakannya, Kyuhyun malah tersenyum, terkekeh ringan. Kening Leria berkerut, tidak mengerti apa yang terjadi dengan Kyuhyun. Sikapnya hari ini benar-benar berbeda, tidak seperti Kyuhyun yang di kenalnya.
"Pergilah. Acaramu pasti penting, kan?" Kata Kyuhyun, membuat Leria semakin tak mengerti.
Merasa tak mengenal sifat Kyuhyun hari ini, tanpa mengatakan apapun lagi, Leria pergi, kembali menelusuri jalan setapak yang tadi sudah dia lewati. Dan kali ini dia benar-benar tidak akan kembali. Dia akan pergi. Sikap Kyuhyun benar-benar membingungkan. Ada yang aneh. Pasti ada yang aneh.
Dan sekali lagi, sebelum akhirnya dia mencapai pintu keluar, langkahnya kembali terhenti, tapi bukan karna kemauannya, karna suara Kyuhyun yang meneriakkan namanya.
"Lee~"
Leria berbalik, dan dia mendapati Kyuhyun sudah berdiri tapi masih berada di tempatnya. Dan selang beberapa detik, Kyuhyun melempar sebuah kotak berukuran sedang ke arah Leria. Dengan gerakan refleks, gadis itu menangkapnya dengan baik.
"Untukmu. Buka saat kau sudah di mobil. Hati-hati." Setelah memberikan senyum terbaiknya, Kyuhyun mendudukkan dirinya dan menikmati filmnya kembali.
******
Setelah menutup parfume yang baru saja dia gunakan, Leria bangkit dari meja rias, menyambar tasnya, lalu segera bergegas. Supirnya sudah menunggu di bawah, dan Ibunya sudah meneriaki namanya agar cepat turun karena pukul 7 akan segera tiba.
"Astaga, undangannya!" Leria menepuk keningnya cukup keras, dan dia harus kembali ke kamar.
Dengan keadaan panik, semua benda yang di cari pun akan sulit di temukan. Dan inilah yang Leria kesal. Dia terlalu pelupa untuk meletakkan sesuatu yang berharga. Sial! Tanpa undangan itu bagaimana bisa masuk, gerutunya dalam hati. Dengan gerakan super cepat, dia menyibak bedcovernya dan melempar benda itu ke lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Dance With Me
Фанфик"Ingat kisah Little Mermaid? Ariel, si puteri duyung yang rela menyerahkan suaranya yang indah untuk mendapatkan sepasang kaki agar dia bisa bertemu dengan pangeran dan menari di hadapannya. Tapi parahnya, ketika dia menapakkan kakinya di daratan...