Part 9 : Ruin My Mood

169 28 11
                                    

"Hanya tiga minggu. Aku janji akan segera kembali, okay?" Bujuk Jae Hyun saat kekasihnya merajuk karena kepergiannya yang tiba-tiba.

Sebenarnya tidak tiba-tiba, Jae Hyun sudah di beritahu oleh manager yang bertanggung jawab di Paris untuk segera kembali sejak minggu lalu, tapi dia lupa untuk memberitahu. Dan seperti inilah hasinya, Leria tidak mau memandangnya.

"Kau marah padaku?" Jae Hyun membelai tangan Leria lembut.

Leria akhirnya menoleh dan menatap mata Jae Hyun, "Baiklah, kabari aku setelah tiga minggu itu." Dan dia memaksakan seulas senyum.

"Tunggu aku sebentar lagi. Aku akan segera meresmikan hubungan kita kalau semuanya sudah berjalan seperti seharusnya." Kini Jae Hyun mengelus pipi Leria lembut dan sedikit mencubitnya dengan gemas yang kemudian mendapat tatapan tajam dari Leria.

"Can I hug you?" Tanya Jae Hyun.

"Here? Big no!" Leria menyilangkan tangannya membentuk tanda X.

Jae Hyun memasang wajah kecewa dengan memajukan bibirnya secara berlebihan, "We won't be seeing for the whole week. Pleaseee~"

"This is your fault, dude." Leria menjulurkan lidahnya mengejek Jae Hyun.

"Let me kiss you then." Jae Hyun memajukan bibirnya, meminta sebuah kecupan dari Leria.

Gadis itu menyentuhkan sendok yang di gunakannya untuk mengaduk kopi pada bibir Jae Hyun sebagai pengganti bibirnya. Akting Jae Hyun yang merengut semakin menjadi-jadi, dan hal kecil itu membuat Leria tertawa.

"Pergilah, pesawatmu sebentar lagi akan lepas landas." Leria memperlihatkan jam tangannya pada Jae Hyun.

"Hmm, aku pergi. Jaga dirimu baik-baik." Jae Hyun bangkit dan mengelus puncak kepala gadisnya. Setelah itu dia menarik kopernya dan menghilang di telan kerumunan banyak orang.

Leria masih berada di kedai kopi ternama yang berada di bandara, dia masih belum mau beranjak, moodnya tiba-tiba hancur. Jae Hyun tidak mengatakan apapun tentang kepergiannya sebelumnya, tidak seperti biasa.

Lamunannya terpecah saat ponselnya berdering dengan cukup keras, dan nama Kyuhyun terpampang di layar ponselnya. Ya, setelah mengabaikan pria itu selama satu minggu, akhirnya dia mengaktifkan kembali ponselnya dan kini dia sudah mau menerima panggilan telpon darinya.

"Leria~"

Gadis itu mengernyit. Bukan Lee, tapi Leria. "Apa?" Tanyanya tak bersemangat.

"Ramai sekali. Kau sedang di luar?"

"Hmm."

"Sendiri?"

"Hmm."

"Ingin ku jemput?"

"Tidak perlu."

"Ada apa?"

Leria mendengus sebal. Ada apa? Dia bisa menuliskan daftar panjang jika di tanya ada apa dengannya hari ini. Banyak sekali yang membuatnya kesal. Terutama Jae Hyun. Dan Kyuhyun akan menjadi nama kedua jika dia berniat merusak harinya.

"Tidak apa, hanya sedikit lelah. Nanti ku hubungi lagi." Dan setelah itu dia memutuskan sambungan telponnya.

Dari sebrang sana, Kyuhyun mengernyitkan keningnya sambil memandangi layar ponselnya. Ada yang aneh, tidak biasanya Leria terdengar tidak semangat seperti itu.

"Letakkan ponselmu, kita akan mulai sekarang." Kyuhyun menoleh kearah Na Ra, yang baru saja menggantung cairan infus dan bersiap menancapkan jarumnya ke tangan Kyuhun.

"Infus? Aku harus rawat inap?" Tanya Kyuhyun dengan sedikit terkejut.

"Memangnya kau mengharapkan apa setelah terserang tifus? Aku heran dengan kekebalan tubuhmu. Tanpa obat, tanpa suntikkan, dan kau masih bisa menyetir sendiri ke rumah sakit. Badanmu panas sekali, astaga!"

Setelah mendapatkan urat yang di carinya, Na Ra segera membenamkan jarum infus di permukaan tangan Kyuhyun. Selama Na Ra mengecek kondisi tubuhnya, Kyuhyun melempar pandangannya pada kamar VVIP yang memang di khususkan untuknya. Kamar itu sangat luas, dengan fasilitas super lengkap. Di tambah jendela besar yang menghadap langsung kearah jalan besar dengan sungai cukup panjang membelah jalan besar tersebut yang di sambung dengan jembatan tinggi. Pemandangan yang selalu di sukainya jika dia berkunjung ke rumah sakit.

"Jadi, kau sudah berdansa dengan puterimu, huh?" Tanya Na Ra dengan nada menggoda.

"Puteri?"

"Little mermaid. Ariel, si puteri duyung yang pintar menari. Tapi nama Ariel disini berubah menjadi Leria."

Kyuhyun tertawa singkat, "Cih, dongeng itu lagi? They didn't even exist, Na Ra-ssi~"

"Really? But, I just saw them last night." Na Ra tersenyum geli, nyaris tertawa.

Kyuhyun tersenyum kaku. Benarkah mereka berdua terlihat seperti pasangan yang selalu di gambarkan di sebuah dongeng? Kyuhyun memang selalu memimpikan hidup bahagia selama-lamanya seperti yang selalu di narasikan setelah cerita dongeng itu selesai. Tapi semuanya hanya cerita, jadi Kyuhyun tidak pernah percaya. Terutama pada cerita little mermaid.

******

"Untuk apa ke airport?" Tanya Ayah Leria dengan majalah di tangannya.

Leria yang baru menyadari kehadiran Ayahnya segera memasang wajah semangatnya dan tersenyum, menutupi raut kekecewaan mendalam yang baru saja dia rasakan. Tapi tetap saja, Leria bukan aktris yang pandai berakting, dia sama sekali bodoh dalam hal itu.

"Hmm, mengantar Jae Hyun, dia harus kembali hari ini." Jawabnya sesingkat mungkin.

Ini pasti ulah Ibunya, karna Leria hanya mengatakan pada Ibu jika hari ini adalah hari kepulangan J' ke Paris. Dia tidak berniat sama sekali memberitahu Ayahnya, karna dia tau, Ayahnya sangat benci pada J' dengan alasan yang sama sekali tak Leria mengerti.

"Lupakan saja dia, dia terlalu sering meninggalkanmu, apa kau masih percaya padanya?" Timpal Ayahnya dengan nada menyinggung.

"Aku percaya kekasihku."

"Kau hanya sedang mabuk cinta, kau tidak benar-benar mengenalnya. Tinggalkan, aku tidak suka melihatnya."

"Kenapa Ayah tidak menyukainya? Boleh aku tau alasannya?" Nada bicara Leria mulai meninggi.

"Karna aku sudah memutuskan kau harus menikah dengan lelaki pilihanku."

Leria menggeleng tak percaya dengan jawaban Ayahnya. Dengan sedikit senyuman mengejek Leria berkata, "Sekalipun aku tidak melanjutkan hubunganku dengan Jae Hyun, itu bukan berarti aku akan menuruti keinginanmu untuk bersama dengan Kyuhyun." Setelah itu Leria pergi, meninggalkan Ayahnya yang masih terpaku sendiri.

Dengan bantingan pintu yang cukup keras, sudah di pastikan bahwa mood Leria hari ini sama sekali tak bisa di selamatkan.

******

Sesuai permintaan, di lanjut nih yaaaa

jangan lupa vote!!!!!!!!!

Baca cerita aku yang lainnya : Agrapana

https://www.wattpad.com/825450764-agrapana-luk-a-yang-sempurna

Let's Dance With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang