"Perlahan, ia akan menusuk masuk. Hingga kau lupa diri, hingga semua nafasmu terhenti." katanya.
Belati itu masih lagi terlekat dibelakangku. Metafora, sebetulnya. Tapi sakitnya, bukan kepalang.
Tak apa. Senyumku masih tetap sama.
"Perlahan, ia akan menusuk masuk. Hingga kau lupa diri, hingga semua nafasmu terhenti." katanya.
Belati itu masih lagi terlekat dibelakangku. Metafora, sebetulnya. Tapi sakitnya, bukan kepalang.
Tak apa. Senyumku masih tetap sama.