[13] Problem

10.4K 763 16
                                    


"Assalamu'alaikum? Bang? Permisi? Spada? Kulonuwunnn??" Ucap Iqbaal dan disampingnya ada Aldi.

"Sepedaa!!!" teriak Aldi lantang.

"Heh! Ngapain lo sepeda-sepeda segala??!" hardik Iqbaal.

"Lo juga bilang tadi," jawab Aldi enteng, ia memainkan ponselnya. "Spada Al, spada!!" geram. "Terserah dahh," ucap Aldi enteng.

Ceklek

"Eh kalian," suara itu membuat Aldi dan Iqbaal menoleh. Seketika mereka berdua menjadi salah tingkah. Dihadapan mereka saat ini, ada (namakamu) yang berdiri sambil melempar senyum pada Aldi dan Iqbaal.

"Hai Baal, Al.." sapa (namakamu) kemudian. "Oh Hai.." kata Iqbaal. "Hai (nam), jangan senyum mulu napa. Meleleh nih gue.." kata Aldi riang. Sedangkan (namakamu) terkekeh dengan ucapan Aldi. Didalam hatinya ia meresa tersanjung juga di gombalin kayak gitu. Tapi (namakamu) mah jaim.

Nih anak, pinter banget kalo ngegombalin cewek, batin Iqbaal.

"Ayo masuk, abang udah nunggu kalian tuhh.." kata (namakamu), ia menyingkir dari pintu agar Iqbaal dan Aldi dapat masuk ke dalam rumah.

Iqbaal dan Aldi sudah menaruh tasnya masing-masing ke dalam kamar. Dan saat ini, Kiki, Aldi, Iqbaal dan (namakamu) sedang duduk-duduk di ruang keluarga sambil nonton tv.

"Bang, ada makanan nggak?" tanya Iqbaal, ia mengelus perutnya. "Ada deh, tapi keknya masih mentah.." jawab Kiki, matanya tak beralih dari layar ponselnya.

"Ya dimasak dong bang," kata Iqbaal. "Gue nggak bisa masak bego!" kata Kiki. Iqbaal mendengus lalu pandangannya beralih pada (namakamu). "Lo (nam)?"

"Apanya?" tanya (namakamu) yang masih sibuk mengotak-atik laptopnya. "Bisa masak kan?" tanya Iqbaal. "Bisaa," jawab (namakamu). Senyum Iqbaal merekah, "Nah lo masak geh sekarang.." suruh Iqbaal.

"Gue sibuk Baal, suruh Aldi aja nohh.." kata (namakamu). "Aldi nggak bisa masak bege!! Ah, pekik lau.." kata Iqbaal.

"Lo rempong banget jadi orang. Ngelebihin mak-mak tau.." sewot Aldi yang merasa terganggu dengan Iqbaal.

"Halah, pesen aja dah pesen. Gampang kan?" usul Kiki. "Iya nohh, eh, biasanya kan kalo sore, banyak tukang jual makanan yang lewat bang. Nunggu yang lewat aja.." imbuh (namakamu).

"Emang apa aja yang lewat?" tanya Iqbaal. "Tambal ban," jawab (namakamu). Sontak semuanya menatap (namakamu). "Gila lo! Lo mau makan ban bekas??" tanya Aldi dengan cepat. "Yaenggaklah.. Si Iqbaal tuh yang rewel. Pake nanya segala apa yang lewat. Kan udah tentu makanan.." kata (namakamu).

"Yaampun! Maksud gue makanan apa aja, getohhhh!" ralat Iqbaal. "Yeee, elau sih ngomong nggak detail sedetail-detailnya.. Kalo makanan ada sate ayam, martabak telor, bakso sama apa gitu, gue lupa namanya.." jawab (namakamu).

"Yaudah, ntar makan beli aja. Nunggu didepan rumah.. Bang, temenin gue yuk," Ajak Iqbaal. "Gue udah pewe nih Baal, sori yak," kata Kiki. "Al??" ia beralih pada Aldi. "hadeuhh gue lg asyik nehh.. masak iya tv nya mau gue gendong kedepan, nggak mungkinlah.." tolak Aldi. Iqbaal beralih pada (mamakamu).

"(na..)" belum sempat Iqbaal berkata, (namakamu) seudah menyelanya , "Iya gue temenin. Gue juga mau beli kok," (namakamu) segera berdiri dan mengangkat laptopnya. "Ayo," ajak (namakamu) pada Iqbaal.

Iqbaal mengikuti (namakamu) dari belakang. Setelah sampai di teras rumah, Iqbaal dan (namakamu) duduk bersebelahan.

"Betewe, lo ngapain sih? Sibuk banget keknya.." tanya Iqbaal yang penasaran. Karena sejak tadi, (namakamu) tak lepas dari laptopnya.

Terjebak Cinta Iqbaal [CJR] - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang