"Lo kayak ngehibur anak kecil,"
"Emang, lo kan anak kecil yang selalu gue sayang, dihati gue khususnya.."
Blush!
(namakamu) malu karena di puji Aldi.
"Neng, udah nggak usah malu gitu. Abang udah tau kok," Aldi terkekeh.
(namakamu) memukul pelan pundak Aldi, "Nggak usah jujur-jujur juga kali,"
***
Dua bulan kemudian...
Hmm.. Sudah dua bulan (namakamu) putus dengan Iqbaal dan sudah dua bulan pula (namakamu) dekat dengan Aldi. Dan dua bulan pula Iqbaal berusaha mengejar-ngejar lagi (namakamu). Namun, (namakamu) juga berusaha untuk mengacuhkan Iqbaal. Ia berusaha move on dari Iqbaal. Ya walaupun di hatinya yang terdalam, ia masih menyayangi laki-laki itu mungkin juga masih ada rasa cinta di hatinya.
Pagi ini (namakamu) pergi ke sekolah bersama Kiki seperti biasanya. Tapi nggak jarang juga Aldi jemput (namakamu) buat berangkat bareng. Sweet ya, padahal mereka nggak ada hubungan apa-apa kecuali teman curhat. Inget, temen curhat.
"Bang, gue ke perpus dulu ya," pamit (namakamu). Kiki mengangguk. Kemudian saat dibelokan, (namakamu) belok ke kanan dan Kiki lurus.
"(nam)," (namakamu) merasakan pergelangan tangannya ada yang menahan, (namakamu) berbalik.
"Apa lagi sih Baal??" keluh (namakamu).
"Aku mau ngomong sama kamu, please, Cuma kali ini aja kok," pinta Iqbaal dengan menunjukkan wajah melasnya. (namakamu) mendongak menatap mata Iqbaal. Jujur ia rindu dengan tatapan Iqbaal, ia juga rindu dengan senyuman Iqbaal kepadanya.
"Yaudah, ngomongnya di perpus aja tapi," Iqbaal tersenyum dan mengangguk. (namakamu) berjalan duluan. Iqbaal pun berusaha mensejajarkan langkahnya dengan (namakamu). 'Untung masih sepi, kalo nggak mah mungkin udah banyak yang bisik-bisik tetangga,' batin (namakamu).
"Jadi lo mau ngomong apa?" tanya (namakamu) berusaha kelihatan jutek.
"Aku mau jujur sama kamu...." Iqbaal berhenti lagi.
"Ck, cepet kek ngomongnya!"
"Aku mau jujur sama kamu, aku sebenernya.. terpaksa nurutin semua yang diminta sama Naura karenaa... Aku nggak mau foto ciumanku sama dia ke sebar.." kata Iqbaal dengan nada pelan di kalimat terakhir.
"Apa??! Jadi lo udah pernah ciuman sama Naura??! Gila lo! Itu kapan ciumannya??" emosi (namakamu) udah memuncak.
"Dihari yang sama saat kita kenal Naura.." iqbaal menunduk. (namakamu) melongo karena kaget kemudian dia tersenyum tipis.
"Good ya Baal. Good! Disaat lo masih ada pacar lo malah cium cewek lain. Gila! Gue kira lo setia tapi? Gue bakal cabut kata setia itu karena semuanya udah kebukti. Lo selingkuh dibelakang gue waktu itu.." mata (namakamu) memerah menahan tangis. (namakamu) masih merasakan sesak karena ia masih sayang dan cinta dengan Iqbaal.
Iqbaal menatap wajah (namakamu), ia begitu sangat kecewa pada dirinya sendiri. Ia mengutuk dirinya karena sudah melakukan hal bodoh itu dan membuat wanita kesayangannya ini menangis.
"Ak.. Akku.. Khilaf (nam), aku khilaff... Please maafin aku.." kata Iqbaal.
(namakamu) mengusap air matanya dengan kasar, "Nggak usah temuin gue lagi. Gue benci sama lo, Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan," (namakamu) berlalu meninggalkan Iqbaal dengan berlari.
"(namakamu)!! (nam)!!" teriak Iqbaal.
"Argghhh! Gue bego emang! Gue bego!! Gue nyesel (nam), gue pengen ngulang semuanya dari awal.." Iqbaal kemudian keluar dari perpustakaan dan pergi ke parkiran. Ia berniat membolos dan akan menenangkan dirinya.
***
"Udah lah (nam), lo jangan nangis lagi.." kata Aldi yang duduk disamping (namakamu). Saat ini mereka berada di UKS sekolah mereka. Sudah dua jam pelajaran mereka berada di sini. (namakamu) juga belum berhenti menangis dari tadi.
"Gue.. Guee nggak.. nyangka Iqbaal bakal ngelakuin itu ke cewek lain Al," kata (namakamu) dengan sesenggukan.
"Iya gue tahu. Tapi lo harus kuat (nam). Lo harus kuat karena (namakamu) yang gue kenal itu cewek kuat nggak cengeng begini,"
"Gue sekarang lemah Al, lemah banget.." lirih (namakamu).
"Enggak! Gue yakin lo kuat dan gue yakin lo bukan cewek lemah," tegas Aldi.
"Tap---"
Drrrttt... drrrtttt...
"Hape lo (nam)," kata Aldi menunjuk dengan dagunya.
(namakamu) mengernyitkan alisnya. Di layar ponselnya kini terpampang nama 'Bunda Iqbaal'. 'Ada apa bunda tumben banget nelfon' pikirnya.
"Angkat cepet (nam). Siapa tau penting," (namakamu) mengangguk dan segera mengangkat telfonnya.
"Hallo assalamu'alaikum.."
"....."
"Aku ada disekolahan Bun. Kenapa?"
"....."
"Appaa??!! Dimana Bun?"
"....."
"Iya bun, aku kesana sekarang,"
"...."
"Wa'alaikumsalam Bun,"
Pip
"Kenapa (nam)?" tanya Aldi karena saat ini wajah (namakamu) terlihat sangat khawatir.
"Al, lo mau kan anterin ke rumah skait sekarang?" tanya (namakamu). Ia berdiri dan merapikan rambutnya yang berantakan.
"Emang siapa yang sakit (nam)?"
"Iqbaal Al, Iqbaal kecelakaan. Please ya Al, anterin gue kerumah sakit.." mohon (namakamu). Aldi sempat terdiam namun kemudian dia mengangguk. (namakamu) tersenyum penuh arti pada Aldi.
Kemudian mereka berdua menuju parkiran dan segera berangkat ke Rumah sakit.
***
Please, jangan tinggalin gue Baal. Gue masih sayang sayang lo. Gue masih cinta elo. Lo cowok yang udah bikin gue nggak bisa jatuh cinta lagi sama cowok lain. Lo harus tetep ada disamping gue Baal, -(namakamu).
***
Gue tahu, lo masih sayang Iqbaal. Itu keliahatan banget (nam). Karena gue peka. Gue berharap sih elo bisa cinta sama gue. Tapi gue Cuma bisa berharap karena lo emang bener-bener nggak bisa move on dari Iqbaal. gue lepasin lo buat Iqbaal. Gue rela (nam), gue rela lo bahagia sama Iqbaal. karena kebahagiaan lo kebahagiaan gue juga. Gue juga nggak mau memaksakan kehendak gue kalo hasilnya nggak bisa semanis yang gue harapkan. Love you (namakamu).. -Aldi
Bersambung....
Pendek ya? Maaf deh, ternyata dugaan gue salah waktu gue bilang gue bakal punya banyak waktu pas libur. Gue banyak kerjaan dirumah. Maklum lah, gue masih punya adek kecil jadi gue harus jagain adek gue. Sori ya, php banget gue..
Btw, vomments leh ugha☺
Ayu Indarti
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Cinta Iqbaal [CJR] - Completed
FanfictionCerbung ini menceritakan tentang (namakamu), seorang gadis pindahan dari Korea dan ia jatuh cinta pada teman Kakaknya. Kakaknya adalah salah satu pesonel Boyband terkenal di Indonesia. CJR. Ya, Kakaknya salah satu dari ketiga personel CJR. Hmm.. Sia...