Sorry for any typos
Repost dengan rombak sepenuhnya.
Perkiraan cuaca hari ini sepertinya tepat. Panas dan tak berangin. Ditambah, rasanya hari ini jam bergerak terlalu lambat. Sungguh suasana yang tidak menyenangkan. Kapan waktu terasa berjalan begitu lambat? Pertama, saat menunggu. Itulah mengapa kebanyakan orang di dunia ini benci menunggu. Kedua, saat belajar di kelas. Yang ini tidak perlu dijelaskan. Dan yang terakhir, saat kondisi canggung. Ketika di tengah-tengah keadaan canggung, atmosfir terasa begitu sesak dan detik pun berlalu begitu lambat.
Di kantor kepala sekolah ini, rasanya canggung sekali.
Dari semua hal yang terjadi hari ini, tidak ada satupun yang akan mengira bahwa akhirnya ada orang yang cukup gila untuk melawan OneD. Jadi, kalau boleh diceritakan bagaimana berkuasanya OneD di sekolah, mungkin akan menghabiskan satu halaman penuh. Tapi satu hal yang pasti, keluarga mereka itu memerankan peran penting di sekolah. Selain sebagai donatur, keluarga mereka bisa dibilang sebagai otak yang menjalankan sekolah. Keluarga Harry misalnya, menyediakan dana untuk mengatur seluruh kegiatan organisasi siswa hanya karena nama Harry terdaftar sebagai anggota. Padahal yang punya nama tidak pernah berkontribusi sedikit pun. Lalu keluarga Louis, mengadakan acara amal setiap tahun padahal yang bersangkutan bahkan mungkin tidak tahu arti kata amal⸺karena terlalu bodoh. Pokoknya, karena salah satu alasan itulah tidak ada yang ingin menyentuh OneD. Orang tua mereka seberkuasa itu.
"Silahkan duduk."
"Kau akan menghukum kami?"
Merry⸺Kepala Sekolah Minister langsung menjawab, "tentu saja."
Abygail yang mendengar jawaban langsung dari pertanyaannya langsung merespon dengan berkata, "tapi kau harus mendengar apa yang yang terjadi."
"Tentu saja .... Abygail Amanda Scooth?" jawab Kepala Sekolah Merry sambil memeriksa daftar murid yang ada di ruangannya. Kacamata bertengger di balik hidungnya. "Tapi sepertinya kalian semua bersalah di sini. Aku sudah melihat kejadiannya. Kalian terkenal di sosial media sekarang," lanjutnya sambil memperlihatkan video dari ponsel miliknya.
"Sial," umpat Harry.
"Jaga bahasamu di ruanganku."
Yang dimaksud hanya memberikan pandangan malas. Benar-benar tidak ada sopan santun.
"Baiklah, biar kujelaskan, yang terjadi tadi⸺..." Chardlley mencoba menjelaskan mengingat situasinya dan teman-temannya tidak diuntungkan di sini.
Dengan cepat, Merry memotong, "bisakah kalian mendengarkan maksudku terlebih dahulu? Masalah lumpur⸺...," Merry memerhatikan seorang gadis dengan pakaian ditutupi lumpur sebelum lanjut berkata, "kita bahas setelah ini."
"Jadi?"
"Biarkan aku memeriksa nama kalian terlebih dahulu," jawab Merry Sang Kelapa Sekolah sambil kembali melihat daftar nama di tangannya. "Zayn Javadd Malik?"
Si Pemilik nama hanya melirik sekilas. Tidak tahu harus merespon seperti apa.
Merry yang kesabarannya sedang diuji lanjut berkata, "angkat tangan kalian jika nama kalian dipanggil." Melihat seseorang hendak protes, Merry langsung melanjutkan, "lakukan saja seperti kataku." Oke, mari bermain sebagai orang yang berkuasa. "Niall James Horan?"
Yang dipanggil mengangkat tangan sedikit, terlihat enggan.
"Liam James Payne?"
"Aku," jawab Liam malas.
"Louis William Tomlinson?"
Pemilik nama mengangkat tangan tinggi namun fokus jatuh pada ponsel yang baru diambil dari ransel.
YOU ARE READING
18
FanfictionI have loved you since we were 18 .. Long before we both though the same thing, to be loved and to be in love .. All I can do is say that this arms are made for holdin' you .. I wanna love like you made me feel, WHEN WE WERE 18 .. Warning!!! This st...